Swedia Mengajak Jatim Mengembangkan Transportasi Publik Ramah Lingkungan
Swedia menawarkan kerja sama yang erat dan berkelanjutan dalam pengembangan transportasi publik di Jawa Timur. Hal itu menjadi bagian dari komitmen Swedia dalam mewujudkan transportasi yang ramah lingkungan.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS - Pemerintah Swedia menawarkan kerja sama berkelanjutan pengembangan transportasi publik di Jawa Timur. Hal itu menjadi bagian komitmen Swedia mewujudkan transportasi ramah lingkungan serta pengembangan energi baru terbarukan.
Duta Besar Swedia Marina Berg mengatakan, kerja sama dengan Indonesia dalam berbagai bidang telah terjalin sejak lama. Oleh karena itu, dalam kunjungannya di Jatim, dia berharap ada kerja sama dalam bidang transportasi publik, terutama berbasis ramah lingkungan.
”Kami menawarkan kerja sama erat dan berkelanjutan. Kami harap ada kesinambungan antara Pemerintah Swedia dan Indonesia, terutama dalam pengembangan transportasi publik,” ujar Berg di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (13/10/2022).
Dalam kunjungannya itu, Berg bertemu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Mereka membahas rencana investasi yang akan dilakukan di bidang transportasi publik. Pemerintah Swedia siap mendukung terwujudnya sistem transportasi ramah lingkungan berupa bus atau kereta listrik di Surabaya.
”Kami harap ke depan ada kolaborasi di sektor energi ramah lingkungan. Tentunya, diharapkan kerja sama dan investasi yang terjalin bisa cukup cerdas dan stabil terutama sesuai dengan program pembangunan berkelanjutan dari PBB, khususnya pembangunan kota,” kata Berg.
Khofifah menyambut baik penjajakan investasi dan kerja sama dengan Pemerintah Swedia. Menurutnya, hal ini selaras dengan upaya Jatim yang tengah mengembangkan transportasi publik ramah lingkungan berbasis listrik.
”Terima kasih atas rencana kerja sama di sektor transportasi, terutama yang ramah lingkungan. Ini sejalan dengan upaya nasional dan Provinsi Jawa Timur,” ucap Khofifah.
Dia mengatakan, kerja sama dengan Swedia sejalan dengan rencana mewujudkan net zero emission di Indonesia pada tahun 2060. Pemprov Jatim telah memiliki Perda Nomor 6 Tahun 2019 tentang Rencana Umum Energi Daerah (RUED).
Selain itu, Khofifah juga telah menerbitkan Surat Edaran tentang Implementasi Pemasangan PLTS Atap pada Gedung Pemerintah dan Swasta, serta SE No 671/851/124.3/2022 tentang Imbauan Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
”Kami juga telah memberikan insentif berupa potongan pajak kendaraan bermotor berbasis listrik hingga 90 persen bagi pengguna kendaraan listrik,” ujar Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama tersebut.
Terkait pengembangan transportasi publik, lanjut Khofifah, juga telah terbit Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan (Gerbangkertosusila). Upaya membangun koneksitas di wilayah itu terus dilakukan untuk memudahkan transportasi masyarakat maupun distribusi logistik barang dan jasa.
”Tentunya dengan adanya infrastruktur transportasi yang baik akan memudahkan proses investasi di wilayah-wilayah tersebut yang pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Khofifah juga menyambut baik upaya Pemerintah Swedia memaksimalkan capaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Suistanable Development Goals (SDGs). Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jatim sejauh ini terus menyempurnakan implementasi Jatim Corporate University dengan kebijakan program SDGs. Salah satunya melalui pelaksanaan pendidikan latihan kepemimpinan yang kurikulumnya berbasis SDGs.
”Saat peringatan Hari Jadi Provinsi Jatim Ke-77, kami memberikan Lencana Jer Basuki Mawa Beya Emas kepada lima bupati/wali kota yang berhasil meraih ASN Achievement Awards Tahun 2022. Para kepala daerah ini dianggap memiliki komitmen kuat dalam percepatan pembangunan berbasis SDGs di wilyahnya,” kata Khofifah.
Ke depan, Khofifah berharap akan terjalin kerja sama dan kolaborasi yang kuat antara Swedia dan Pemprov Jatim tidak hanya di bidang transportasi publik dan energi terbarukan, tapi juga di sektor-sektor lain. Dengan demikian, akan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.