Jutaan Kendaraan Melintasi Jalan Tol Astra, Waspadai Kemacetan Saat Arus Lebaran
Sebanyak 12 juta kendaraan diprediksi akan melintasi delapan ruas tol yang dikelola Astra Infra Group selama arus mudik dan balik Lebaran. Astra dan pemerintah pun menyiapkan langkah antisipasi kemacetan.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·4 menit baca
SUBANG, KOMPAS — Sebanyak 12 juta kendaraan diprediksi akan melintasi delapan ruas tol yang dikelola Astra Infra Group selama arus mudik dan balik Lebaran. Untuk mengantisipasi kemacetan, Astra bersama pemerintah menyiapkan rekayasa lalu lintas di jalan tol, termasuk rest area.
Saat ini, Astra Infra Group mengelola delapan badan usaha jalan tol (BUJT) dengan panjang ruas 396 kilometer. Enam ruas di antaranya berada di Jalan Tol Trans-Jawa, yakni Tol Tangerang-Merak, Tol Cikopo-Palimanan, Tol Semarang-Solo, dan Tol Jombang-Mojokerto, Tol Surabaya-Mojokerto, dan Tol Pandaan-Malang.
Adapun dua ruas tol lainnya berada di wilayah metro, yakni Kunciran-Serpong dan JORR I W2N (Kebon Jeruk-Ulujami). Seluruh ruas tol itu bakal menjadi jalur pengendara saat arus mudik dan balik Lebaran.
”Diperkirakan akan ada 12 juta kendaraan yang melewati ruas (tol) kami. Jumlah ini meningkat sekitar 5,6 persen dibandingkan tahun lalu,” ujar CEO Astra Infra Solutions Ega N Boga dalam temu media di Kantor Astra Tol Cipali, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (4/4/2023).
Ega mengatakan, peningkatan volume kendaraan itu terjadi karena tidak ada lagi pembatasan mobilitas seperti saat pandemi Covid-19 beberapa tahun sebelumnya. Tahun lalu, jumlah kendaraan yang melalui delapan ruas tol Astra selama arus mudik dan balik Lebaran mencapai 11,2 juta unit.
Beda arus
Menurut dia, terdapat perbedaan karakteristik arus lalu lintas di wilayah barat dan timur, seperti Semarang, Jawa Tengah. Arus di barat, kerap dipadati kendaraan yang mudik sebelum Lebaran, sedangkan peningkatan arus di timur terjadi setelah Lebaran karena silaturahmi dan wisata.
Pihaknya memprediksi, puncak arus mudik di ruas tol Astra berlangsung pada Rabu (19/4/2023) atau tiga hari sebelum Lebaran hingga Jumat (21/4/2023). Adapun puncak arus balik terjadi pada Kamis (27/4/2023) dan Senin (1/5/2023). ”Masa liburan kali ini cukup panjang jadi puncak arusnya dua kali,” katanya.
Di tengah peningkatan volume kendaraan tersebut, pihaknya telah memetakan potensi kepadatan di delapan ruas tol Astra. Titik itu tersebar di Gerbang Tol (GT) Cikupa, GT Serang Timur, GT Merak, area istirahat di Tol Cipali dan Tol Semarang-Solo, pintu keluar Tol Bandar, dan pintu keluar Simpang Singosari.
Oleh karena itu, pihaknya telah menyiapkan rekayasa lalu lintas di sejumlah titik tersebut. Selain mengoperasikan gardu tol satelit serta menambah petugas, pihaknya juga menyiagakan 109 alat transaksi berjalan atau mobile reader untuk mencegah penumpukan di gerbang tol.
Astra Tol Infra menyiagakan lebih dari 1.300 personel, 812 kamera pemantau, 36 kendaraan patroli, 21 ambulans, 12 kendaraan penyelamatan (rescue), dan 48 mobil derek untuk melayani pemudik Lebaran. Ega memastikan, berbagai sarana itu beroperasi saat arus mudik dan balik Lebaran.
Area istirahat merupakan titik rawan kepadatan.
Pihaknya pun meningkatkan infrastruktur jalan di titik tersebut. Ruas Cikande-Serang Timur, misalnya, kini dalam tahap pelebaran lajur ketiga. Penambahan lajur juga dilakukan di Km 72-85, Km 85-87, Km 101-103, dan Km 130-131. Pelebaran lajur ketiga juga berlangsung di area istirahat.
Kris Ade Sudiyono, Group Chief Operating Officer Astra Tol Infra, menargetkan, pelebaran lajur dan perbaikan jalan di ruas tol Astra rampung 10 hari menjelang Lebaran sesuai arahan pemerintah. Pihaknya juga telah menyiagakan tim untuk memperbaiki jalan yang berlubang.
Kris mengimbau masyarakat mengatur waktu keberangkatannya agar menghindari kemacetan. Ia juga meminta pemudik tidak memaksakan diri masuk ke area istirahat yang kerap penuh. ”Pengendara bisa keluar tol sebentar untuk istirahat lalu masuk lagi. Tidak ada penambahan tarif,” ujarnya.
Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan Badan Pengaturan Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Ali Rachmadi mengakui, area istirahat merupakan titik rawan kepadatan. Berdasarkan pengalaman arus mudik 2022, banyak pengendara yang tidak kebagian area istirahat di tol.
”Akhirnya, mereka beristirahat di bahu jalan dan mengganggu arus lalu lintas. Mudah-mudahan, ini tidak terjadi lagi,” ucap Ali. Itu sebabnya, pihaknya mendorong pengelola jalan tol menambah area parkir dan 50 toilet untuk area istirahat tipe B dan 100 toilet pada area istirahat tipe A.
Kepala Sub-Direktorat Manajemen Operasional dan Rekayasa Direktorat Keamanan dan Keselamatan Korps Lalu Lintas Polri Komisaris Besar Indra Jafar mengatakan, petugas akan menerapkan buka tutup area istirahat. ”Penggunaan area istirahat juga maksimal 30 menit,” katanya.
Pihaknya bersama Kementerian Perhubungan juga tengah mematangkan rencana penerapan sistem satu arah (one way) dan sistem lawan arus atau contra flow di jalan tol. ”Pola ini sudah disepakati untuk mengurai kepadatan. Namun, waktunya belum ditentukan,” katanya.