Hujan, Petir, dan Angin Kencang Diprakirakan Landa Kalbar Sepekan ke Depan
Potensi bencana, antara lain banjir dan tanah longsor, perlu diwaspadai masyarakat Kalimantan Barat sepekan ke depan.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Kalimantan Barat berpotensi dilanda hujan lebat disertai petir dan angin kencang selama sepekan ke depan. Oleh karena itu, potensi bencana, antara lain banjir dan tanah longsor, perlu diwaspadai oleh masyarakat.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandara Supadio, Pontianak, Debi, Senin (5/12/2022), menjelaskan, ada potensi hujan dengan intensitas lebat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat di Kalbar sepekan ke depan. Hal itu diprakirakan terjadi pada siang, sore, hingga malam hari pada rentang Senin (5/12/2022) hingga Sabtu (10/12/2022).
Oleh sebab itu, BMKG Bandara Supadio, Pontianak, mengimbau masyarakat mewaspadai dampak yang mungkin terjadi dengan intensitas hujan lebat tersebut. Potensi yang mungkin timbul sebagai akibat hujan lebat itu antara lain banjir dan tanah longsor.
”Kondisi jalanan yang licin juga perlu diwaspadai oleh masyarakat,” ujar Debi.
Ketua Satgas Informasi Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar Daniel menuturkan, berdasarkan prakiraan dari BMKG, akan ada hujan disertai angin kencang. Untuk mengantisipasi kemungkinan dampaknya, BPBD Kalbar telah meminta BPBD kabupaten/kota untuk bersiaga, baik mempersiapkan personel maupun peralatan. Selain itu, BPBD juga melakukan pengawasan di daerah-daerah yang berpotensi banjir.
”BPBD kabupaten/kota juga diminta untuk menyampaikan prakiraan cuaca ini kepada masyarakat sehingga masyarakat juga bersiaga,” ujar Daniel. Daerah-daerah di pesisir juga mendapat informasi cuaca untuk mencegah warga beraktivitas di laut karena selain curah hujan tinggi, gelombang juga tinggi.
Personel dan peralatan di setiap daerah harus sudah disiapkan untuk digeser ke daerah bencana apabila kabupaten/kota terdekat terdampak bencana. Selain itu, pusat pengendalian dan operasi setiap BPBD sudah diminta untuk cepat dan segera memperbarui data wilayah dan warga yang terdampak. Pihaknya juga telah meminta BPBD kabupaten/kota menyiapkan tempat hunian sementara bagi warga yang terdampak bencana disertai dapur umum.
Sejauh ini daerah pinggiran sungai di Kabupaten Sekadau dan Kabupaten Kapuas Hulu tengah tergenang air pasang. Meskipun demikian, hal itu tidak menimbulkan dampak yang signifikan karena ketinggian banjir maksimal masih 30 sentimeter.
Catatan Kompas, banjir besar di Kalbar sebelumnya terjadi pada bulan Oktober. Kala itu banjir bahkan menggenangi jalur trans-Kalimantan di Kecamatan Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang, sekitar 300 kilometer dari Pontianak, ibu kota Kalbar. Angkutan barang kala itu beberapa hari tidak bisa melintas di jalur trans-Kalimantan.