Suasana Kondusif Kalsel Dijaga Jelang Pemungutan Suara Ulang Pilgub
Suasana kondusif Kalimantan Selatan dijaga menjelang pemungutan suara ulang Pilgub Kalsel pada 9 Juni mendatang. Pelaksanaan PSU di 827 TPS diharapkan berlangsung damai dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·4 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Suasana di Kalimantan Selatan masih kondusif menjelang pemungutan suara ulang pemilihan gubernur-wakil gubernur. Kedua pasangan calon pun kembali diajak untuk berikrar menjaga suasana yang kondusif agar pemungutan suara ulang berlangsung aman dan damai dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Menindaklanjuti keputusan Mahkamah Konstitusi (MK), pemungutan suara ulang (PSU) Pilgub Kalsel akan dilaksanakan di seluruh tempat pemungutan suara (TPS) yang ada di Kecamatan Banjarmasin Selatan (Kota Banjarmasin); Kecamatan Sambung Makmur, Aluh-Aluh, Martapura, Mataraman, dan Astambul (Kabupaten Banjar); serta 24 TPS di Kecamatan Binuang (Kabupaten Tapin).
Secara keseluruhan, PSU Pilgub Kalsel akan dilaksanakan di 827 TPS serta diikuti pasangan calon 01 Sahbirin Noor-Muhidin dan pasangan calon 02 Denny Indrayana-Difriadi. PSU Pilgub Kalsel dijadwalkan akan digelar pada Rabu, 9 Juni 2021.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalsel Sarmuji mengatakan, pihaknya kembali menggelar acara ikrar bersama PSU aman dan damai agar suasana Kalsel yang kondusif tetap terjaga. Ikrar bersama dihadiri kedua pasangan calon, penyelenggara pemilu, dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Kalsel.
”Ikrar bersama ini diharapkan dapat menurunkan tensi atau suhu politik di Kalsel menjelang PSU. Mudah-mudahan semua pihak memiliki keinginan serta tekad yang sama agar PSU Pilgub Kalsel berjalan lancar dan menghasilkan pemimpin yang betul-betul bisa memimpin Kalsel ke depan,” kata Sarmuji di Banjarmasin, Kamis (20/5/2021).
Ikrar bersama PSU aman dan damai berlangsung di sebuah hotel bintang 4 di Kota Banjarmasin. Dari kedua pasangan calon yang hadir sama-sama calon wakil gubernur, yakni Muhidin dan Difriadi. Sahbirin Noor tidak hadir karena ada agenda lain, sedangkan Denny Indrayana tidak hadir karena masih terkonfirmasi positif Covid-19.
Muhidin mengatakan, pihaknya menerima apa pun yang diputuskan oleh MK serta siap untuk menciptakan PSU yang damai dan kondusif. Pihaknya juga bersumpah tidak akan melakukan kecurangan dengan politik uang untuk memenangi pilkada. ”Saya pribadi tidak pernah berdoa supaya menang, tetapi berdoa supaya rezeki saya bertambah dan semakin baik,” katanya.
Menurut Difriadi, pihaknya yakin integritas dan nama baik Kalsel tetap terjaga dalam pelaksanaan PSU ini. ”Kami berharap semua pihak bisa menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika dalam bertindak dan berbuat sehingga memastikan PSU ini tidak dicederai oleh pelanggaran yang bersifat masif dan terstruktur,” katanya.
Pasangan Denny-Difri juga meyakini profesionalisme para penyelenggara pemilu di semua tingkatan tetap terjaga dalam pelaksanaan PSU nanti. ”Kami orang Banua (Kalsel) tidak akan membuat kegaduhan. Kami ingin Banua tetap kondusif, damai, aman karena ini adalah kepentingan kita bersama. Kami dan juga paslon 01 sama-sama berjuang untuk kebaikan Kalsel,” ujar Difriadi.
Perbaikan
Ketua KPU Ilham Saputra mengatakan, pilkada serentak 2020 di 270 daerah umumnya berlangsung dalam kondisi aman dan damai. Namun, KPU masih mendapat pekerjaan rumah dari MK untuk menindaklanjuti amar putusan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) pilkada. Ada 16 daerah yang harus menggelar PSU, termasuk Pilgub Kalsel.
”Kami sebagai penyelenggara tentu harus melakukan introspeksi dan perbaikan-perbaikan agar PSU Pilgub Kalsel pada 9 Juni nanti berjalan lancar. Apa yang sudah diputuskan oleh MK akan kami laksanakan dengan semaksimal mungkin,” katanya.
Ilham juga berharap dukungan dari pemerintah daerah serta aparat keamanan TNI dan Polri untuk kelancaran pelaksanaan PSU di Kalsel. Jika ada potensi-potensi pelanggaran yang ditemukan oleh masyarakat maupun pasangan calon, bisa dilaporkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
”Kami dari KPU berkomitmen melakukan supervisi internal di KPU Provinsi Kalsel maupun KPU Kota Banjarmasin, KPU Kabupaten Banjar, dan KPU Kabupaten Tapin. Semua diharapkan dapat menjaga suasana Kalsel yang kondusif,” ujarnya.
Penjabat Gubernur Kalsel Safrizal ZA, lewat dua puisi berjudul ”Suara Terdalam Relung Kalimantan” dan ”PSU, Pilih Satu Atawa Dua” karya penyair Fikar W Eda, menyampaikan pesan-pesan damai dan komitmen bersama menjaga suasana Kalsel agar tetap kondusif. ”PSU diharapkan menghasilkan gubernur Kalsel yang definitif dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat,” katanya.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Kalsel Brigadir Jenderal (Pol) Mohamad Agung Budijono mengatakan, semangat ikrar bersama menjelang PSU jangan sampai hanya menjadi seremonial. ”Saya mengajak semua pihak untuk mempertahankan situasi Kalsel yang kondusif, tetap mematuhi protokol kesehatan, dan memviralkan tagar #sekalipunbedapilihankitatetapsaudara,” kata Agung.