Tak Penuhi Syarat Jumlah Minimal, Pemilihan Rektor Universitas Tidar Tetap Berlanjut
Tahapan pemilihan rektor Universitas Tidar Magelang dimulai dengan tiga bakal calon rektor setelah perpanjangan pendaftaran dilakukan dua kali.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Setelah melakukan dua kali perpanjangan pendaftaran, Universitas Tidar Magelang hanya memiliki tiga bakal calon rektor baru periode 2022-2024. Jumlah itu tidak memenuhi syarat jumlah bakal calon rektor dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, yang ditetapkan minimal sebanyak empat bakal calon.
Berdasarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 19 Tahun 2017 dan Nomor 21 Tahun 2018, tahapan pengangkatan rektor perguruan tinggi negeri dimulai dengan penjaringan bakal calon oleh senat. Pada tahap itu sedikitnya ada 4 bakal calon rektor.
Ketua Panitia Pemilihan Rektor Universitas Tidar 2022-2024, Sudjatmiko, mengatakan, kendati hanya ada tiga bakal calon rektor, sesuai dengan hasil konsultasi yang dilakukan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, tahapan pemilihan rektor tetap dilakukan, sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
Tahapan pemaparan visi misi bakal calon dan penilaian bakal calon untuk menentukan calon rektor, menurut dia, juga tetap dilakukan walaupun hal itu pada akhirnya tidak mempengaruhi jumlah figur yang akan ditetapkan sebagai calon rektor. Sesuai aturan, setelah pemaparan visi misi, senat universitas akan melakukan rapat tertutup untuk mengajukan tiga nama calon rektor ke Menteri Pendidikan.
“Tahapan penilaian tidak akan berpengaruh apa-apa, namun tahapan harus tetap kami jalankan karena hal itu sudah menjadi bagian dari tahapan pemilihan rektor,” ujarnya, saat ditemui di sela-sela acara pemaparan visi dan misi bakal calon rektor Universitas Tidar, Selasa (11/10/2022).
Tiga bakal calon rektor itu adalah Prof Sukirno Spd Msi Phd dari Universitas Negeri Yogyakarta, Wakil Rektor Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Tidar Magelang Prof Dr Sugiyarto MSi, dan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Tidar Prof Dr Hadi Sasana SE, MSi.
Pendaftaran bakal calon rektor Universitas Tidar sebelumnya dibuka pada 27 Juni hingga 15 Juli 2022. Karena saat itu dari lingkup internal hanya ada dua figur yang memenuhi syarat untuk menjadi bakal calon, kemudian dilakukan perpanjangan pendaftaran mulai 25 Juli hingga 2 Agustus 2022. Belum mendapatkan tambahan bakal calon, maka kemudian dibuka perpanjangan kedua pada 18 Agustus hingga 26 Agustus 2022. Dari rangkaian pembukaan pendaftaran berikut perpanjangan itulah, akhirnya baru didapatkan tiga bakal calon rektor.
Setelah pemaparan visi misi bakal calon, tahapan akan dilanjutkan dengan penilaian dan penetapan calon rektor dalam rapat Senat Universitas Tidar yang digelar secara tertutup pada 11 Oktober 2022. Setelah itu dilanjutkan dengan penyampaian nama calon rektor pada pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, pada 12 Oktober 2022. Nama calon rektor akan disosialisasikan pada 13 Oktober hingga 17 Oktober. Adapun agenda pemilihan rektor dijadwalkan akan digelar pada 19 Oktober mendatang.
Sudjatmiko mengatakan, pemilihan rektor akan dilakukan secara voting untuk memperebutkan 31 suara. Sebanyak 20 suara diantaranya berasal dari Senat Universitas Tidar Magelang, dan 11 suara dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Sementara itu, dalam paparan visi misi masing-masing, tiga bakal calon rektor menuturkan bahwa ke depan, mereka siap untuk membawa Universitas Tidar untuk terus bergerak maju, menyesuaikan diri dengan perubahan zaman.
Prof Dr Sugiyarto Msi, mengatakan, bahwa dirinya siap untuk mengajak seluruh sivitas akademika untuk beradaptasi dan melakukan mitigasi terhadap masalah-masalah tidak terduga yang mungkin muncul karena kemajuan jaman. “Kita juga harus semakin menambah kolega, memperluas jaringan, yang nantinya bisa membantu penyelesaian masalah-masalah di masa mendatang,” ujarnya.
Adapun Prof Dr Hadi Sasana SE Msi, mengatakan, ke depan, pihaknya berencana untuk meningkatkan kualitas sumber dana manusia dan menyiapkan sarana prasarana yang mendukung. “Sarana prasarana dan SDM adalah dua hal yang harus kita siapkan untuk menghadapi realitas 4.0,” ujarnya.
Sementara itu, Prof Sukirno, Spd, Msi, Phd mengatakan, Universitas Tidar Magelang harus tumbuh berkembang dengan memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini antara lain harus dilakukan dengan menambah program studi baru, menambah jumlah dosen-dosen baru yang mumpuni, berikut juga melengkapi sarana prasarana yang memadai.