Didampingi Ibu Wury Ma’ruf Amin dan Wali Kota Palu Hadiyanto Rasyid, Wapres Amin menghabiskan waktu sekitar 30 menit berjalan santai di Pantai Taipa, Sulawesi Tengah. Wapres mendukung pemulihan wisata pascabencana.
Oleh
Mawar Kusuma Wulan
·4 menit baca
Sebagian lokasi wisata pantai di Palu, Sulawesi Tengah, kehilangan pengunjung setelah terjadi bencana gempa bumi yang diikuti tsunami dan likuefaksi pada 28 September 2018. Saat mengunjungi salah satu lokasi wisata yang paling parah terdampak tsunami, yakni Pantai Taipa di Kecamatan Lembo, Kabupaten Konawe Utara, yang kini sepi pengunjung, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan dukungannya terhadap pemulihan pariwisata pantai pascabencana.
Untuk kembali menggeliatkan wisata pantai di wilayah Palu, Wapres Ma'ruf meminta penerapan sistem peringatan dini (early warning system) di sepanjang pantai. ”Supaya masyarakat tahu kalau terjadi apa-apa, sudah ada aba-aba. Itu nanti akan dilengkapi seperti itu,” kata Wapres seusai berolahraga pagi berkeliling Pantai Taipa yang berlokasi di sebelah utara Kota Palu, Jumat (7/1/2022).
Kehadiran sistem peringatan dini ini akan memberikan jaminan rasa aman bagi masyarakat dan mencegah timbulnya korban apabila kembali terjadi bencana. Selain itu, Wapres mengingatkan tentang penerapan aplikasi PeduliLindungi di kawasan pantai seiring dengan masih berlangsungnya pandemi Covid-19.
”Khusus untuk Covid-19, sudah menjadi aturan supaya disiapkan PeduliLindungi (agar) mereka yang masuk ke sini memang terlindungi,” tambahnya.
Seiring dengan terbentuknya rasa aman dan nyaman, nantinya diharapkan minat masyarakat untuk berkunjung ke pantai menjadi meningkat. ”Yang penting rasa aman, rasa nyaman, itu yang saya kira perlu disiapkan di tempat-tempat wisata,” ujarnya.
Didampingi Ibu Wury Ma'ruf Amin dan Wali Kota Palu Hadiyanto Rasyid, Wapres Amin menghabiskan waktu selama 30 menit untuk berjalan santai sekitar dua kilometer di Pantai Taipa. Sebelum jalan pagi, Wapres dan rombongan terbatas melakukan pemanasan selama kurang lebih tiga menit yang dipimpin oleh Ajudan Wapres Kolonel (Inf) Fierman Sjafirial Agustus.
Wapres Amin dan Ibu Wury juga menikmati keindahan Pantai Taipa dengan duduk di pinggir pantai. Menurut Wapres, Pantai Taipa memiliki pesona yang dapat memikat para pelancong yang datang ke Palu karena memiliki fasilitas lengkap, seperti cottage, gazebo, dan danau buatan lengkap. Namun, pantai tersebut masih berada di zona merah karena termasuk wilayah yang terkena gempa, tsunami, dan likuefaksi 2018.
Pantai Taipa merupakan tempat wisata yang berlokasi di Kecamatan Lembo, Kabupaten Konawe Utara, Sulteng, dan berhadapan dengan Laut Banda. Disebut Pantai Taipa karena area ini banyak ditumbuhi pohon mangga. Kata ”Taipa” berasal dari bahasa Tolaki, etnis asli yang mendiami Sulteng, yang memiliki arti buah mangga.
Wapres menuturkan bahwa panorama Pantai Taipa sangat indah. ”Saya kira tempat ini bagus sekali karena memang tsunami saja. Tapi, dari tempatnya saya kira cukup ideal dan saya dengar sebelum tsunami cukup ramai. Hanya memang karena sesudah tsunami itu (pengunjung menurun),” ungkapnya.
Kunjungan pulih
Menurut Wapres, mulai awal tahun ini pengunjung Pantai Taipa sudah mulai menunjukkan peningkatan. ”Tapi mulai kemarin (tahun baru) rupanya sudah mulai ada peningkatan. Jadi, yang penting menghilangkan trauma masyarakat dan ini karena memang bukan tempat hunian saya kira lebih aman,” ujarnya.
Meskipun telah menjadi zona merah yang dilarang untuk dihuni, Pantai Taipa tetap dapat dimanfaatkan untuk aktivitas publik seperti obyek wisata, pasar, pusat kuliner, dan lain-lain. ”Ini memang sudah tidak boleh ada penduduk. Karena itu, dikhawatirkan untuk menghindari kemungkinan terjadinya (bencana). Tetapi daerah ini masih dibolehkan untuk wisata, aktivitas publik, pasar-pasar, kuliner,” tambahnya.
Sebelum luluh lantak diterjang tsunami, Pantai Taipa merupakan destinasi wisata favorit masyarakat Palu karena memiliki fasilitas lengkap seperti kolam renang, wahana permainan, kebun binatang mini, gazebo, dan panggung acara. Bahkan di pantai ini masyarakat dapat menikmati keindahan biota bawah laut dengan fasilitas diving atau snorkeling.
Namun, setelah diterjang tsunami, Pantai Taipa menjadi hancur berantakan dengan berbagai fasilitasnya menjadi rusak parah. Karena masih menjadi zona merah, masyarakat cenderung enggan berkunjung karena masih trauma. ”Pemanfaatan paling tepat adalah wisata bukan hunian,” ujar Wapres.
Dalam rangkaian kunjungan kerja di Provinsi Sulteng, Wapres Amin juga menyempatkan berkunjung ke Pondok Pesantren Alkhairaat di Palu Barat, Palu, Kamis (6/1/2022). selain berolahraga pagi, Wapres memang mempunyai kebiasaan untuk berkunjung ke pondok pesantren setiap kali melakukan kunjungan kerja ke daerah, seperti di Palu.
Wapres juga berziarah ke makam Habib Sayyid Idrus bin Salim Aljufri atau akrab disapa Sis Aljufri yang berlokasi di kawasan Pondok Pesantren Alkhairaat. Sis Aljufri merupakan ulama kharismatik pendiri Alkhairaat dan dikenal sebagai ulama yang berjasa menyebarkan ajaran Islam di Sulawesi Tengah.
Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi menyampaikan, perhatian Wapres kepada pentingnya fungsi pesantren. ”Tadi, Wapres didampingi oleh seluruh keluarga dari Alkhairaat dan Pak Wapres berdialog tadi di dalam. Yang ditekankan tadi itu sebenarnya ada tiga fungsi pesantren itu,” ujar Masduki.
Masduki menjabarkan beberapa fungsi pesantren yang dimaksud, seperti menyiapkan ahli fikih, berdakwah, dan memberdayakan ekonomi masyarakat. ”Yang pertama, penyiapan kader-kader yang ahli fikih itu sudah tugas semacam tusi pokok pesantren. Yang kedua, tugas dakwah yang selama ini sudah dilakukan Alkhaairat,” tutur Masduki.
Fungsi pesantren yang ketiga berhubungan dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat. ”Hubungan Alkhairaat dengan Wapres, secara akidah Alkhairaat bagian dari ahlussunnah wal jamaah, jadi punya hubungan yang sangat dekat secara paham keagamaan dengan Wapres,” tambahnya.