Mantan juru bicara penanganan Covid-19 Achmad Yurianto meninggal karena sakit. Menurut rencana, jenazah akan dimakamkan di TPU Dadaprejo, Kota Batu, Jatim, Minggu (22/5/2022).
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS - Mantan juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto meninggal karena sakit, Sabtu (21/5/2022) malam. Menurut rencana keluarga, jenazah akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Dadaprejo, Kota Batu, Jawa Timur, Minggu (22/5/2022) pagi.
Achmad Yurianto berpulang pada pukul 18.58 WIB di usia 60 tahun. Almarhum sebelumnya dirawat selama lebih kurang dua minggu di Rumah Sakit Saiful Anwar, Kota Malang, Jawa Timur. Sebelum itu, sosok yang akrab disapa Pak Yuri itu juga sempat dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
"Beliau sebenarnya punya sakit kanker usus. Cuma tidak tahu mulai kenanya kapan. Mungkin sakitnya sudah lama, namun selama menjadi juru bicara, mungkin saja tidak dirasa," kata Erlangga Wira Sakti (31), putra sulung Achmad Yurianto, saat ditemui di Kota Batu, Sabtu.
Erlangga mewakili keluarga meminta maaf pada masyarakat jika ada perilaku dan tutur kata yang salah dari orangtuanya tersebut. Menurut Erlangga, kondisi ayahnya itu terus menurun sejak sebulan lalu. Sejak itu, almarhum terus menjalani upaya perawatan intensif.
Menurut keluarga, almarhum akan dimakamkan di TPU Dadaprejo, Kota Batu, pada Minggu (22/5/2022) sekitar pukul 09.00 WIB. Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga tersebut mulai dikenal luas sejak pemerintah mengumumkan pandemi Covid-19 di Indonesia pada Maret 2020. Pria berpangkat kolonel itu ditunjuk menjadi juru bicara resmi pemerintah untuk penanganan Covid-19.
Achmad Yurianto mengawali karir sebagai dokter militer di Komando Daerah Militer V/Brawijaya, Jawa Timur. Ia dipercaya oleh dua menteri kesehatan era pemerintahan Joko Widodo untuk menduduki sejumlah jabatan strategis.
Pada era Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Achmad Yurianto dipercaya menjabat Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes tahun 2015-2019. Sedangkan pada era Menkes Terawan Agus Putranto, ia dipercaya menjabat Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan sebelum kemudian diangkat menjadi Direktur Jenderal P2P.
Di luar kiprahnya sebagai jubir penanganan Covid-19, Achmad Yurianto juga menjabat Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan. Dalam siaran persnya, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti menyampaikan rasa belasungkawa. "Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya atas kepergian beliau. Hari ini Indonesia kehilangan salah satu putra bangsa terbaiknya," ujar Ghufron.
Ghufron mengatakan, sepanjang hidupnya, almarhum telah banyak memberikan kontribusi dan dedikasi yang luar biasa di berbagai bidang, termasuk dalam penyelenggaraan sistem jaminan kesehatan. Almarhum pun dikenal sebagai sosok yang sangat bijak, low profile, bersahabat, profesional, dan berintegritas tinggi dalam bekerja.
"Kami ucapkan terima kasih atas perhatian dan empati seluruh pihak, termasuk rekan-rekan media, terhadap almarhum. Mari sejenak kita panjatkan doa bersama agar almarhum dapat beristirahat dengan tenang di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan keikhlasan," ucapnya.