Sudah Tiga Penumpang KM Ladang Pertiwi Ditemukan Tewas
Pencarian terhadap korban KM Ladang Pertiwi yang tenggelam di Selat Makassar terus dilakukan. Sejauh ini tiga orang telah ditemukan tewas dan 16 orang lainnya masih dicari.
Oleh
RENY SRI AYU ARMAN
·3 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS - Hingga hari keenam pencarian korban tenggelamnya KM Ladang Pertiwi di Selat Makassar, sudah tiga korban meninggal yang ditemukan. Sejauh ini, dari 50 penumpang sesuai catatan Basarnas, sebanyak 31 telah ditemukan selamat, tiga ditemukan meninggal, dan 16 orang lainnya masih dicari.
Korban meninggal ditemukan pertama kali pada Rabu (1/6/2022) oleh nelayan. Korban ini diidentifikasi bernama Hajrah (72). Adapun dua korban lainnya ditemukan pada Kamis (2/6/2022) sore. Kepala Basarnas Makassar Djunaidi, Kamis (2/6/2022) malam, mengatakan, sejauh ini identitas kedua korban itu belum dapat dikenali.
Dia menjelaskan, korban pertama ditemukan pada pukul 16.10 Wita oleh KN SAR Kamajaya sekitar 8 mil laut (sekitar 15 kilometer) dari Pulau Pamantauang di wilayah kepulauan Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Korban berjenis kelamin laki-laki. Berselang 40 menit kemudian, KN SAR Kamajaya mengevakuasi satu korban lainnya sekitar 12 mil laut (22 km) dari Pulau Pamantauang. Korban berjenis kelamin perempuan.
KN SAR Kamajaya kemudian mengevakuasi kedua korban ke Pulau Pamantauang. Jenazah akan diperlihatkan kepada keluarga atau warga untuk dikenali dari ciri pakaian dan aksesoris yang dikenakan. "Jika warga tidak mengenali kedua korban, maka selanjutnya KN SAR Kamajaya akan mengevakuasi ke Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar untuk diserahkan ke tim DVI (identifikasi korban bencana) Polda Sulsel," tambah Djunaidi.
Pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan saat ini diperluas hingga 40 mil laut persegi dari titik yang diduga tempat kapal tenggelam. Pencarian dihentikan malam ini dan akan dilanjutkan kembali esok. Sejumlah armada diturunkan untuk memaksimalkan pencarian.
Selain kapal SAR, empat KRI juga dikerahkan. Kapal dan helikopter milik Polair Polda Sulsel juga diturunkan. Tak hanya itu, kapal milik nelayan dan kapal lainnya yang melintas di perairan Selat Makassar juga sudah diimbau untuk ikut mencari.
Insiden tenggelamnya KM Ladang Pertiwi terjadi pada Kamis (26/5/2022) sekitar pukul 08.00 Wita. Kapal ini berangkat meninggalkan Pelabuhan Paotere, Makassar, pada Rabu (25/5/2022) petang dengan membawa barang campuran dan sekitar 50 penumpang. Kapal itu sedianya bertujuan Liukang Kalmas, wilayah kepulauan Pangkep.
“Kapal mengalami kerusakan mesin dan juga pada saat itu cuaca buruk. Saya sudah meminta penumpang melompat untuk menyelamatkan diri sebelum kapal tenggelam,” kata Supriadi, nakhoda KM Ladang Pertiwi, saat jumpa pers pada Selasa (31/5/2022).
Pada jumpa pers itu pula, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sulsel Komisaris Besar Widoni Fedri mengatakan, sejauh ini polisi melihat ada unsur kelalaian dalam insiden tersebut. Dugaan kelalaian ini terkait Undang-Undang tentang Pelayaran Nomor 17 Tahun 2007 Pasal 324 dan 302. ”Pasal 324 menyebut pelayaran harus seizin syahbandar. Adapun pasal 302 terkait kelaikan kapal untuk jalan. Soal pengawasan di pelabuhan juga menjadi perhatian kami," ujarnya.