Presiden Minta Pembenahan Total Kawasan Danau Toba untuk Ekonomi Masyarakat
Presiden Jokowi meminta pembangunan Danau Toba dimanfaatkan untuk ekonomi masyarakat. Pemerintah telah membangun pelabuhan, kapal penyeberangan, bandara, akses jalan, dan lingkungan hidup, serta menata destinasi.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
PARAPAT, KOMPAS — Presiden Joko Widodo meminta pembangunan destinasi superprioritas Danau Toba dalam beberapa tahun ini dimanfaatkan demi meningkatkan ekonomi masyarakat. Pemerintah telah membangun pelabuhan, kapal motor penyeberangan, bandar udara, akses jalan, lingkungan, dan menata sejumlah destinasi.
”Saya melihat ada sebuah perbaikan total sehingga nanti Menteri Pariwisata bisa membangun lagi, rebranding, sehingga ada pembeda dengan kawasan destinasi yang lain,” kata Presiden saat meninjau destinasi Pantai Bebas Parapat di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Rabu (2/2/2022).
Dalam kunjungan ke kawasan Danau Toba, Presiden meresmikan sejumlah infrastruktur dan destinasi wisata yang dibangun dalam beberapa tahun ini di sejumlah daerah. Infrastruktur yang diresmikan adalah 7 pelabuhan, 4 kapal motor penyeberangan (KMP), Instalasi Pengolahan Air Limbah Parapat, Jalan Raya By Pass Balige, dan pembenahan destinasi Pantai Bebas Parapat di Simalungun.
Presiden juga menjajal 11 kilometer Jalan Lintas Sumatera dengan sepeda motor dari Simpang Sibisa sampai Parapat. Jokowi lalu menyeberang ke Pulau Samosir dengan KMP Kaldera Toba dan meresmikan destinasi pariwisata Huta Siallagan, Huta Raja, dan Kampung Ulos Huta Raja.
Jokowi mengatakan, salah satu yang sangat dibutuhkan di Danau Toba adalah pelabuhan dan KMP. Karena itu, Kementerian Perhubungan pun membangun tujuh pelabuhan, yakni Pelabuhan Ajibata dan Balige di Kabupaten Toba, Pelabuhan Tigaras di Simalungun, serta Pelabuhan Simanindo di Samosir.
Ada juga Pelabuhan Marbun Toruan Bakti Raja di Humbang Hasundutan, Pelabuhan Muara di Tapanuli Utara, dan Pelabuhan Tongging di Karo. Selain pelabuhan, diresmikan juga empat kapal, yakni KMP Pora-pora berkapasitas 180 penumpang dan 21 kendaraan, KMP Kaldera Toba 152 penumpang dan 15 kendaraan, serta bus air KMP Asa-Asa dan KMP Jurung-Jurung masing-masing berkapasitas 150 penumpang.
”Saya berharap dengan beroperasinya pelabuhan dan kapal ini akan mendukung keberadaan destinasi pariwisata superprioritas Danau Toba sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia. Akses ke berbagai tempat di Danau Toba menjadi lebih mudah, cepat, dan lancar,” kata Jokowi.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan, penataan total yang dilakukan di kawasan Danau Toba merupakan dukungan penting untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, khususnya di sektor pariwisata. Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan, pertumbuhan ekonomi di Sumut diharapkan meningkat.
Penataan Pantai Bebas Parapat dengan luas total 10.000 meter persegi menelan biaya Rp 84,1 miliar. Fasilitas di ruang terbuka publik itu antara lain jalur joging, amfiteater, panggung geladak, menara pandang, dek pandang, area skateboard, area bermain, kios makanan, toilet, dan parkir mobil. Di sana juga akan digelar pertunjukan seni dan budaya secara rutin.
”Kita harapkan wisatawan banyak membelanjakan uangnya di sini agar ekonomi masyarakat pun meningkat,” ujar Edy.
Ketua Lembaga Adat Dalihan Natolu Jonang MP Sitorus mengatakan, masyarakat di kawasan Danau Toba mengapresiasi pembangunan yang dilakukan dalam beberapa tahun ini. ”Kami berharap pembangunan ini sebesar-besarnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan Danau Toba,” katanya.
Turut mendampingi Presiden, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.