Kawasan Bodebek Sumbang Lonjakan Kasus Harian Covid-19 di Jabar
Tren lonjakan kasus harian Covid-19 di Jawa Barat diprediksi berlangsung selama beberapa pekan ke depan. Kawasan Bodebek dan Bandung Raya menyumbangkan angka penambahan Covid-19 terbesar.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Kawasan Bogor-Depok-Bekasi menyumbang penambahan kasus harian Covid-19 terbesar di Jawa Barat hingga 75 persen. Kondisi tersebut harus diwaspadai karena tren lonjakan kasus kali ini diprediksi masih berlangsung hingga beberapa pekan ke depan.
Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar hingga Minggu (13/2/2022) pukul 21.00, sebanyak 833.293 warga terkonfirmasi positif Covid-19. Jumlah ini bertambah 10.050 orang dibanding sehari sebelumnya. Penambahan harian ini jauh lebih tinggi dibanding sebulan lalu, yakni 104 pasien baru pada 14 Januari 2022.
Sebanyak 110.463 pasien masih dalam perawatan dan isolasi. Sementara 707.997 warga lainnya telah dinyatakan sembuh. Di Jabar, korban meninggal karena terpapar Covid-19 mencapai 14.833 orang.
Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jabar Dewi Sartika di Bandung, Senin (14/2/2022), menyatakan, sebagian besar penambahan kasus Covid-19 harian di Jabar disumbang kawasan Bogor-Depok-Bekasi (Bodebek) dan Bandung Raya. Bahkan, sekitar 75 persen penambahan kasus harian berasal dari Bodebek, sedangkan lebih kurang 15 persen berasal dari Bandung Raya.
”Bisa dikatakan penyumbang terbesar itu di kawasan aglomerasi karena banyaknya orang yang keluar-masuk. Apalagi, varian Omicron ini cepat menular sehingga memengaruhi peningkatan saat mobilitas tinggi. Para pakar juga memprediksi ini bisa terus meningkat hingga 2-3 pekan ke depan,” ujarnya.
Kondisi ini membuat keterisian rumah sakit di Jabar terus bertambah. Dewi menjelaskan, tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) untuk perawatan Covid-19 mencapai 44,67 persen dari kapasitas 9.907 unit. Tempat tidur perawatan ini berasal dari 342 rumah sakit rujukan Covid-19 di Jabar.
”Pasien yang terpapar diarahkan isolasi mandiri. Kami juga menyiagakan tempat tidur perawatan Covid-19 meski masih jauh dari ambang kritis WHO, yakni 60 persen. Bagi pasien yang isolasi mandiri, pengawasan tetap dilakukan dengan aparat setempat dan berjenjang,” ujarnya.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil juga mengingatkan kawasan Bodebek dan Bandung Raya untuk meningkatkan kewaspadaan. Untuk kawasan Bodebek, rumah sakit dengan tingkat keterisian melewati 40 persen diminta untuk menambah jumlah tempat tidur perawatan Covid-19.
Di kawasan Bandung Raya, upaya mencegah mobilitas warga dilakukan dengan pelaksanaan mekanisme ganjil genap di lima pintu tol menuju Bandung. Gerbang tol itu ialah Pasteur, Pasir Koja, Kopo, Moh Toha, dan Buahbatu.
Dari pengaturan ganjil genap akhir pekan lalu (11-13 Februari 2022), sebanyak 2.572 kendaraan diputarbalikkan karena tidak memenuhi syarat. Kendaraan yang diperbolehkan masuk antara lain memiliki nomor yang sesuai (ganjil-genap), memiliki urusan pekerjaan, baik dinas dari instansi pemerintah atau surat tugas dari perusahaan swasta, hingga kondisi darurat.