El Nino Berpeluang Terjadi, Kalsel Diminta Waspadai Karhutla
Tahun ini wilayah Kalimantan Selatan diprakirakan mengalami kemarau normal dan berpeluang terjadi El Nino. Kejadian kebakaran hutan dan lahan atau karhutla harus diwaspadai dan dimitigasi.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·4 menit baca
BANJARBARU, KOMPAS — Setelah tiga tahun terakhir mengalami kemarau basah karena fenomena La Nina, Kalimantan Selatan diprakirakan bakal mengalami kemarau normal pada tahun ini. Bahkan, fenomena El Nino berpeluang terjadi 50-60 persen. Untuk itu, potensi kebakaran hutan dan lahan atau karhutla harus diwaspadai dan dimitigasi lebih dini.
Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Kalimantan Selatan Goeroeh Tjiptanto mengatakan, pada tahun 2020, 2021, dan 2022, Kalsel mengalami kemarau dengan sifat hujan di atas normal atau kemarau basah. Kondisi itu membuat banyak warga kesulitan melakukan berbagai aktivitas.
Akan tetapi, tahun 2023 ini berbeda. Secara umum, kemarau diprediksi normal seperti tahun sebelumnya. Bahkan, embusan isu El Nino, si pembawa kondisi kering saat musim kemarau, sudah muncul dan digaungkan pada awal tahun 2023 ini dalam perdebatan di berbagai media.
”Bila itu terjadi, karhutla harus diwaspadai. Kebutuhan air bersih perlu dipersiapkan, dan kegembiraan bisa normal menanam di lahan rawa lebak menjadi harapan,” kata Goeroeh dalam penyampaian siaran pers prakiraan musim kemarau 2023 Provinsi Kalsel secara daring di Banjarbaru, Kamis (13/4/2023).
Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kalsel Wiji Cahyadi menjelaskan, prakiraan awal musim kemarau 2023 di 12 zona musim Kalsel terjadi antara pertengahan Mei (Mei II) dan awal Agustus (Agustus I). Secara umum, awal musim kemarau di Kalsel diprakirakan sama dengan normalnya, sedangkan sifat musim kemarau diprakirakan di bawah normal dan normal.
Puncak musim kemarau 2023 diprakirakan pada Agustus untuk lima zona musim (42 persen) dan September untuk tujuh zona musim (58 persen). Berdasarkan luas wilayah Kalsel, 61 persen wilayah mengalami puncak musim kemarau pada Agustus dan 39 persen wilayah mengalami puncak musim kemarau pada September.
”Secara umum, puncak musim kemarau 2023 di zona musim Kalsel diprakirakan pada September 2023. Puncak musim kemarau secara umum diprakirakan sama dengan normal,” ujar Wiji.
Muhammad Arif Rahman dari Bidang Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kalsel menambahkan, hasil pemonitoran dan prediksi dari beberapa model yang dikeluarkan institusi meteorologi dunia memperlihatkan kondisi La Nina masih mendominasi dari September 2022 hingga April 2023. Namun, pada April 2023 sudah mulai memasuki fase netral.
”Beranjak dari April 2023 cukup banyak prediksi bahwa El Nino akan segera terjadi. El Nino terjadi sekitar Mei, Juni, dan Juli dengan kekuatan lemah hingga moderat. Namun, probabilitas El Nino pada 2023 sekitar 50 sampai 60 persen,” katanya.
Menurut Arif, jika terjadi El Nino dan indeks IOD (Indian Ocean Dipole) positif, curah hujan akan sangat berkurang dan berimbas pada semakin meluasnya daerah yang terbakar, terutama pada periode kemarau Juli, Agustus, dan September. ”El Nino dan IOD positif akan memperpanjang durasi musim kemarau dengan memperlambat datangnya musim hujan hingga satu bulan,” ujarnya.
Di Kalsel, lanjut Arif, pernah terjadi El Nino lemah pada 2004, 2006, dan 2014. El Nino moderat terjadi pada 2002 dan 2009, kemudian El Nino kuat terjadi pada 2015. ”Saat terjadi El Nino, jumlah titik panas (hotspot) lebih banyak dari kondisi kemarau normal. Jumlah hotspot juga semakin banyak saat terjadi El Nino moderat, dan lebih banyak lagi saat El Nino kuat,” katanya.
Langkah pencegahan
Menurut Wiji, pemerintah daerah dan masyarakat di daerah rawan karhutla dan kekeringan harus waspada menjelang dan pada puncak musim kemarau tahun ini. Pada daerah dengan periode musim kemarau yang tiba lebih awal perlu ada langkah-langkah pencegahan karhutla dan juga penyesuaian di sektor pertanian terkait musim tanam.
Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dodo Gunawan menuturkan, informasi musim kemarau disampaikan sebelum musimnya tiba agar berbagai pihak dan pemangku kepentingan dapat mempersiapkan segala sesuatu untuk menghadapi musim yang akan tiba nanti.
”Saat musim kemarau, wilayah Kalimantan secara keseluruhan sangat rawan karhutla. Informasi musim kemarau ini kami sampaikan dalam konteks sebagai peringatan dini. Dengan harapan bisa dilakukan aksi dini untuk mencegah atau meminimalisasi kondisi yang akan terjadi nanti,” katanya.
Dodo meminta tetap waspada terhadap kemungkinan munculnya El Nino, yang akan membuat kondisi kemarau menjadi lebih kering dan meningkatkan kejadian karhutla. Sejak pertengahan tahun 2023 akan ada kondisi yang mengarah ke El Nino walaupun peluangnya masih separuh atau 50 persen, antara kemunculan El Nino lemah dan kondisi yang tetap normal.
”Kami harapkan ada langkah-langkah pencegahan lebih awal. Kalau sudah terlewatkan dan sudah ada kejadian (karhutla), penanggulangan akan lebih berat dan merepotkan,” katanya.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel Iswantoro mengatakan, prakiraan puncak musim kemarau di Kalsel tahun ini akan dijadikan sebagai dasar pembentukan posko siaga darurat karhutla untuk menghadapi karhutla di Kalsel.
”Informasi dari BMKG akan menjadi patokan kami membuat posko nantinya. Kami akan berusaha agar tidak terlalu mundur ataupun terlalu maju,” katanya.