Pelita Air Tambah Tiga Rute Penerbangan di Sumatera
Maskapai Pelita Air melakukan penerbangan perdana untuk tiga rute di Sumatera, yakni Palembang-Jakarta, Padang-Jakarta, dan Pekanbaru-Jakarta. Penambahan rute ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Maskapai Pelita Air melakukan penerbangan perdana untuk tiga rute di Sumatera yakni Palembang-Jakarta, Padang-Jakarta, dan Pekanbaru-Jakarta. Penambahan rute ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar akan layanan penerbangan. Penambahan rute ini juga akan dibarengi dengan penambahan unit pesawat.
Hal ini disampaikan Direktur Operasi Pelita Air Heru Susilo saat menghadiri peresmian penerbangan perdana rute Palembang-Jakarta di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, Rabu (12/4/2023). Heru menuturkan, ada tiga rute penerbangan di tiga kota besar di Sumatera, yakni Palembang, Pekanbaru, dan Padang. Ketiganya menuju ke Jakarta dan sebaliknya.
Penambahan rute ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan layanan penerbangan di kota-kota tersebut. Dicanangkannya rute ini menambah beberapa rute lain yang sudah beroperasi sebelumnya, seperti Jakarta-Yogyakarta, Jakarta-Surabaya, dan Jakarta-Denpasar.
Heru menambahkan, antusiasme masyarakat Palembang terhadap layanan perdana Pelita Air cukup besar. Untuk penerbangan perdana, tingkat keterisian pesawat sudah mencapai 80 persen untuk rute Jakarta-Palembang. Adapun untuk rute sebaliknya sekitar 90 persen dari total kapasitas pesawat sebanyak 180 tempat duduk.
Menurut Heru, Palembang memiliki pasar yang cukup potensial. Selain jumlah penduduk Sumsel yang cukup besar, catatan penerbangan di Palembang cukuplah menjanjikan. ”Sebelum pandemi Covid-19, banyak rute penerbangan langsung dari Palembang ke beberapa kota besar di Indonesia. Dari data itu, tentu akan kami kaji kembali bagaimana peluang pasarnya,” ujar Heru.
Dia mencontohkan, untuk penerbangan rute Palembang-Yogyakarta yang pernah dibuka pada 2019 mencatatkan dalam satu hari ada sekitar 2.000 penumpang yang menggunakan rute tersebut. Peluang ini cukup menjanjikan. Namun, pihaknya juga masih menyesuaikan dengan jumlah maskapai yang tersedia.
Saat ini, Pelita Air memiliki 5 pesawat. Pada semester I-2023, Pelita Air akan menambah pesawat menjadi 10 unit. Pada akhir tahun, diharapkan sudah ada 18 pesawat yang bisa dioperasikan. Pesawat yang digunakan adalah Airbus A320-200 dengan kapasitas 180 tempat duduk.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan Aufa Syahrizal mengatakan, penambahan rute ini diharapkan dapat berpengaruh terhadap jumlah wisatawan yang masuk ke Sumatera Selatan. ”Penambahan rute ini diharapkan dapat diikuti maskapai lain untuk membuka rute penerbangan langsung dari sejumlah kota potensial, seperti Medan, Bandung, Yogyakarta, dan Denpasar,” ungkap Aufa.
Baca juga: Kelaikan Bus AKAP dari Sumsel ke Pulau Jawa Diperketat Menjelang Mudik Lebaran Tidak hanya penerbangan domestik, rute internasional juga tengah dijajaki, seperti Palembang-Singapura dan Palembang-Kuala Lumpur. ”Kami sudah melakukan pendekatan dengan maskapai Lion Air dan AirAsia untuk rute internasional ini. Diharapkan tahun ini bisa terealisasi,” ujar Aufa.
Dia berharap dengan penambahan rute dan penghapusan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) bisa berdampak pada tercapainya target kunjungan wisatawan ke Sumsel, yakni mencapai 2 juta orang sampai akhir tahun ini. Apalagi ada ratusan event pariwisata yang akan digelar di sepanjang tahun ini.
”Saya harap ada peningkatan kunjungan wisatawan di Sumsel hingga 20 persen dibandingkan tahun lalu,” ujar Aufa.
Executive General Manager Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, R Iwan Winaya Mahda, mengatakan, berdasarkan data, kapasitas penerbangan di bandara itu bisa mencapai 110 pergerakan penerbangan dengan jumlah penumpang sekitar 13.000 per hari. Namun, akibat pandemi Covid-19, jumlah pergerakan penerbangan saat ini hanya sekitar 50 pergerakan penerbangan dengan jumlah penumpang hanya 7.000 orang per hari.
Dari data tersebut membuktikan jika potensi pasar di Palembang sangatlah besar. ”Kami sudah menawari pihak untuk membuka lagi sejumlah rute penerbangan langsung yang dulu pernah beroperasi,” ungkap Iwan.
Namun, Iwan masih menunggu kebutuhan pasar dengan armada yang tersedia. ”Tentu ini sangat erat kaitannya dengan rotasi jadwal penerbangan,” ungkapnya. Terkait slot waktu, bandara ini masih memiliki jadwal yang cukup banyak sehingga bisa diisi oleh sejumlah maskapai yang berminat.