Baca juga: Banjir dan Longsor Landa Cilacap dan Banyumas, 1 Orang Tewas
Bagian dapur dan rumah utama milik Sahrudin tampak ambles hingga 1 meter dan bergeser ke belakang hingga 50 sentimeter. Retakan tanah tampak hingga ke kebun belakang.
”Semalaman tidak tidur karena khawatir kalau rumah ini ambruk,” ujarnya.
Rumah warga tampak ambles di bagian dapurnya akibat pergerakan tanah di Desa Karangkemiri, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (13/9/2022). Total 13 rumah rusak akibat pergerakan tanah ini.
”Awalnya pelan-pelan retak di lantai dan dinding. Setiap hari makin parah dan tidak berani ditinggali. Saya dan keluarga menginap di rumah mertua,” katanya.
Baca juga: Banjir di Cilacap dan Kebumen Surut, Pengungsi Telah Pulang
Pejabat Fungsional Penata Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cilacap Basuki Wibowo menyampaikan, area Karangkemiri di Jeruklegi ini memang masuk dalam zona merah rawan pergerakan tanah.
Tak layak huni
Dari 13 rumah yang retak, sebanyak 8 rumah sudah tidak layak ditempati dan warganya diimbau mengungsi ke tempat saudara. ”Total ada sekitar 42 jiwa yang terdampak tanah bergerak ini,” ujar Basuki.
Menurut Basuki, karakteristik pergerakan tanah di desa ini perlahan tetapi pasti. Pergerakan tanah di sini juga sudah mulai sekitar tahun 1987. ”Pergerakan tanah ini sudah terjadi sejak 1987, tapi skalanya kecil dan baru tahun ini yang cukup parah,” ujarnya.
Tim BPBD Kabupaten Cilacap mengecek kondisi rumah retak di Desa Karangkemiri, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, akibat pergerakan tanah, Kamis (13/9/2022). Total 13 rumah rusak akibat pergerakan tanah ini.
Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD Kabupaten Cilacap Gatot Arif menambahkan, akibat hujan lebat yang terjadi pada Rabu-Kamis ini, sejumlah lokasi kembali terdampak banjir. Kecamatan yang kembali kebanjiran adalah Kroya, Bantarsari, Kampung Laut, Patimuan, dan Nusawungu. ”Tinggi muka air mulai dari 10 sentimeter hingga 65 sentimeter,” kata Gatot.
Awalnya pelan-pelan retak di lantai dan dinding. Setiap hari makin parah dan tidak berani ditinggali.
Akibatnya, lanjut Gatot, sejumlah warga kembali mengungsi, terutama di Kecamatan Kroya dan Kampung Laut. ”Pengungsi di Kroya ada 261 jiwa dan di Kampung Laut ada 51 jiwa,” ujar Gatot.
Diberitakan sebelumnya, wilayah Cilacap mulai kebanjiran pada Sabtu (8/10/2022). Saat itu, banjir melanda 3 kecamatan lalu meluas hingga15 kecamatan.
Kini ada 5 titik lokasi rel yang turut ambles lantaran kebanjiran sehingga perjalanan 13 kereta api menuju dan dari Bandung, Jawa Barat sempat tertahan hingga lebih dari 10 jam (Kompas.id, 8/10/2022).