Jumlah penduduk miskin di Bali kembali bertambah. Persentase penduduk miskin di Bali per September 2021 naik 0,19 persen poin, atau bertambah 9.490 orang, dibandingkan Maret 2021 yang mencapai 201.970 orang.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·2 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Jumlah penduduk miskin di Bali menjadi 211.460 orang pada September 2021. Jumlah itu bertambah 9.490 orang dibandingkan dengan Maret 2021. Sejauh ini, angka kemiskinan di Bali masih lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), provinsi dengan persentase penduduk miskin paling rendah per September 2021 adalah Kalimantan Selatan, diikuti Bangka Belitung, kemudian DKI Jakarta dan Bali.
Dalam pemaparan mengenai profil kemiskinan Bali periode September 2021 dan tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Bali per September 2021, Senin (17/1/2022), Kepala BPS Bali Hanif Yahya menyebutkan, angka kemiskinan di Bali pada September 2021 sebesar 4,72 persen atau sebanyak 211.460 orang. Jumlah itu lebih rendah dibandingkan dengan angka kemiskinan nasional yang mencapai 9,71 persen.
Kondisi kemiskinan di Bali periode September 2021 itu mendekati kondisi kemiskinan pada September 2014 yang tercatat 4,76 persen. Jika dibandingkan dengan periode September 2020, angka kemiskinan September 2021 tercatat meningkat 0,27 persen poin.
Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bali I Wayan Wiasthana Ika Putra, kondisi sosial itu dipengaruhi belum pulihnya sektor-sektor ekonomi daerah, terutama industri pariwisata, akibat dampak pandemi Covid-19. Ika Putra mengatakan, ekonomi Bali bergantung pada pariwisata.
”Respons kami mengupayakan akselerasi transformasi ekonomi Bali sesuai konsep Ekonomi Kerthi Bali,” kata Ika Putra.
Sektor pariwisata di Bali memang masih belum banyak bergerak. BPS Bali mencatat hanya 51 kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali selama Januari 2021 sampai November 2021 atau menurun 99,995 persen dibandingkan dengan periode Januari 2020 sampai November 2020. Sepanjang November 2021, kedatangan wisman yang langsung ke Bali bahkan tercatat hanya enam kunjungan.
Dampak pandemi Covid-19
Hanif mengungkapkan, tingkat kemiskinan di Bali periode September 2021 itu juga dipengaruhi beberapa faktor yang berkaitan dengan dampak pandemi Covid-19, seperti kinerja sektor akomodasi, transportasi, pergudangan, dan industri di Bali yang belum pulih.
Pengaruh lain datang dari jam kerja pekerja yang berkurang akibat dampak pandemi Covid-19 dan pengeluaran konsumsi rumah tangga masih terkontraksi. Sejumlah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat pada Juli dan September 2021 ikut memengaruhi hal itu.
Lebih lanjut Hanif mengatakan, tingkat kedalaman kemiskinan dan keparahan kemiskinan di Bali pada September 2021 tercatat 0,759 atau bertambah 0,077 poin dibandingkan dengan Maret 2021 sebesar 0,682. Begitu pula tingkat keparahan kemiskinan pada September 2021 naik 0,016 poin dibandingkan dengan Maret 2021.