Kluster Kegiatan Masjid di Bantul, 23 Orang Positif Covid-19
Sebanyak 23 orang di sebuah desa di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka diduga tertular saat mengikuti kegiatan di masjid.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·4 menit baca
BANTUL, KOMPAS — Penularan Covid-19 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, kembali diwarnai dengan munculnya kluster baru. Pada akhir April 2021, muncul kluster penularan di sebuah desa di Bantul yang berawal dari kegiatan masjid. Akibat penularan itu, sebanyak 23 warga terkonfirmasi positif Covid-19 dan satu di antaranya meninggal.
Kluster penularan Covid-19 dari kegiatan masjid itu terjadi di Desa Murtigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul. Penularan tersebut diduga berawal dari adanya seorang warga yang mengalami gejala yang mengarah ke Covid-19, tetapi tetap beraktivitas di masjid.
”Kami sampaikan bahwa kasus yang terjadi di Murtigading bermula dari salah satu jamaah masjid yang mengalami gejala, tetapi tetap mengikuti kegiatan di masjid,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santoso, Senin (3/5/2021).
Sri Wahyu menjelaskan, warga yang mengalami gejala itu kemudian memeriksakan diri ke rumah sakit dan menjalani tes Covid-19. Berdasarkan hasil tes itu, warga tersebut dinyatakan positif Covid-19 pada 25 April 2021. Dua hari kemudian, warga itu meninggal.
”Yang bersangkutan kemudian meninggal pada tanggal 27 April. Yang bersangkutan juga memiliki beberapa penyakit penyerta,” kata Sri Wahyu.
Sri Wahyu menambahkan, setelah warga itu meninggal, petugas kemudian melakukan penelusuran kontak kepada pihak keluarga. Hasilnya, istri dari almarhum juga terkonfirmasi positif Covid-19. Setelah itu, petugas melakukan penelusuran kontak kepada jemaah masjid yang melakukan kontak erat dengan almarhum.
Kami sampaikan bahwa kasus yang terjadi di Murtigading bermula dari salah satu jemaah masjid yang mengalami gejala, tetapi tetap mengikuti kegiatan di masjid.
Berdasarkan penelusuran kontak itu, didapatkan 36 warga yang pernah melakukan kontak erat dengan almarhum. Orang-orang yang melakukan kontak erat itu kemudian menjalani tes reaksi rantai polimerase (polymerase chain reaction/PCR). Dari 36 orang yang menjalani tes PCR itu, sebanyak 21 orang dinyatakan positif Covid-19.
Oleh karena itu, total warga yang dinyatakan positif Covid-19 dari kluster kegiatan masjid di Desa Murtigading sebanyak 23 orang. Sri Wahyu menyebut, warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu telah diisolasi di shelter atau tempat isolasi milik Pemerintah Kabupaten Bantul. Upaya isolasi itu dilakukan agar mereka tidak menularkan Covid-19 kepada orang lain.
Selain itu, Sri Wahyu menyebut, Pemerintah Desa Murtigading juga sudah melakukan pembatasan aktivitas di wilayah terjadinya penularan tersebut. Untuk mencegah penularan secara lebih luas, masjid di wilayah tersebut telah ditutup untuk sementara.
”Wilayah tempat terjadinya kasus oleh lurah setempat sudah diberlakukan pembatasan yang sangat ketat. Masjid ditutup dan kegiatan-kegiatan warga ditiadakan sampai dengan semua kasus sembuh,” tutur Sri Wahyu.
Kian banyak
Penularan Covid-19 karena kegiatan masjid di Desa Murtigading itu kian menambah jumlah kasus Covid-19 di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan DIY, hingga Minggu (2/5/2021), jumlah orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di provinsi tersebut sebanyak 39.824 orang.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 35.045 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh. Sementara itu, sebanyak 965 orang di antaranya meninggal. Oleh karena itu, jumlah pasien Covid-19 di DIY yang belum dinyatakan sembuh sebanyak 3.814 orang.
Juru Bicara Pemerintah Daerah DIY untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih mengatakan, pada Minggu kemarin, terdapat tambahan 180 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Selain itu, juga terdapat tambahan lima pasien positif Covid-19 yang meninggal pada Minggu kemarin.
”Situasi Covid-19 di DIY tanggal 2 Mei 2021, terdapat penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY sebanyak 180 kasus sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi 39.824 kasus. Penambahan kasus meninggal sebanyak 5 kasus sehingga total kasus meninggal menjadi 965 kasus,” ungkap Berty.
Berty memaparkan, dari 180 kasus baru di DIY itu, sebanyak 119 kasus atau 66 persen di antaranya berasal dari Bantul. Sementara itu, sebanyak 33 kasus baru berasal dari Kabupaten Sleman, 22 kasus baru dari Kota Yogyakarta, 4 kasus baru berasal dari Kabupaten Kulon Progo, dan 2 kasus baru dari Kabupaten Gunung Kidul.
Sementara itu, jika dilihat dari riwayat kasusnya, sebagian besar kasus baru di DIY pada Minggu kemarin berasal dari penelusuran kontak kasus positif sebelumnya. Dari 180 kasus baru itu, sebanyak 126 kasus merupakan hasil penelusuran kontak kasus positif, 35 kasus berasal dari pemeriksaan mandiri, dan 19 kasus lainnya belum ada keterangan.