Kloter Pertama Jemaah Haji Jatim Mulai Berangkat ke Tanah Suci Besok
Jawa Timur mendapat kuota 16.087 anggota jemaah dari total 100.051 anggota jemaah secara nasional. Pemberangkatan perdana ke Tanah Suci dijadwalkan mulai Sabtu (4/6/2022) pagi dari Bandara Internasional Juanda, Surabaya.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Penyelenggaraan haji 1443 Hijriah kembali digelar setelah dua tahun terhalang pandemi Covid-19. Provinsi Jawa Timur mendapatkan kuota 16.087 anggota jemaah dari total 100.051 anggota jemaah secara nasional. Pemberangkatan perdana ke Arab Saudi dijadwalkan mulai Sabtu (4/6/2022) pagi dari Bandara Internasional Juanda, Surabaya.
Manajer Humas Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Yuristo Adhi Hanggoro mengatakan, pemberangkatan jemaah haji dijadwalkan pukul 08.30. Mereka diberangkatkan dari Terminal 2 atau Terminal Internasional Bandara Juanda. ”Seluruh persiapan terkait pemberangkatan jemaah haji sudah dilakukan sejak jauh hari melibatkan seluruh instansi terkait,” ujar Yuristo, Jumat (3/6/2022).
Sebelumnya, Kepala Kanwil Kementerian Agama Jatim Husnul Maram mengatakan, Embarkasi Surabaya tahun ini akan melayani 16.967 anggota jemaah haji yang tergabung dalam 38 kelompok terbang atau kloter. Dari jumlah tersebut, jemaah dari Jawa Timur sebanyak 16.087 orang, Bali sebanyak 318 orang, Nusa Tenggara Timur sebanyak 291 orang, Sumatera Selatan sebanyak 119 orang, serta petugas kloter sebanyak 152 orang.
Kloter jemaah haji pertama akan mulai masuk Asrama Haji Surabaya pada 3 Juni 2022. Mereka adalah jemaah haji dari Kabupaten Tuban. Setelah menginap semalam, jemaah dijadwalkan terbang pada keesokan harinya, 4 Juni 2022.
”Awal operasional haji akan dimulai Jumat, 3 Juni 2022. Pada hari itu terdapat satu kloter yang akan masuk Asrama Haji Sukolilo, yaitu kloter pertama jemaah dari Kabupaten Tuban,” kata Husnul.
Pemberangkatan jemaah haji dijadwalkan berlangsung pukul 08.30. Mereka diberangkatkan dari Terminal 2 atau Terminal Internasional Bandara Juanda.
Jemaah haji tahun ini, lanjut Husnul, memiliki bekal cukup karena mendapatkan bimbingan manasik haji sebanyak enam kali. Dua kali di tingkat kabupaten dan kota serta empat kali di tingkat kantor urusan agama (KUA) kecamatan.
Dia menambahkan, pelaksanaan ibadah haji tahun ini melibatkan banyak elemen, mulai dari jajaran Kementerian Agama, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, TNI-Polri, Ditjen Imigrasi, hingga pihak swasta. Hal ini demi mendukung kelancaran pelaksanaannya. Pemerintah RI telah memutuskan hanya dua maskapai yang bisa melayani penerbangan haji tahun ini, yakni Garuda Indonesia dan Saudi Airlines. ”Jemaah haji akan mendapatkan tiga kali makan pada saat berada di pemondokan,” ucap Husnul.
Pada pelaksanaan ibadah haji 2022, Jatim memiliki jemaah terbesar kedua setelah Jabar sehingga perlu mendapatkan perhatian besar, terutama terkait kepadatan dan intensitas kerja di Embarkasi Surabaya. Dibutuhkan kerja keras secara optimal dari semua pihak yang terlibat.
Menjaga kesehatan
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan jemaah haji agar senantiasa menjaga kondisi kesehatan selama berada di Tanah Suci. Mereka diminta mengantisipasi cuaca yang lebih panas dibandingkan Tanah Air dengan banyak minum air putih. Selain itu, obat-obatan pribadi jangan sampai tertinggal.
Khofifah yang juga Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama ini mengatakan, pihaknya menyambut baik kehadiran aplikasi TeleJemaah Puskes Haji yang diinisiasi Kementerian Kesehatan guna mendukung pelaksanaan ibadah haji 2022. Dia meminta program itu segera disosialisasikan kepada jemaah haji Embarkasi Surabaya yang akan berangkat ke Tanah Suci.
”Aplikasi ini sangat bermanfaat dalam membantu jemaah haji mengontrol, mempersiapkan, dan menjaga kesehatannya selama beribadah ke Tanah Suci,” ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (3/6/2022).
Pada menu aplikasi tersebut, jemaah dapat memasukkan data kesehatan yang terdiri dari tekanan darah, gula darah, saturasi oksigen, suhu tubuh, dan keluhan medis lain. Menu pada aplikasi tersebut bisa dimanfaatkan oleh jemaah haji dan bisa meminta bantuan petugas kesehatan jika diperlukan. Aplikasi tersebut juga memuat informasi vaksinasi jemaah sehingga bisa diketahui capaian vaksinasi mereka, terutama meningitis.
Selain itu, dalam aplikasi TeleJemaah juga tercantum obat yang sering dibawa oleh jemaah haji. Melalui aplikasi tersebut, jemaah haji bisa menghubungi petugas kesehatan yang menyertai mereka di setiap kloter. Jemaah bisa menghubungi langsung melalui aplikasi Whatsapp.
”Saya rasa aplikasi TeleJemaah ini bisa menghadirkan kemudahan bagi jemaah haji, terutama yang sudah berusia lanjut dan membutuhkan perhatian para petugas haji,” ucapnya.
Mantan Menteri Sosial ini berharap seluruh ikhtiar yang dilakukan pemerintah pusat dengan menghadirkan beragam layanan dan aplikasi serta pelayanan prima selama di Asrama Haji Sukolilo Surabaya akan memudahkan jemaah melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji 2022 dengan aman, tenang, lancar, dan sehat.