Pencarian KRI Nanggala Libatkan Banyak Pihak, Optimisme Keluarga Menguat
Hingga hari ketiga, pencarian terhadap KRI Nanggala-402 yang diduga tenggelam di perairan utara Bali masih berlangsung. Keluarga berharap, seluruh awak di kapal yang kini masih dicari keberadaannya tersebut selamat.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
SLAWI, KOMPAS — Optimisme keluarga dari awak KRI Nanggala-402 yang hilang di perairan utara Bali menguat setelah mendengar banyak pihak ikut membantu pencarian. Dukungan doa dari warga sekitar juga ikut memelihara harapan keluarga untuk mendengar kabar terbaik.
”Sebenarnya, (saya) agak khawatir waktu membaca berita bahwa oksigen di kapal itu hanya cukup sampai Sabtu (24/4/2021). Tapi, saya kembali optimistis karena ada bantuan kapal penyelamat dari Singapura dan Malaysia,” ujar Rakiyan (59), ayah dari Mayor Laut (P) Eko Firmanto, salah satu awak KRI Nanggala-402, di Tegal, Jumat (23/4/2021).
Rakiyan mengatakan, selalu memantau setiap perkembangan pencarian melalui pemberitaan televisi dan internet. Dia berharap, bakal mendengar kabar baik dari semua usaha pencarian itu.
Selain itu, harapan juga dipelihara lewat tahlilan bersama warga setiap malam dan dukungan rekan-rekan Eko. Rosita (56), ibu Eko, mengatakan, menerima banyak telepon dan pesan singkat berisi doa-doa untuk anaknya. Semuanya, kata dia, membuat semakin kuat menunggu hasil pencarian.
”Insya Allah, Eko dan semua (awak kapal) segera ditemukan dalam keadaan selamat,” ujarnya.
Bagi Rosita dan Rakiyan, Eko adalah anak penyayang dan berbakti kepada orangtua. Sebelum bertugas, Eko sempat berpamitan kepada Rosita.
Eko, yang menjadi tentara sejak tahun 2004, meminta doa agar bisa menjalani tugas dengan baik dan kembali pulang dalam keadaan sehat. Dengan begitu, mereka bisa berkumpul pada Lebaran 2021, setelah dua kali kesempatan sebelumnya tidak bisa bertemu. ”Rencananya, Lebaran kali ini kami yang ke sana (Surabaya). Soalnya, TNI tidak boleh keluar kota karena korona,” ucap Rosita.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan telah memerintahkan Panglima TNI, Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Kepala Badan SAR Nasional, dan instansi lainnya. Semua itu untuk mencari KRI Nanggala-402 dan menyelamatkan awak kapal. ”Prioritas utama adalah keselamatan 53 awak kapal,” kata Presiden.
Presiden juga menyatakan, pemerintah akan terus mengupayakan yang terbaik untuk menyelamatkan semua awak kapal. Presiden mengajak seluruh masyarakat mendoakan supaya upaya pencarian dan penyelamatan berjalan lancar.
Secara terpisah, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono menuturkan, operasi pencarian dan penyelamatan masih terus dilakukan. Pada Kamis (22/4/2021) pagi, tim menemukan obyek dengan kemagnetan yang tinggi di kedalaman 50-100 meter. Obyek itu dalam kondisi melayang.
Menurut Yudo, temuan itu masih perlu diverifikasi KRI Rigel dan KRI Pulau Rimau yang dilengkapi kemampuan untuk pencarian bawah laut. ”Mudah-mudahan kemagnetan tersebut adalah KRI Nanggala,” harapnya.
KRI Nanggala semula ikut dalam skenario latihan penembakan rudal di Laut Bali, Rabu pagi. Latihan ini, menurut rencana, dihadiri Panglima TNI dan KSAL dan digelar Kamis. KRI Nanggala diduga tenggelam saat sedang geladi resik untuk latihan penembakan rudal.
Kapal selam itu hilang kontak dan tidak bisa dihubungi sekitar pukul 03.00. Saat itu, KRI Nanggala-402 telah mendapat izin menyelam untuk melaksanakan latihan penembakan torpedo.