Empat Kereta Rute Malang untuk Perjalanan Mendesak 6-17 Mei
Untuk melayani masyarakat yang memiliki keperluan mendesak (nonmudik), PT KAI Daop VIII dan VII mengoperasikan sejumlah kereta pada 6-17 Mei dengan protokol kesehatan dan persyaratan khusus.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional VIII Surabaya mengoperasikan 13 kereta jarak jauh, menengah, dan lokal untuk perjalanan mendesak dan kepentingan nonmudik selama periode 6-17 Mei. Dari jumlah tersebut, empat kereta di antaranya melayani rute ke dan dari Malang.
Seperti diketahui, periode 6-17 Mei, PT KAI mengoperasikan kereta api bagi pelaku perjalanan mendesak untuk kepentingan nonmudik sesuai Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 dan Surat Direktur Jenderal Perkeretaapian Nomor HK.701/1/10/DJKA/2021 pada 30 April 2021.
”Kereta api pada periode tersebut bukan untuk melayani masyarakat yang ingin mudik. Kami mematuhi aturan dan kebijakan dari pemerintah bahwa mudik tetap dilarang,” kata Manajer Humas PT KAI Daop VIII Surabaya Luqman Arif, Selasa (4/5/2021).
Kereta api yang beroperasi dari dan ke Malang pada periode 6-17 Mei adalah Kereta Api (KA) Gajayana relasi Malang-Gambir, KA Tawang Alun (Malang-Banyuwangi, serta kereta lokal KA Penataran (Surabaya-Malang-Blitar) dan KA Tumapel (Malang-Surabaya Kota).
Adapun untuk tujuan dari dan ke Surabaya, sejumlah kereta yang dioperasikan adalah KA Argo Bromo Anggrek (Surabaya Pasar Turi-Gambir), KA Argo Wilis (Surabaya Gubeng-Bandung), KA Bima (Surabaya Gubeng-Gambir), dan KA Maharani (Surabaya Pasar Turi-Semarang)
Ada juga KA Sri Tanjung (Lempuyangan-Surabaya Gubeng-Banyuwangi), KA Probowangi (Surabaya Gubeng-Banyuwangi), dan KA Pasundan Lebaran (Surabaya Gubeng-Kiaracondong).
Untuk kereta api lokal, selain Penataran dan Tumapel yang melayani rute Malang, ada juga KA Dhoho (Surabaya Kota-Kertosono-Blitar) dan KA Jenggala (Mojokerto-Sidoarjo). Untuk kereta lokal, ada pembatasan jam operasional berupa keberangkatan dari stasiun awal maksimal pukul 20.00.
Adapun mengenai jumlah penumpang naik dari Stasiun Malang selama 1-3 Mei mencapai 3.454 orang dan penumpang yang turun sebanyak 3.656 orang atau rata-rata sekitar 1.200 orang per hari.
Sementara itu, Manajer Humas PT KAI Daop VII Madiun Ixfan Hendriwintoko mengatakan, ada tujuh kereta yang beroperasi di wilayahnya pada 6-17 Mei. Dari jumlah itu, lima kereta jarak jauh dan dua kereta lokal, antara lain KA Argo Wilis, KA Gajayana, dan KA Kahuripan (Blitar-Kediri-Kiara Condong).
Jumlah kereta yang dioperasikan, kata Ixfan, terbatas hanya untuk mengakomodasi pelaku perjalanan dengan keperluan mendesak. ”Dan kepentingan nonmudik. KAI tetap menerapkan protokol kesehatan ketat sesuai aturan dan hanya menjual tiket sebanyak 70 persen dari kapasitas tempat duduk,” katanya.
Perjalanan mendesak
Baik Luqman maupun Ixfan menyatakan, masyarakat yang diperbolehkan naik kereta adalah pelaku perjalanan mendesak, misalnya bekerja atau perjalanan dinas, kunjungan keluarga sakit dan dukacita, ibu hamil didampingi satu orang keluarga, dan kepentingan nonmudik tertentu yang dilengkapi surat keterangan dari kepala desa.
Kereta api pada periode tersebut bukan untuk melayani masyarakat yang ingin mudik.
Adapun bagi aparatur sipil negara, badan usaha milik negara dan daerah, serta prajurit TNI/Polri wajib memiliki print out surat izin perjalanan. Demikian pula pegawai swasta wajib melampirkan print out surat izin perjalanan dari pimpinan perusahaan.
Selain surat izin perjalanan tertulis, mereka juga diharuskan menunjukkan hasil negatif tes PCR atau antigen atau pemeriksaan GeNose C19 maksimal 24 jam sebelum keberangkatan.
”Petugas akan melakukan verifikasi berkas-berkas persyaratan di stasiun. Jika ditemukan calon penumpang yang berkasnya tidak lengkap, penumpang tidak diizinkan naik kereta dan tiket dibatalkan,” kata Luqman.