Warga di Ngantang, Malang, Masih Mengungsi akibat Tanah Bergerak
Warga masih mengungsi saat cuaca buruk akibat tanah bergerak di Ngantang, Kabupaten Malang.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Sejumlah warga di wilayah RT 022 RW 009, Dusun Ganten, Desa Tulungrejo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, hingga kini masih mengungsi ke rumah kerabat saat hujan deras. Hal ini dilakukan karena terjadi pergerakan tanah di lokasi mereka tinggal.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, ada 16 rumah terdampak. Dari jumlah tersebut, dua rumah rusak berat dan 14 rusak ringan. Jumlah warga terdampak sekitar 50 jiwa.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan, Rabu (8/3/2023), mengatakan, sebagian warga yang rumahnya berada di titik rawan telah merobohkan rumah mereka secara mandiri. Ini dilakukan karena rumah tersebut tidak layak ditempati.
”Ada yang terdampak, tetapi mereka tidak mau pindah. Mereka masih bertahan di lokasi, dengan catatan, apabila cuaca buruk, hujan lebat, mereka mengungsi mandiri ke rumah anak dan kerabat,” ucapnya.
Pergerakan tanah di RT 022 RW 009 Dusun Ganten diketahui sejak awal Maret lalu setelah hujan berintensitas tinggi di kawasan Ngantang. Akibatnya, bangunan rumah warga retak-retak.
Rumah milik warga bernama Supa’i dan Junaedi dirobohkan. Adapun tujuh rumah milik Ngatirin, Adi Susanto, Poniah, Paimah, Suparmi, Saneri, dan Jadmiko amblas hingga 30 sentimeter.
Menurut Sadono, ini bukan kali pertama pergerakan tanah terjadi di lokasi tersebut. Lokasi permukiman warga di wilayah RT 022 RW 009 tersebut memang berada di bawah tebing.
Disinggung apakah bakal ada upaya relokasi, Sadono mengatakan, sebelumnya wacana itu sudah pernah diutarakan, tetapi warga enggan pindah. ”Jangankan relokasi, dalam kondisi darurat saja mereka berat untuk menempati tempat penampungan sementara,” ucapnya.
Sebagai upaya mitigasi, menurut Sadono, di lokasi telah terpasang alat pendeteksi dini (early warning sistem). BPBD dan pihak terkait juga terus memantau perkembangan yang terjadi karena musim hujan masih akan terjadi hingga beberapa minggu ke depan.
Untuk meringankan beban warga terdampak, BPBD Kabupaten Malang telah membagikan terpal dan bahan pokok.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Desa Tulungrejo Mulyadi membenarkan bahwa sebagian warganya memilih mengungsi saat hujan deras. ”Tanah bergerak kalau hujannya deras, ya, jadi seperti itu. Kalau tidak hujan, tidak begitu (bergerak),” katanya.
Pihak desa sebenarnya ingin mereka direlokasi. Namun, warga belum tentu mau karena sejauh ini belum ada lahan untuk relokasi. Yang ada di daerah setempat adalah lahan milik Perhutani. ”Kalaupun disuruh pindah, pindah ke mana?” ujar Mulyadi.