Pencarian KRI Nanggala-402 Masih di Sekitar Utara Bali
Penyisiran dan pencarian lokasi KRI Nanggala-402, menurut Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Achmad Riad, masih difokuskan di perairan utara Bali.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·3 menit baca
BADUNG, KOMPAS — TNI masih menggelar operasi pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 dengan mengerahkan kapal-kapal TNI Angkatan Laut, termasuk kapal selam KRI Alugoro. Namun, hingga Jumat (23/4/2021) sore, kapal selam KRI Nanggala-402 masih belum ditemukan.
Penyisiran dan pencarian lokasi KRI Nanggala-402, menurut Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Achmad Riad, masih difokuskan di perairan utara Bali. Semua kapal yang dikerahkan dalam upaya pencarian KRI Nanggala-402 sudah berada di lokasi.
”Kalau ditarik garis, jaraknya dari Celukan Bawang (Buleleng) sekitar 23 nautical mile (mil laut), atau kurang lebih 40 kilometer, utara Celukan Bawang,” kata Achmad Riad dalam konferensi pers tentang perkembangan pencarian dan penyelamatan KRI Nanggala-402 di Pangkalan TNI Angkatan Udara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Jumat sore.
Kawasan perairan utara Bali itu menjadi lokasi pemantauan dan pencarian menyusul sejumlah laporan temuan sebelumnya, antara lain temuan tumpahan minyak dan terdeteksinya kemagnetan yang besar. Achmad Riad menyatakan, upaya pencarian digelar secara sektor sesuai laporan temuan dan hasil deteksi awal.
”Ada sembilan titik, termasuk temuan adanya tumpahan dan daya kemagnetan yang kuat. Itu berjarak sekitar 23 nautical mile (mil laut) tersebar 10 nautical mile (mil laut) luasannya. Kami memanfaatkan semua peralatan yang ada,” kata Achmad Riad.
”Polri sudah mengerahkan ROV (robot kendali jauh bawah laut). Juga dari KRI Rigel. Namun, sampai saat ini, belum ditemukan pasti,” lanjutnya.
Adapun Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono menyatakan, Polri sudah mengerahkan empat kapal polisi untuk membantu upaya pencarian KRI Nanggala-402. Ia menambahkan, Polri juga sudah mengerahkan peralatan robot kendali jauh bawah air (ROV) dan juga peralatan sonar untuk mendeteksi dan mencari benda di bawah laut.
Ada sembilan titik, termasuk temuan adanya tumpahan dan daya kemagnetan yang kuat. Itu berjarak sekitar 23 nautical mile (mil laut) tersebar 10 nautical mile (mil laut) luasannya.
”Mudah-mudahan bantuan ini dapat mendukung pencarian KRI Nanggala,” kata Argo Yuwono dalam konferensi pers bersama Kepala Puspen TNI Mayjen Achmad Riad dan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Julius Widjojono di Pangkalan TNI Angkatan Udara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Jumat.
Dalam konferensi pers tersebut, dua perwira kapal selam yang pernah memimpin ataupun pernah mengoperasikan kapal selam KRI Nanggala-402, yakni Letnan Kolonel Laut (P) Ansori dan Mayor Laut (T) Ignatius Bagus, menerangkan pengalaman mereka dalam mengoperasikan kapal selam dan juga melaksanakan prosedur penyelaman kapal selam dan latihan tempur. Menurut mereka, KRI Nanggala-402 dalam kondisi laik operasi, bahkan kapal selam itu dalam kondisi beroperasi untuk pelatihan sebelum KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang kontak.
Ansori menyatakan, setiap kapal selam, termasuk KRI Nanggala-402, dilengkapi peralatan keselamatan yang sesuai standar internasional pengoperasian kapal selam. Menurut Ansori, KRI Nanggala-402 sudah menjalani masa perbaikan dan perawatan total di Korea Selatan selama dua tahun, yakni 2010-2012. ”Overhaul ini perbaikan secara menyeluruh peralatan utama di kapal,” ujarnya.
Achmad Riad mengatakan, TNI juga menerima dukungan dan bantuan dari sejumlah negara dalam upaya pencarian dan penyelamatan KRI Nanggala-402. Australia, misalnya, mengirimkan kapal HMAS Ballarat yang dilengkapi helikopter dan kapal rigid hull inflatable boat (RHIB).
Angkatan Bersenjata Singapura juga mengirimkan kapal dan sudah mendatangkan tim mereka untuk bergabung di KRI Soeharso. Bantuan juga ditawarkan pihak Amerika Serikat dan Malaysia.
Dalam konferensi pers di Pangkalan TNI Angkatan Udara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Kamis, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyatakan, Korea Selatan dan India juga menyatakan siap membantu pencarian KRI Nanggala-402. ”Ini masalah kemanusiaan,” kata Prabowo ketika memberikan pernyataannya dalam konferensi pers, Kamis.