Polda Jateng menggelar vaksinasi serentak di 80 titik untuk 250.000 orang. Vaksinasi dipercepat untuk tekan penyebaran kasus.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Kepolisian Daerah Jawa Tengah bersama pemerintah setempat berupaya mempercepat proses vaksinasi Covid-19. Hingga kini, dari total sasaran 28 juta orang, baru 25 juta orang yang sudah mendapatkan vaksinasi di Jateng. Percepatan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan jadi upaya untuk menekan penyebaran Covid-19 varian Omicron.
”Hari ini ada 80 titik pelaksanaan vaksinasi, satu kriterianya adalah warga lansia dan anak-anak berikutnya adalah booster. Dari 80 titik itu ditargetkan 250.000 orang,” kata Kepala Polda Jateng Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi saat memberikan laporan kepada Kapolri dan Menteri Kesehatan lewat video conference di GOR Satria, Purwokerto, Selasa (8/2/2022).
Luthfi menyampaikan, saat ini kasus aktif di Jateng ada sebanyak 4.270 orang dan satu orang meninggal. BOR rumah sakit rujukan di Jawa Tengah angkanya mencapai 7,77 persen, ICU 7,01 persen, dan stok oksigen tersedia 104 ton dari total kebutuhan 103 ton. Menurut dia, kasus Omicron yang baru diketahui di Jateng ada 8 kasus dan salah satu kendalanya adalah proses pemeriksaan yang butuh waktu lama.
Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo menyampaikan, penyebaran varian Omicron sangat cepat sehingga perlu dimonitor dengan baik dan mereka yang terpapar harus benar-benar dipantau mana yang harus masuk rumah sakit, isolasi terpusat, atau isolasi mandiri.
”Isoman menjadi pilihan terakhir. Yang penting tolong tingkatkan terus akselerasi, kegiatan PPKM juga dihidupkan kembali kemudian penegakan aturan, mengingatkan masyarakat untuk protokol kesehatan tentunya harus terus dilanjutkan. Kita ikuti di Jateng karena angka-angkanya terus naik,” kata Sigit.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, angka Covid-19 di Jawa Tengah relatif lebih rendah dibandingkan provinsi di Pulau Jawa yang lain, seperti DKI, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur. ”Jateng dan Yogyakarta lebih rendah,” tutur Budi.
Menurut Budi, kalau melihat pola penyebarannya, nanti kasus Omicron akan bergeser juga ke Jateng. ”Jadi masih punya waktu untuk teman-teman di Jateng untuk mempersiapkan. Apa yang harus dipersiapkan, nomor satu Pak Kapolri sudah menyampaikan, itu protokol kesehatannya harus dijaga, terutama pakai masker,” kata Budi.
Selanjutnya, kata Budi, total Indonesia sudah ada 356 orang yang meninggal. Jumlah orang yang masuk ICU sudah sekitar 400 orang. ”Saya ke RS Sulianti Saroso, yang meninggal 60-70 persen itu belum divaksin atau vaksinya baru satu kali. Yang meninggal itu 40-50 persen itu di atas 60 tahun. Jadi, kalau saya pikir, Jateng harus ngapain, itu tadi prokes dijaga, terutama pakai masker. Kedua vaksinasi dipercepat setidaknya kalau tertular, bisa mencegah masuk rumah sakit, berat dan wafat. Siapa yang dipercepat: lansia,” paparnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sadiyanto menyampaikan, Banyumas kembali masuk ke level dua karena terdapat perubahan indikator capaian vaksin. ”Tadinya menggunakan capaian vaksin dosis pertama dan lansia. Sekarang pakai dosis kedua total dan lansia. Vaksin dosis kedua total sudah tercapai minimal 70 persen, sekarang sudah 74 persen, sedangkan vaksin dosis kedua lansia kemarin baru mencapai 59,75 persen, minimal 60 persen,” kata Sadiyanto.
Kasrudin (60), warga Desa Banjarsari, Kecamatan Sumbang, Banyumas, yang mengikuti vaksinasi di GOR Satria, mengatakan, dirinya baru menerima vaksin dosis pertama karena selama ini belum tercatat di RT. ”Ini baru pertama. Saya mau vaksin tapi belum sempat dan belum dikasih kabar sama RT,” katanya.