Jabar Tambah Rasio Tempat Tidur Pasien Covid-19 hingga 40 Persen
Keterisian rumah sakit di Jawa Barat naik signifikan setelah libur Lebaran 2021. Rumah sakit diminta meningkatkan rasio tempat tidur untuk pasien Covid-19 dari 20 persen menjadi 40 persen.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Lonjakan kasus Covid-19 setelah libur Lebaran 2021 membuat keterisian rumah sakit di Jawa Barat naik signifikan. Rumah sakit diminta meningkatkan rasio tempat tidur untuk pasien Covid-19 dari 20 persen menjadi 40 persen.
Rata-rata keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Jabar, Minggu (13/6/2021), mencapai 68 persen. Jumlah itu meningkat drastis dibandingkan sehari sebelum Lebaran pada 12 Mei yang hanya 29 persen.
Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar), terdapat enam daerah dengan keterisian rumah sakit di atas 80 persen. Keenam daerah itu adalah Kabupaten Purwakarta dengan 92,33 persen, Kabupaten Tasikmalaya (92,31 persen), Kabupaten Bandung (88,02 persen), Kabupaten Bandung Barat (84,62 persen), Kota Bandung (84,56 persen), dan Kabupaten Karawang (81,75 persen).
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, untuk mengantisipasi meningkatnya keterisian rumah sakit itu, pihaknya menambah kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19 dan pusat isolasi nonrumah sakit bagi pasien tanpa gejala.
”Menaikkan rasio bed (tempat tidur) untuk pasien Covid-19 dari rata-rata 20-an persen menjadi 30-40 persen,” ujar Kamil seusai meninjau ketersediaan tempat tidur pasien Covid-19 di Rumah Sakit Hasan Sadikin dan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak, Kota Bandung, Sabtu (12/6/2021) malam.
Dia mengatakan, tingkat keterisian kedua rumah sakit itu meningkat setelah libur Lebaran. Namun, ia mengklaim kondisinya relatif terkendali. Tingkat keterisian ruang isolasi ICU (instalasi rawat intensif) di RS Hasan Sadikin, misalnya, mencapai 80 persen. Sementara keterisian ruang non-ICU 64 persen.
Jatah tempat tidur untuk pasien Covid-19 di rumah sakit itu masih 26 persen. ”Masih bisa ditingkatkan menjadi 40 persen kalau kira-kira ruang isolasi sekarang naik mendekati penuh. Maka, ada pergeseran hampir 200 tempat tidur akan dikonversi untuk perawatan pasien Covid-19,” ujarnya.
Rata-rata keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Jabar, Minggu (13/6/2021), mencapai 68 persen. Jumlah itu meningkat drastis dibandingkan dengan sehari sebelum Lebaran pada 12 Mei, sebesar 29 persen.
Menurut Kamil, lonjakan pasien Covid-19 setelah libur Lebaran menunjukkan ketidaktaatan terhadap imbauan larangan mudik. Sementara tingginya keterisian rumah sakit di Kota Bandung dikarenakan hampir 50 persen pasien berasal dari luar kota.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanagara menyebutkan, keterisian rumah sakit di kota itu mencapai 86,17 persen. Dari 1.685 tempat tidur yang tersedia di 29 rumah sakit, hanya tersisa 233 unit. ”Rumah sakit terus meningkatkan kapasitas dan kami akan berkoordinasi dengan dinas kesehatan provinsi karena kami juga menangani pasien luar Kota Bandung,” ujarnya.
Pengetatan aktivitas
Kamil menegaskan, untuk mengendalikan peningkatan kasus Covid-19, pihaknya akan menyiapkan aturan pengetatan aktivitas masyarakat. Ia mengaku telah menginstruksikan Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna untuk menghitung penerapan kebijakan bekerja dari rumah dan pengetatan acara pernikahan.
”Termasuk pengetatan-pengetatan yang memang akan jadi pola. Jadi jangan kaget, kalau kasus naik, (aktivitas) akan diperketat. Mudah-mudahan tren kasus bisa turun seperti sebelum Lebaran,” ujarnya.
Hingga Minggu pukul 12.30, kasus Covid-19 di Jabar mencapai 327.698 kasus. Sebanyak 21.750 orang dirawat atau diisolasi, 301.533 orang sembuh, dan 4.415 orang meninggal.