Perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran tingkat Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun ini digelar secara virtual. Itu dilakukan untuk mencegah kerumunan massa yang berpotensi menimbulkan kluster baru penularan Covid-19.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Untuk pertama kalinya, perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran tingkat Provinsi Kalimantan Selatan digelar secara virtual. Peserta atau kafilah akan mengikuti lomba secara daring dari daerah masing-masing. Hal itu dilakukan untuk mencegah kerumunan massa yang berpotensi menimbulkan kluster baru penularan Covid-19.
Sebelumnya, pada hari pembukaan pelaksanaan MTQ ke-33 tingkat provinsi di Kabupaten Tanah Bumbu, Sabtu (3/4/2021), Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan tiba-tiba menunda pelaksanaan MTQ karena ada 170 peserta atau kafilah yang terpapar Covid-19. Perhelatan MTQ di Tanah Bumbu secara luring dijadwalkan berlangsung selama enam hari, 3-8 April 2021, dan diikuti lebih dari 1.000 peserta yang berasal dari 13 kabupaten/kota di Kalsel.
Penjabat Gubernur Kalsel Safrizal ZA mengatakan, pemprov telah meminta panitia penyelenggara dan Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kalsel untuk menyimulasikan penyelenggaraan MTQ secara virtual menyusul pembatalan perhelatan MTQ secara luring. Seluruh prosesnya telah disimulasikan sesuai dengan standar protokol kesehatan.
”Pelaksanaan MTQ secara virtual akan berlangsung selama tiga hari, 7-9 April 2021. Semua peserta atau kafilah mengikuti lomba dari kabupaten/kota masing-masing dengan standar protokol kesehatan yang ketat,” katanya, di Banjarmasin, Selasa (6/4/2021).
Menurut Safrizal, waktu pelaksanaan MTQ kali ini dipersingkat dan sistem lombanya juga diubah. Kalau sebelumnya ada babak penyisihan yang membuat peserta lomba harus tampil berkali-kali, perlombaan kali ini menerapkan sistem gugur.
”Dari 11 cabang yang dilombakan, semuanya dilakukan secara virtual menggunakan video live streaming dari berbagai teknik dan aplikasi sebagaimana dipersyaratkan panitia dan LPTQ. Para juri atau dewan hakimnya tetap berada di Tanah Bumbu,” tuturnya.
Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri itu memastikan, Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalsel akan membantu panitia penyelenggara menyiapkan teknologi informasi supaya proses penyelenggaraannya dapat berjalan dengan lancar dan tetap dengan tingkat keselamatan yang tinggi.
Masyarakat Kalsel juga diimbau untuk menonton acara MTQ dari rumah masing-masing karena acaranya disiarkan secara langsung lewat televisi yang bekerja sama dengan LPTQ dan juga melalui Youtube. ”Kita semua berupaya mencegah agar acara MTQ tidak menjadi kluster baru penyebaran Covid-19,” ujarnya.
Jadi contoh
Safrizal berharap penyelenggaraan MTQ virtual di Kalsel bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia yang juga menyelenggarakan MTQ tingkat provinsi. ”Jika Kalsel sukses menyelenggarakan MTQ secara virtual, tentu ini dapat menjadi model atau contoh bagi daerah lain,” katanya.
Jika Kalsel sukses menyelenggarakan MTQ secara virtual, tentu ini dapat menjadi model atau contoh bagi daerah lain. (Safrizal ZA)
Para pemenang lomba dalam MTQ tingkat provinsi dipastikan akan menjadi duta atau kafilah Kalsel untuk mengikuti MTQ tingkat nasional pada Oktober 2021. Karena itu, kabupaten/kota diminta menyiapkan diri untuk mengikuti perhelatan ini dengan sebaik-baiknya.
”Kami minta pemerintah kabupaten/kota untuk tetap mencegah kerumunan di daerahnya masing-masing. Seandainya pelaksanaan secara virtual juga menimbulkan kerumunan, maka satuan tugas penanganan Covid-19 tingkat provinsi dapat menghentikannya sewaktu-waktu,” katanya.
Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar mengatakan, MTQ virtual tentunya harus dilaksanakan secara matang sehingga dalam pelaksanaannya tidak ada kendala yang berarti. ”Persiapan khusus yang harus dilakukan adalah menyiapkan kamera, jaringan internet, dan hal teknis lainnya,” ujarnya.
Bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar mengatakan, 1.168 peserta atau kafilah telah tiba di Tanah Bumbu untuk mengikuti MTQ tingkat provinsi. Sebagian besar kafilah kini sudah kembali ke daerah masing-masing. Sementara 170 peserta yang terkonfirmasi positif Covid-19 masih tetap tinggal untuk menjalani karantina atau perawatan hingga sembuh.
Sampai dengan Selasa (6/4/2021), di Kalsel masih terjadi penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 153 kasus sehingga jumlah kasusnya kini menjadi 29.177 kasus. Dari jumlah tersebut, 25.349 orang dinyatakan sembuh, 2.973 orang dalam perawatan, dan 855 orang meninggal. Kasus suspect atau diduga Covid-19 sejumlah 552 orang.