Melakukan Kebaikan Setiap Hari adalah Lebaran yang Sesungguhnya
Lebaran yang sebenarnya adalah ketika ketaatan kepada Allah semakin bertambah dan dosa diampuni oleh Yang Maha Kuasa.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Lebih dari 20.000 jemaah mengikuti shalat Idul Fitri 1444 Hijriah di Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu (22/4/2023). Dalam shalat Idul Fitri di masjid terbesar di Kota Banjarmasin itu, Guru H Ilham Humaidi selaku khatib mengingatkan jemaah tentang makna Lebaran yang sesungguhnya.
”Ketahuilah, Lebaran bukan hanya sekadar makan dan minum yang enak, atau memakai pakaian yang baru, atau juga menghias kendaraan dengan hiasan yang indah. Akan tetapi, Lebaran yang sebenarnya adalah ketika ketaatan kita kepada Allah semakin bertambah dan dosa kita diampuni oleh Allah SWT,” kata Guru Ilham.
Tentang Lebaran yang sesungguhnya, Guru Ilham mengingatkan jemaah dengan cerita Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Ketika hari Lebaran, Sayyidina Ali terlihat hanya menyantap hidangan yang sangat sederhana, yaitu roti kering. Lantas, orang yang melihatnya saat itu bertanya, ”Wahai Imam, bukankah hari ini Lebaran? Kenapa engkau memakan roti kering?”
Maka, Sayyidina Ali menjawab, ”Hari ini saya Lebaran. Kemarin saya juga Lebaran. Bahkan, besok pun saya masih Lebaran.” Apa gerangan makna Lebaran menurut Sayyidina Ali bin Abi Thalib? Beliau mengatakan, ”Ketahuilah, setiap hari ketika saya tidak melakukan kemaksiatan kepada Allah, maka hari itu merupakan Lebaran bagi saya.”
”Istiqomahkanlah (istikamah) apa yang sudah kita jalani sepanjang bulan suci Ramadhan. Dari berbagai macam ibadah serta ketaatan, jangan sampai berlalunya Ramadhan menjadikan kita berhenti melakukan nilai-nilai kebaikan itu semua,” kata Guru Ilham.
Guru Ilham pun mengajak jemaah untuk menjadi hamba Allah yang sejati. ”Janganlah menjadi hamba Ramadhan. Hamba Ramadhan adalah mereka yang beribadah kepada Allah hanya di bulan Ramadhan. Namun, hamba Allah yang sejati adalah mereka yang terus-menerus beribadah kepada Allah sampai ajal datang menjemputnya, tanpa ada keterkaitan waktu dan zaman,” tuturnya.
Dalam pelaksanaan shalat Idul Fitri di Masjid Raya Sabilal Muhtadin kali ini, KH Muammar ZA bertindak sebagai imam. Shalat yang dilaksanakan pada pukul 07.00 Wita itu berlangsung khidmat. Sebagian jemaah terlihat berlinang air mata saat mendengarkan khotbah yang disampaikan Guru Ilham.
Ketua Umum Badan Pengelola Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin H Darul Quthni mengatakan, jemaah yang mengikuti shalat Idul Fitri di Masjid Raya Sabilal Muhtadin pada tahun ini lebih banyak dibandingkan dengan tahun lalu. Jemaah tidak hanya memenuhi bagian dalam masjid, tetapi juga memenuhi lapangan atau halaman masjid sebelah barat, timur, utara, dan selatan.
”Jemaah yang mengikuti shalat Idul Fitri tahun ini diperkirakan lebih dari 20.000 orang,” ujarnya.
Menurut Quthni, Idul Fitri hendaknya dimaknai sebagai kemenangan umat dalam perjuangan melawan hawa nafsu selama bulan suci Ramadhan. ”Kita sudah menang. Untuk itu, harus ada perubahan dalam hidup kita. Perubahan itu hendaknya berdampak dan berkontribusi pada perkembangan masyarakat yang lebih baik,” katanya.
Paman Birin hanya menggelar acara makan bersama rakyat. Siapa saja boleh datang dan makan di sini.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor atas nama pemerintah provinsi dan rakyat Kalsel mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri 1444 H. ”Waktu berjalan begitu cepat dan tidak pernah kompromi walaupun sedetik. Oleh karena itu, semoga Allah SWT memberikan waktunya lagi kepada kita sehingga kita bisa bertemu lagi di Idul Fitri 1445 H,” katanya.
Seusai shalat Idul Fitri, jemaah berbondong-bondong datang ke lokasi acara makan bersama rakyat, yang digelar di halaman rumah dinas Gubernur Kalsel Sahbirin Noor. Acara ini diadakan di halaman Gedung Mahligai Pancasila yang lokasinya berseberangan dengan Masjid Raya Sabilal Muhtadin. Dalam acara makan bersama ini, warga bisa menikmati menu lontong, nasi kuning, masak kareh, ketupat kandangan, bakso, dan sate.
Menurut Kepala Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Kalsel Berkatullah, Gubernur Kalsel, yang akrab disapa Paman Birin, pada Idul Fitri tahun ini kembali menjamu warga Kalsel meskipun tidak menggelar open house. ”Paman Birin hanya menggelar acara makan bersama rakyat. Siapa saja boleh datang dan makan di sini,” katanya.