Akhir September, Kabupaten Semarang Targetkan Vaksinasi Pelajar Tuntas
Bupati Semarang mengatakan, semua tenaga pendidik/kependidikan di daerah itu sudah divaksin, sementara pelajar sudah 84,68 persen. Gubernur Jateng meminta daerah mengawasi ketat tatap muka PAUD, TK, dan SD.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
UNGARAN, KOMPAS — Vaksinasi bagi pelajar di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, telah mencapai 84,68 persen atau 61.561 siswa dan ditargetkan sepenuhnya tuntas akhir September 2021. Sejumlah pihak membantu upaya percepatan melalui program kolaborasi vaksinasi.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha, di sela-sela vaksinasi kolaborasi bersama Djarum Foundation, di Gedung Gotong Royong, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Selasa (28/9/2021), mengatakan, saat ini, tenaga pendidik atau kependidikan di Kabupaten Semarang sudah tervaksinasi 100 persen.
”Sementara untuk anak-anak sekolah sudah 84,68 persen. Ini akan kami kejar dan diharapkan selesai akhir September 2021. Lewat vaksinasi kolaborasi, akan kami keroyok bareng-bareng, termasuk untuk anak-anak sekolah dan pesantren,” tutur Ngesti.
Hal tersebut dinilai penting karena pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas sudah dilakukan di Kabupaten Semarang. Adapun secara keseluruhan, capaian vaksinasi dosis pertama di Kabupaten Semarang, menurut data dinas kesehatan setempat, telah mencapai 47,84 persen dari target 830.000 orang.
Pada Selasa, vaksinasi kolaborasi vaksinasi Djarum Foundation dan Pemkab Semarang digelar dengan mengundang sejumlah sasaran vaksin dari Ambarawa dan sekitarnya. Program itu akan dilanjutkan dengan vaksin keliling yang singgah di 12 kecamatan.
Total, ada 168.000 dosis vaksin yang menurut rencana disalurkan kepada 84.000 warga Kabupaten Semarang, dengan setiap warga mendapat dua dosis. Vaksin dosis pertama diberikan 27 September-22 Oktober 2021. Sementara penyuntikan dosis kedua pada 25 Oktober-19 November 2021.
Vice Program Director Bakti Sosial Djarum Foundation Achmad Budiharto menuturkan, dukungan pelaksanaan vaksin tersebut bagian dari upaya membantu pemerintah mengatasi pandemi Covid-19. ”Yang pada akhirnya dapat mempercepat terbentuknya kekebalan komunal,” katanya.
Dengan vaksinasi, para siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas juga lebih terlindungi selain dengan pengetatan protokol kesehatan.
Pengawasan ketat
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sebelumnya meminta kabupaten/kota di Jateng mempercepat vaksinasi kepada pelajar SMP dan SMA atau sederajat. Dengan demikian, siswa yang mengikuti PTM terbatas juga lebih terlindungi selain dengan pengetatan protokol kesehatan.
Namun, ia juga mengingatkan daerah untuk mengawasi ketat PTM terbatas terutama di PAUD, TK, dan SD. ”Mereka, kan, belum divaksin. Kalau mau dilaksanakan, sangat-sangat terbatas dan ketat. Kalau bisa, TK dan PAUD itu dilaksanakannya di tempat terbuka saja dan anak-anaknya tak perlu banyak,” kata Ganjar, Senin (27/9/2021).
Pekan lalu, total vaksin yang diterima Jateng dari pemerintah pusat sebanyak 2,6 juta dalam sepekan atau terbanyak dibandingkan sebelumnya. Ganjar pun meminta daerah untuk langsung menggenjot vaksinasi dengan menambah titik vaksin dan mendekatkan layanan kepada masyarakat. Selain itu, penambahan vaksinator juga dilakukan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengemukakan, salah satu fokus percepatan vaksinasi bakal dilakukan di wilayah aglomerasi, seperti Semarang Raya dan Solo Raya. Capaian tinggi di Kota Surakarta dan Semarang diharapkan dapat diikuti daerah-daerah sekitarnya.
Menurut data vaksin.kemkes.go.id per 28 September 2021, capaian vaksinasi dosis pertama di Jateng mencapai 11,8 juta atau 41,23 persen dari target. Sementara dosis kedua sebesar 5,8 juta atau 20,18 persen dari target.
Menurut data corona.jatengprov.go.id yang dimutakhirkan Selasa (28/9/2021) pukul 16.00, terdapat 481.358 kasus positif Covid-19 kumulatif dengan rincian 4.319 dirawat/isolasi mandiri (kasus aktif), 445.084 sembuh, dan 31.955 meninggal. Beberapa pekan terakhir kasus aktif berkisar 3.900-4.300 kasus.