Dapur Umum untuk Menyuplai Pangan Warga Isoman di Palangkaraya
Tambahan kasus Covid-19 harian di Kalimantan Tengah masih di atas 300 kasus.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat hingga 17 Agustus 2021. Salah satu langkah yang dilakukan adalah mendirikan dapur umum khusus untuk melayani warga yang menjalani isolasi mandiri.
”PPKM level 4 ini diberlakukan di Palangkaraya, tetapi di wilayah kabupaten lain yang memiliki indikator kurang baik, seperti angka pertumbuhan kasus yang tinggi dan angka kematian tinggi, bisa menerapkan PPKM dengan level yang sama,” kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, di Palangkaraya, Selasa (3/8/2021).
Perpanjangan itu tertuang dalam Surat Instruksi Gubernur Kalteng Nomor 180.17/163/2021 tanggal 2 Agustus 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4 dan Level 3 serta Optimalisasi Posko Penanganan Covid-19 Tingkat Desa dan Kelurahan di Wilayah Provinsi Kalteng. Instruksi gubernur ini mulai berlaku 3 Agustus hingga 17 Agustus 2021.
Data Tim Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalteng, Senin lalu, mencatat tambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 309 kasus sehingga totalnya 35.043 kasus. Kasus kematian pun bertambah 18 orang sehingga menjadi 1.147 kasus kematian.
Sugianto mengungkapkan, berbagai kebijakan dalam PPKM level 4 harus ditaati masyarakat, mulai dari penerapan protokol kesehatan lengkap, rekayasa lalu lintas, hingga membantu penanganan Covid-19, seperti dilakukan beberapa kelompok masyarakat dari lembaga nonpemerintah yang membantu warga isolasi mandiri.
Dapur umum akan segera dibuat untuk memenuhi kebutuhan pangan warga yang sedang melaksanakan isolasi mandiri. ”Mereka tidak sendiri dan ini bukan kerja pemerintah saja, mari bersama-sama,” katanya.
Aparat keamanan melalui Satuan Brigadir Mobil Polda Kalteng juga sudah membuat dapur umum untuk menyuplai makanan warga yang menjalani isoman. Dapur didirikan untuk membantu masyarakat yang secara ekonomi sangat terdampak pandemi, khususnya mereka yang melakukan isolasi mandiri.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Kalteng Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo menjelaskan, dapur umum lapangan itu menyediakan makanan gratis dalam jumlah besar. Setiap hari, dapur bisa memasak 250 porsi nasi kotak yang akan dibagikan ke masyarakat yang lokasinya berbeda-beda di Palangkaraya.
”Karena Covid-19, banyak warga yang tidak bisa bekerja akibat pembatasan wilayah, seperti pedagang kecil dan para buruh. Kami berharap dengan adanya dapur lapangan, semakin banyak para donatur, pengusaha, dan sukarelawan yang ikut serta membantu aksi sosial demi melancarkan misi kemanusiaan,” katanya.
Dedi menjelaskan, setiap pendistribusian juga akan dievaluasi dan diawasi agar tepat sasaran. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Tim Satgas Penanganan Covid-19 di Kalteng.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul menjelaskan, sampai saat ini terdapat 1.871 orang yang sedang isolasi mandiri dan diperkirakan bertambah. Banyaknya warga yang isolasi mandiri membuat tenaga kesehatan kewalahan dan membutuhkan bantuan.
”Dengan jumlah seperti itu, kalau hanya mengandalkan teman kesehatan tentu tidak bisa terkejar. Saat ini banyak warga dan organisasi nonpemerintah yang membantu, jadi ini bukan kerja sendiri, tetapi bersama,” kata Suyuti.
Suyuti mengungkapkan, tenaga kesehatan tidak mungkin mengawasi dari rumah ke rumah warga yang isolasi mandiri. Pengawasan dilakukan petugas di pos-pos PPKM yang ada di sejumlah wilayah dan oleh warga sendiri.
”Semua warga yang isoman itu sebelumnya diperiksa dan diberikan obat, jadi mereka pulang dari pemeriksaan bukan dengan tangan kosong,” ujarnya.