14 Penumpang KM Ladang Pertiwi Diselamatkan di Selat Makassar
Pencarian korban KM Ladang Pertiwi yang tenggelam di Selat Makassar terus dilakukan. Selain menggunakan kapal SAR, nelayan juga diminta turut mencari.
Oleh
RENY SRI AYU ARMAN
·3 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Sebanyak 14 korban tenggelamnya KM Ladang Pertiwi kembali ditemukan di perairan Selat Makassar dalam kondisi selamat, Minggu (29/5/2022). Sebanyak 10 korban diselamatkan oleh kapal nelayan yang melintas dan empat korban lainnya diselamatkan oleh KRI Sultan Hasanuddin. Pencarian terhadap 11 penumpang lain yang masih hilang, sesuai catatan Basarnas, hingga kini terus dilakukan.
Informasi tentang 10 korban yang diselamatkan kapal nelayan ini diakui Kepala Polsek Liukang Kalmas Inspektur Satu Rusli, saat dihubungi, Minggu (29/5/2022) sore. Saat ini korban selamat berada di Pulau Pammantauan, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Pulau itu juga menjadi tujuan sebagian penumpang KM Ladang Pertiwi.
Adapun empat penumpang lainnya yang diselamatkan oleh KRI Sultan Hasanuddin dievakuasi ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Informasi itu disampaikan oleh Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pangkep M Arsyad.
”Benar ada 10 yang ditemukan selamat. Mereka berada di lautan dan kebetulan ada kapal nelayan yang melintas. Mereka akhirnya ditolong dan dievakuasi ke Pulau Pammantauan. Kebetulan sebagian korban memang orang sana,” kata Rusli.
KM Ladang Pertiwi berangkat dari Pelabuhan Paotere, Makassar, Sulsel, Rabu (25/5/2022). Kapal ini bertujuan Pulau Liukang Kalmas dengan rute menyinggahi beberapa pulau lain, seperti Pammantauan, Masalima, Salirian, dan Pamalikan. Waktu tempuh perjalanan ke Liukang Kalmas berkisar 18-20 jam.
Pada Kamis sekitar pukul 03.30 Wita, kapal ini mengalami kerusakan akibat cuaca buruk. Dilaporkan pula saat bersamaan bahan bakar kapal habis. Kapal kemudian tenggelam. Pihak SAR baru mendapat informasi terkait hal itu pada Sabtu (28/5). Belum ada angka yang jelas berapa jumlah penumpang sebenarnya di kapal itu, tapi dari data yang dihimpun Basarnas, setidaknya ada 42 orang.
Sebelumnya, sebanyak 17 orang telah ditemukan selamat pada Sabtu. Beberapa dibawa ke rumah keluarga, sebagian ditampung di penginapan. Kondisi mereka sehat walau sebagian masih trauma. Baharuddin (72), salah seorang anggota keluarga korban, membenarkan bahwa anak, menantu, dan dua cucunya selamat. Keempatnya ikut dalam kapal itu untuk kembali ke Liukang Kalmas setelah mengunjungi Baharuddin di Pangkajene, ibu kota Pangkep di daratan Sulsel.
”Alhamdulillah dapat kabar baik mereka ditemukan. Sejak menerima informasi mengenai kapal yang mereka tumpangi tenggelam, kami semua risau. Istri saya hampir tak berhenti menangis,” katanya.
Hingga Minggu malam, pencarian 11 korban lainnya masih terus dilakukan. Pada Minggu pagi, pencarian juga dilakukan via helikopter. Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman turut dalam pencarian ini. Dia bersama Panglima Komando Operasi Udara (Koopsud) II Marsekal Muda Minggit Tribowo dan Kepala Staf Koopsud II Marsekal Pertama Djhon Amarul. Turut juga Kepala Kantor SAR Sulsel Djunaidi dan Komandan Yonif Raider 700/WYC Mayor (Inf) Sarman yang mewakili Panglima Kodam XIV/Hasanuddin.
Mereka menggunakan Heli H-3211 Super Puma dan terbang dengan ketinggian di bawah 10.000 kaki selama hampir dua jam. Selama pencarian, kondisi cuaca cerah.
Sudirman mengatakan, pencarian akan dilakukan dengan berbagai upaya. Selain kapal SAR dan heli, kapal-kapal nelayan yang melintas di perairan Selat Makassar, terutama di lokasi tenggelamnya kapal, juga diimbau ikut mencari.