Kasus di Jateng Menurun, Protokol Kesehatan Jangan Ikut Kendur
Pentingnya konsistensi dalam penerapan protokol kesehatan juga terkait dengan varian baru SARS-CoV-2 yang sudah masuk ke Indonesia. Protokol kesehatan harus terus diperketat, disertai pelaksanaan operasi yustisi.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Di tengah tren penurunan kasus Covid-19, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mewanti-wanti para bupati dan wali kota beserta semua pelaku usaha serta warga untuk memperhatikan betul penerapan protokol kesehatan. Ia melihat ada kecenderungan penurunan kedisiplinan yang berpotensi membuat kasus kembali meningkat.
Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi Covid-19 Jawa Tengah di kompleks Gubernur Jateng, Kota Semarang, Senin (15/3/2021). Dari laporan diketahui bahwa kedisiplinan warga melemah, termasuk saat hari libur tengah pekan, Kamis lalu. Padahal, di sisi lain, tren penambahan kasus di Jateng sedang turun.
”Kami cermati bahwa di tempat-tempat umum, restoran, pariwisata, rasanya kedisiplinan protokol kesehatan menurun. Kami minta bupati/wali kota, petugas, termasuk penyelenggara, agar atur ini dengan baik. Kalau protokol kesehatan, 5M, dan 3T (tes, pelacakan, perawatan) lemah, akan punya potensi (kasus) melompat lagi,” kata Ganjar.
Menurut data Corona.jatengprov.go.id, yang dimutakhirkan pada Senin (15/3/2021) pukul 12.00, terdapat 163.150 kasus positif kumulatif di Jateng, dengan rincian 6.033 orang dirawat, 146.888 orang sembuh, dan 10.229 orang meninggal. Ada penambahan 652 kasus positif dalam 24 jam terakhir.
Sementara pada data mingguan dari laman yang sama, ada penambahan 4.754 kasus positif pada periode 8-15 Maret 2021 atau lebih tinggi dari periode 1-8 Maret yang sebanyak 4.233 kasus. Namun, angka tersebut lebih rendah ketimbang penambahan pada Januari-Februari 2021, yang berkisar 6.000-9.000 kasus per pekan.
Ganjar menekankan pentingnya konsistensi dalam penerapan protokol kesehatan, terlebih terkait dengan varian baru SARS-CoV-2 yang sudah masuk ke Indonesia. Dari laporan, vaksin Covid-19 yang sudah beredar diyakini masih mampu melawan varian B.1.1.7, tetapi belum tentu untuk varian lain.
Ia pun telah meminta kepada Kementerian Kesehatan untuk terus menyampaikan jika ada perkembangan varian-varian baru itu. ”Masyarakat tak perlu panik. Jadi, walau jenuh, ditambah ada varian baru, protokol kesehatan harus diperketat. Operasi yustisi juga harus tetap ditegakkan sehingga masyarakat tak lengah,” katanya.
Di samping itu, vaksinasi di Jateng juga terus digenjot. Menurut data Pemprov Jateng, hingga Senin, pada tahap II vaksinasi Covid-19 di provinsi itu, telah didistribusikan 177.000 vial atau 1,7 juta dosis vaksin ke 35 kabupaten/kota. Pada tahap itu, vaksin diperuntukkan bagi warga lansia dan pelayan publik dengan prioritas 50 tahun ke atas.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo menyampaikan, vaksinasi tahap II diharapkan berakhir sebelum Juni 2021. ”Tahap III kemungkinan mulai Juni 2021 dan pada saat itu vaksin yang dikirim ke daerah jumlahnya cukup banyak. Kalau saat ini, kan, jumlahnya masih terbatas,” ujarnya.
Pembelajaran tatap muka
Ganjar menuturkan, pihaknya tengah menyiapkan sejumlah ketentuan untuk memulai pembelajaran tatap muka. Ia telah meminta bupati/wali kota di Jateng untuk menunjuk beberapa sekolah melaksanakan uji coba. Hal itu sebagai persiapan jika nanti sekolah benar-benar dibuka.
”Uji coba dulu, belum semua. Sehingga, katakanlah Juli mau dibuka, setidaknya sudah belajar betul pada bulan-bulan ini. Guru-guru juga divaksin terlebih dulu. Lalu di kelas, jumlah siswanya dibatasi. Diperhatikan juga transportasi (siswa) dari rumah hingga sekolah, fasilitas-fasilitas yang harus tersedia, termasuk SOP-nya, agar berjalan baik,” kata Ganjar.
Sementara itu, Yulianto mengatakan, pembelajaran tatap muka baru akan dibahas dalam rapat. Pelaksanaannya butuh kecermatan dan perlu diatur segala tata laksananya. Hal ini termasuk syarat tes lebih dulu sebelum sekolah dibuka serta vaksinasi bagi guru. Menurut dia, semua harus tetap berhati-hati serta menerapkan protokol kesehatan yang baik dan ketat.