Kantor dan Rumah Dinas Bupati Banjarnegara Didatangi Petugas KPK
Setelah kemarin petugas berompi KPK mendatangi Kantor Dinas PUPR Kabupaten Banjarnegara, Selasa ini mereka mendatangi kantor dan rumah dinas Bupati Banjarnegara. Sekda Banjarnegara Indarto belum berkomentar atasnya.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
BANJARNEGARA, KOMPAS — Setelah Senin (9/8/2021) petugas berompi Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK mendatangi Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Selasa (10/8/2021), giliran kantor dan rumah dinas Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono didatangi petugas itu. Sekretaris Daerah Kabupaten Banjarnegara Indarto belum mau berkomentar atas peristiwa ini.
Dari pantauan di Kantor Bupati Banjarnegara, sejumlah petugas berompi KPK keluar dari ruangan dan lobi sekitar pukul 13.15. Mereka tampak membawa dua koper besar berwarna hitam dan sebuah kardus.
Mereka langsung memasuki dua mobil Innova berwarna hitam dan meninggalkan kompleks kantor sambil diiringi sebuah mobil kepolisian bertuliskan ”Satsamapta Polres Banjarnegara”. Gerbang kantor yang berada di sisi timur Alun-alun Banjarnegara ini ditutup dan dijaga petugas kepolisian sejak sekitar pukul 10.30.
Demikian pula tampak pengamanan oleh polisi bersenjata lengkap serta membawa gas air mata di area kompleks pendopo Dipayudha yang juga merupakan kompleks rumah dinas bupati. Dari dalam area ini, empat mobil Innova berwarna hitam juga keluar sekitar pukul 13.30. Pintu gerbang yang ditutup dan semula dijaga polisi beberapa saat kemudian dibuka.
Sekretaris Daerah Kabupaten Banjarnegara Indarto saat dihubungi, belum bersedia memberikan keterangan. ”Selamat siang, mohon maaf, saya belum bisa memberikan komentar,” kata Indarto melalui aplikasi pesan singkat.
Senin kemarin, setelah kantor Dinas PUPR didatangi petugas berompi hampir selama 6,5 jam, Kepala Dinas PUPR Yusuf Winarso pun tidak mau berkomentar. Yusuf memilih bergegas masuk ke mobil dinasnya dan memacunya dengan gegas.
Kemudian, Senin petang, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono yang didampingi Lasmi Indrayani, anaknya, juga belum mau berkomentar atas kedatangan petugas berompi KPK. Baik Budhi maupun Lasmi menjanjikan akan memberikan komentar jika waktunya sudah tepat.
Senin malam itu, Budhi tetap menjamu makan malam para wartawan dan berbincang santai mengenakan kaus oblong dan celana pendek tanpa menyinggung perkara KPK.
Proyek dan gratifikasi
Dikutip dari Kompas.com, penggeledahan di Banjarnegara dilakukan oleh KPK terkait dugaan korupsi proyek pengadaan dan penerimaan gratifikasi pada Dinas PUPR Pemerintah Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2018.
”Dari Dinas PUPR Pemda Banjarnegara dan kantor PT BR yang beralamat di Jalan DI Panjaitan, Banjarnegara, ditemukan antara lain berbagai dokumen dan barang elektronik yang diduga terkait dengan perkara,” kata Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangan tertulis, Selasa (10/8/2021).
”Bukti-bukti tersebut akan dianalisis lebih lanjut dan dilakukan penyitaan untuk melengkapi pembuktian berkas perkara dimaksud,” ujarnya.
Ali mengatakan, KPK saat ini sedang melakukan kegiatan penyidikan dugaan tindak pidana korupsi turut serta dalam pemborongan, pengadaan atau persewaan pada Dinas PUPR Pemkab Banjarnegara Tahun 2017-2018, dan penerimaan gratifikasi.
KPK juga telah menetapkan tersangka. Namun, menurut Ali, kronologi kasus, termasuk pihak-pihak yang dijadikan tersangka, belum dapat diumumkan. Sebagaimana kebijakan pimpinan KPK, informasi mengenai konstruksi perkara dan pihak yang telah ditetapkan sebagai tersangka akan dilakukan setelah upaya paksa, baik penangkapan maupun penahanan.
KPK berharap masyarakat memahami proses hukum tersebut dan memberikan waktu bagi tim penyidik untuk menyelesaikan tugasnya lebih dahulu. Ali memastikan KPK akan menyampaikan kepada masyarakat mengenai detail konstruksi perkara, alat bukti dan pihak-pihak yang telah ditetapkan sebagai tersangka.