Perburuan Telur Penyu Marak, Wisata Jadi Sarana Konservasi di Kebumen
Sebanyak 16 ekor tukik dilepasliarkan di Kebumen, Jawa Tengah. Perburuan telur penyu untuk dijualbelikan masih jadi tantangan konservasi. Warga berupaya menjadikan konservasi penyu sebagai destinasi wisata edukasi.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
KEBUMEN, KOMPAS — Sebanyak 16 ekor tukik atau anak penyu jenis lekang dilepasliarkan di Pantai Kalibuntu, Jogosimo, Klirong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Minggu (20/6/2021). Konservasi disuarakan di tengah masih maraknya perburuan liar telur penyu untuk diperjualbelikan. Salah satunya melalui wisata edukasi.
”Masih ada orang-orang yang mencari telur penyu untuk dijual, harganya berkisar Rp 2.000 sampai Rp 5.000 per butir,” ungkap Ketua Kelompok Sadar Wisata Gajahgunung Ahmad Munajat saat dihubungi dari Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Senin (21/6/2021).
Ahmad mengatakan, bersama para anggota kelompok konservasi penyu Pokdarwis Gajahgunung, pihaknya berupaya melakukan sosialisasi atau pendekatan kepada para nelayan maupun pencari ikan di sepanjang pantai selatan Kebumen untuk tidak memperjualbelikan telur penyu.
”Sosialisasi dilakukan mulai dari wilayah Ambal, Puring, sampai Mirit. Jika ada yang menemukan telur penyu, biasanya mereka langsung mengontak kami untuk diselamatkan,” tuturnya.
Selain pemburu telur penyu, kendala lain yang dihadapi adalah intensitas hujan yang cukup tinggi belakangan. Salah satu sarang tempat penyimpanan telur penyu gagal menetas akibat pasirnya basah dan padat.
”Musim bertelur penyu mulai April hingga September. Sekarang ini belum puncaknya, biasanya puncaknya pada bulan Agustus. Penyu ini biasanya suka bertelur di laguna karena terpisah dengan muara sungai sehingga jarang dijamah orang,” paparnya.
Selain pemburu telur penyu, kendala lain yang dihadapi adalah intensitas hujan yang cukup tinggi belakangan.
Tim pokdarwis juga melakukan ronda malam untuk memantau penyu-penyu yang mendarat dan bertelur. Selain diburu manusia, telur penyu juga kerap diincar predator seperti biawak.
Pada pekan lalu, tim berhasil menyelamatkan 208 telur penyu dari kawasan Jogosimo. Di kawasan ini, penyu yang menetas dilepasliarkan dan sebagian ditangkarkan sebagai sarana edukasi kepada masyarakat, generasi muda, dan anak-anak.
Salah satu kegiatan yang digelar diPantai Kalibuntu Jogosimo adalah Camping Ground di kawasan konservasi penyu. Kepada peserta camping ground yang diinisiasi Komunitas Corp 4x4 Adventure, Jimny Indonesia Channel, Bank Jateng dan Disporawisata Kebumen, Sekretaris Daerah Kabupaten Kebumen Ahmad Ujang Sugiyono, Minggu (20/6/2021) malam menyampaikan, Kebumen punya panjang garis pantai 57,55 kilometer dan menawarkan jalur susur pantai yang menarik.
”Salah satunya Pantai Kalibuntu ini. Apalagi dengan kekhasannya, yakni adanya tempat penangkaran penyu bisa memberikan nilai positif, baik bagi pariwisata maupun konservasi alam,” kata Ujang seperti dikutip dalam siaran pers.
Ujang berharap, selain meningkatkan sektor pariwisata, kegiatan tersebut juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi alam sehingga sumber daya alam yang ada di Kabupaten Kebumen bisa memberikan manfaat besar dan berkelanjutan. Upaya ini sekaligus diharapkan mencegah kerusakan dan bencana akibat eksploitasi alam berlebihan.