Gempa berkekuatan M 5,9 di perairan selatan Kabupaten Blitar, Jawa Timur, membawa dampak kerusakan. Data sementara BPBD Kabupaten Blitar, ada 105 bangunan rusak, sebagian besar hanya rusak ringan.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
BLITAR, KOMPAS — Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Blitar melaporkan 105 bangunan rusak akibat gempa berkekuatan M 5,9 yang terjadi pada Jumat (21/5/2021) malam. Dari jumlah tersebut, sebagian besar bangunan mengalami rusak ringan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blitar Ahmad Kholik, Sabtu (22/5/2021), mengatakan, selain rumah, kerusakan juga menimpa fasilitas umum, seperti kantor kepolisian sektor, puskesmas, dan sekolah.
Kerusakan akibat gempa tersebar di 14 kecamatan. Jumlah rumah rusak terbanyak dilaporkan di Kecamatan Panggungrejo. Di tempat ini ada 26 rumah penduduk dan satu mushala mengalami rusak ringan. Di Kecamatan Kesamben ada 18 rumah rusak, 16 rumah di antaranya rusak ringan dan 2 rusak sedang.
Di Kecamatan Wonodadi terdata 2 rumah rusak, Srengat 1 rumah, Binangun 10 rumah, Garum 3 rumah, Gandusari 5 rumah, Bakung 8 rumah, Wonotirto 6 rumah, Talun 4, Wlingi 4, Selopuro 5, Selorejo 1, dan Wates 6 rumah. Semuanya rusak ringan. Adapun di Wotorito terdata 1 rumah rusak berat.
Fasilitas umum juga dilaporkan rusak ringan. Kerusakan terjadi di Puskesmas Wates, kantor Kepolisian Sektor Wates, Madrasah Tsanawiyah Negeri Mojorejo, dan satu tempat ibadah lain.
”Korban jiwa dan luka berat nihil. Luka ringan satu orang atas nama Karti, warga Desa Gunung Gede, Kecamatan Wonotirto. Dia mengalami luka di kepala, sudah dijahit dan diperbolehkan pulang,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Kabupaten Blitar Christine Indrawaty membenarkan terjadi kerusakan bangunan pada Puskesmas Wates. Titik yang rusak ada di unit gawat darurat, di bagian teras, dan dinding ruang rawat inap.
Korban jiwa dan luka berat nihil.
Menurut Christine, tidak ada korban akibat peristiwa ini. Salah seorang pasien rawat inap telah dipulangkan pada Jumat (21/5/2021) sore. Meski tidak ada korban, kerusakan ini diperkirakan mengganggu pelayanan pada pasien.
Di pesisir selatan Blitar, untuk sementara tak ada kerusakan. Kepala Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo, Dwi Handoko mengatakan, warga hanya panik karena guncangan gempa.