SD dan SMP di Balikpapan Mulai Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka
Uji coba pembelajaran tatap muka dilakukan di sekolah yang wilayahnya masuk zona hijau Covid-19. Selain itu, 83 persen guru sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dan PTM sudah mendapat persetujuan orang tua.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Sekolah tingkat SD dan SMP di Balikpapan, Kalimantan Timur, mulai melakukan uji coba pembelajaran tatap muka pada 24-31 Mei. Keputusan itu dilakukan setelah 83 persen guru selesai mendapatkan vaksin Covid-19 dan mendapat persetujuan orangtua siswa.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan Muhaimin menjelaskan, uji coba pembelajaran tatap muka ini dilakukan saat siswa SD dan SMP mengikuti ujian. Sebanyak 17.301 siswa kelas VII dan VIII SMP di Balikpapan mengikuti penilaian akhir tahun. Adapun 11.345 siswa SD dari 184 sekolah mengikuti ujian sekolah.
”Untuk siswa SMP yang mengikuti ujian tatap muka hanya 2.883 siswa atau sekitar 14 persen, sisanya mengikuti ujian dengan sistem daring,” ujar Muhaimin di halaman Gedung Pemkot Balikpapan, Senin (24/5/2021).
Adapun dari 184 SD di Balikpapan, sebanyak 57 sekolah atau 30,98 persen melaksanakan pembelajaran daring; 34,78 persen atau 64 sekolah melaksanakan pembelajaran tatap muka; dan sisanya 63 sekolah atau 34,24 persen menerapkan sistem pembelajaran campuran luring dan daring.
Muhaimin mengatakan, kebijakan tersebut merupakan hasil dari jajak pendapat yang dilakukan sekolah kepada orangtua siswa. Selain itu, sekolah yang mulai melakukan uji coba pembelajaran tatap muka harus berada di wilayah zona hijau Covid-19. Sekolah juga dipastikan memiliki prosedur pengawasan ketat dan memiliki sarana kebersihan untuk melaksanakan protokol kesehatan.
”Saat ini, tingkat SD yang dominan melakukan tatap muka. Sebagian besar di wilayah utara dan timur Balikpapan,” kata Muhaimin.
Untuk tingkat SD, pembelajaran dilakukan pukul 08.00-10.30 Wita dengan jeda istirahat 30 menit. Adapun tingkat SMP pukul 08.00-11.00 Wita. Semua siswa yang berangkat sekolah diwajibkan membawa makanan dari rumah untuk menghindari penularan virus melalui makanan di lingkungan sekolah.
Uji coba pembelajaran tatap muka ini bisa dilakukan setelah sebagian besar guru di Balikpapan sudah selesai divaksin Covid-19. Dinas Kesehatan Kota Balikpapan mencatat, dari 10.100 guru yang menjadi target vaksinasi, sudah 8.440 guru atau sekitar 83 persen yang sudah divaksin.
”Semua divaksin. Namun, ada beberapa yang ditunda. Ada beberapa guru yang pernah terpapar Covid-19, tetapi belum jeda tiga bulan. Kalau sudah lebih dari 70 persen yang divaksin, sudah memenuhi syarat kekebalan kelompok,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan Andi Sri Juliarty.
Uji coba pembelajaran tatap muka ini akan dievaluasi selama program berlangsung. Selain itu, pembelajaran tatap muka juga menyesuaikan dengan perkembangan kasus di wilayah sekolah. Hanya sekolah yang berada di zona hijau yang bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menjelaskan, saat ini hanya satu wilayah yang masih berstatus zona oranye Covid-19. Meski demikian, ia mengimbau protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan dengan ketat. Sebab, peningkatan kasus sudah mulai terlihat.
”Angka keterisian ICU di rumah sakit meningkat. Dari 46 tempat tidur di ruang ICU, sudah 23 terisi atau separuhnya. Ini kita harus waspadai karena meningkatnya pasien positif Covid-19 yang dirawat di ICU,” kata Rizal.