Dilaporkan Hilang, Dosen UII Terdeteksi Masuk ke AS Melalui Boston
Dosen Universitas Islam Indonesia, Ahmad Munasir Rafie Pratama, yang dilaporkan hilang terdeteksi masuk ke Amerika Serikat melalui bandara di Boston. Namun, lokasi pasti Ahmad di Boston belum diketahui.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Dosen Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Ahmad Munasir Rafie Pratama, yang dilaporkan hilang setelah kunjungan ke Norwegia terdeteksi masuk ke Amerika Serikat melalui bandara di Boston. Lokasi Ahmad dan alasannya di Boston belum diketahui.
”Universitas Islam Indonesia (UII) dan keluarga bersyukur ikhtiar menemukan Ahmad Munasir Rafie Pratama mulai mendapati titik terang,” kata Rektor UII Fathul Wahid dalam keterangan tertulis, Minggu (19/2/2023) malam.
Sebelumnya diberitakan, Ahmad, dosen Jurusan Informatika UII, dilaporkan hilang kontak setelah mengikuti kunjungan bersama tim UII ke University of South-Eastern Norway di Norwegia. Pada Minggu (12/2/2023), Ahmad dijadwalkan terbang dari Oslo, Norwegia, ke Jakarta melalui Istanbul, Turki. Namun, Ahmad kemudian tidak bisa dikontak dan tidak diketahui keberadaannya.
Fathul menjelaskan, berdasarkan informasi yang diterima dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Ahmad terdeteksi masuk ke AS melalui bandara di Boston pada Senin (13/2/2023). Hal itu diketahui berdasarkan data dari United States Customs and Border Protection (US CBP). Meski begitu, lokasi keberadaan Ahmad di Boston belum diketahui secara pasti.
”UII belum mengetahui misi atau alasan mengapa AMRP (Ahmad Munasir Rafie Pratama) menuju Boston sekembalinya dari Oslo melalui Istanbul dan tidak langsung ke Indonesia. Sampai saat ini, AMRP belum bisa dihubungi,” ungkap Fathul.
Dia menambahkan, UII dan keluarga berharap Ahmad bisa segera berkomunikasi untuk mengabarkan lokasi dan kondisinya. Setelah agenda di Boston selesai, Ahmad juga diharapkan bisa kembali ke Indonesia dalam kondisi sehat dan baik.
Jika Ahmad membutuhkan pendampingan atau penjemputan, UII akan berkoordinasi dengan Kemenlu dan jajarannya. Fathul menuturkan, UII juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kemenlu beserta jajarannya serta berbagai pihak yang membantu pelacakan terhadap Ahmad.
Dalam kesempatan sebelumnya, Fathul menyebutkan, sejak 5 Februari 2023, tim UII yang terdiri atas empat orang berkunjung ke University of South-Eastern Norway untuk menguatkan kerja sama di antara kedua universitas. Fathul dan Ahmad masuk dalam tim tersebut.
Pada Minggu (12/2/2023), tim UII meninggalkan Norwegia melalui Bandara Oslo. Namun, para anggota tim itu terbagi dalam tiga penerbangan berbeda.
Ahmad terbang sendirian, tidak bersama dengan anggota tim lain. Dia dijadwalkan terbang ke Indonesia dengan rute Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta.
Penerbangan Ahmad harus melewati Riyadh, Arab Saudi, karena sebagian tiket penerbangan tersebut dibayar oleh panitia konferensi di Arab Saudi yang mengharuskan rute tersebut. Sebelum ke Oslo, Ahmad memang memberikan pidato kunci pada konferensi internasional di Riyadh.
UII belum mengetahui misi atau alasan AMRP (Ahmad Munasir Rafie Pratama) menuju Boston sekembalinya dari Oslo melalui Istanbul dan tidak langsung ke Indonesia.
Pada 12 Februari 2023, Ahmad mengirimkan pesan kepada istrinya sebelum naik pesawat menuju ke Istanbul. Pesan itu berbunyi: ”menunggu boarding”.
Pesan tersebut merupakan pesan terakhir dari Ahmad. Sejak saat itu, dia tidak bisa dikontak dan keberadaannya tak diketahui.
Menurut Fathul, penelusuran jejak digital memastikan Ahmad sudah meninggalkan Oslo menuju Istanbul. Hal ini terlihat dari jejak digital yang ditinggalkan Ahmad di Istanbul.
Pada 12 Februari 2023 pukul 19.00-23.00 waktu setempat, Ahmad terdeteksi sempat terhubung ke internet melalui koneksi Virtual Private Network eduVPN yang mengarah ke Kampus UII.
Hasil penelusuran digital menunjukkan, lokasi akses Ahmad itu berada di sekitar Istanbul. Selain itu, ada juga rekaman aktivitas sign out Google Drive milik Ahmad pada 13 Februari 2023 pukul 03.57 waktu setempat.
Fathul menyebut, informasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Oslo juga mendukung kesimpulan Ahmad sudah meninggalkan Oslo.
Sebab, kepolisian di Oslo menyebut, berdasarkan catatan pihak imigrasi di bandara Oslo, Ahmad sudah tidak berada di wilayah Schengen pada 12 Februari 2023. Wilayah Schengen mencakup sejumlah negara di Uni Eropa, termasuk Norwegia.
Sementara itu, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Istanbul menyatakan telah berkomunikasi dengan sejumlah otoritas terkait untuk mencari petunjuk tentang keberadaan Ahmad.
”KJRI sudah menghubungi imigrasi dan otoritas bandara untuk meminta sejumlah informasi yang bisa menjadi petunjuk kemungkinan keberadaan yang bersangkutan. Selain itu, KJRI juga sudah menanyakan kepada simpul-simpul masyarakat Indonesia di Istanbul,” ujar Konsul Jenderal Istanbul Imam Asyari dalam keterangan tertulis.