Rp 75 Miliar untuk Pengembangan Padi Organik di Magelang
Pengembangan padi organik di Magelang yang didanai sejumlah donor internasional senilai Rp 75 miliar hingga 2024 diniilai cukup berhasil. Salah satunya karena petaninya milenial.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Pengembangan komoditas padi organik di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dalam rangkaian proyek UPLAND Kementerian Pertanian dinilai cukup berhasil. Pengembangan didanai oleh sejumlah donor internasional yang telah mengalokasikan dana Rp 75 miliar selama 2021-2024. Hingga tahun 2022, realisasi penggunaan dana bantuan telah mencapai 62 persen.
Pengembangan komoditas padi organik itu berada di areal lahan seluas 2.000 hektar di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Sawangan, Grabag, Bandongan, Tempuran, dan Kaliangkrik. Adapun lembaga donor yang membantu adalah Lives and Livelihood Fund Partners, Abu Dhabi Fund For Development, Bill and Melina Gates Foundation, King Salman Humanitarian Aid, and Relief Center.
Manajer Pengelola Proyek UPLAND dari Kementerian Pertanian Farakka Sari, Selasa (28/2/2023). mengatakan, dari 14 kabupaten yang menjadi sasaran pelaksanaan proyek UPLAND, areal terluas proyek itu ada di di Kabupaten Magelang. Daerah lain bahkan ada yang kurang dari 1.000 hektar.
Sejauh ini, dari hasil pantauan di lapangan, proyek UPLAND di Kabupaten Magelang dinilai cukup berhasil. Selain karena komoditasnya cukup unik, yaitu padi organik, dia pun memuji antusiasme petani untuk terlibat di dalamnya.
”Pengembangan padi organik di Kabupaten Magelang juga cukup menarik karena sebagian petani penggarapnya adalah petani-petani muda, petani milenial,” ujarnya.
Sebagian dari dana bantuan tersebut, sejauh ini telah digunakan untuk pengembangan dan rehabilitasi infrastruktur pertanian seperti saluran irigasi serta jalan usaha tani.
Selain itu, dana itu juga digunakan untuk pengembangan budidaya pertanian untuk memberikan bantuan alat atau mesin pertanian, gedung untuk penanganan pascapanen, alat transportasi, dan pemberian pinjaman lunak bagi petani.
Deputy Director for Middle East and East Asia Bill and Melina Gates FoundationJames Carty mengatakan, pihaknya sangat senang bisa berkunjung ke daerah penerima bantuan, bertemu dengan pemerintah daerah serta warga, dan petani penerima manfaat. ”Kami senang bahwa bantuan tersebut bisa berdampak positif membantu kehidupan masyarakat petani,” kata Carty.
Kami senang bantuan tersebut bisa berdampak positif membantu kehidupan masyarakat petani. (James Carty)
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kabupaten Magelang, Iwan Sutiarso mengatakan, Pemerintah Kabupaten Magelang mendukung pelaksanaan proyek UPLAND karena proyek tersebut juga berdampak positif mampu meningkatkan produktivitas lahan dan pendapatan petani. Ia berharap proyek ini bisa dilanjutkan dalam areal yang lebih luas lagi. Adapun UPLAND adalah program Kementerian Pertanian untuk kegiatan pertanian di dataran tinggi yang komprehensif, mulai di lahan pertanian (on farm) hingga pengembangan di luar lahan pertanian (off farm).
”Areal lahan yang potensial untuk menjadi lokasi pelaksanaan proyek UPLAND di Kabupaten Magelang, terbilang masih cukup luas,” ujarnya. Luas lahan sawah di Kabupaten Magelang terdata mencapai 25.000 hektar, sedangkan luas areal lahan kering terdata mencapai 39.000 hektar.
Secara kumulatif, luasan lahan pertanian mencapai sekitar 70 persen dari total luas lahan di Kabupaten Magelang. Adapun, total petani penggarap lahan tersebut mencapai 57 persen dari total penduduk Kabupaten Magelang, yang terdata mencapai 1,3 juta jiwa.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang Romza Ernawan mengatakan, komoditas padi organik sengaja dipilih untuk proyek UPLAND karena tanaman tersebut menjadi komoditas unggulan di Kabupaten Magelang.
Sebelum dilakukan proyek UPLAND, luas areal padi organik di Kabupaten Magelang terdata seluas 1.200 hektar, dengan produksi beras organik mencapai 7.500 ton per tahun.
Adapun beras organik produksi Kabupaten Magelang ini telah dipasarkan ke sejumlah wilayah di seluruh Indonesia dan bahkan telah menembus pasar ekspor ke Malaysia.