Masih tersisa sekitar 50 persen pemudik yang belum kembali dari Sumatera ke Jawa melalui angkutan penyeberangan. Berbagai antisipasi dilakukan untuk menghindari kepadatan selama puncak arus balik kedua ini.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI, HIDAYAT SALAM, REBIYYAH SALASAH
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Lonjakan volume kendaraan pada puncak arus balik kedua diprediksi terjadi di semua jalur transportasi mulai Sabtu (29/4/2023). Namun, di jalur penyeberangan Selat Sunda, volume kendaraan diperkirakan akan meningkat tajam seiring baru 50 persen pemudik yang balik ke Jawa. Persiapan matang diperlukan agar lonjakan pemudik tetap terurai.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengingatkan akan terjadi lonjakan pemudik arus balik pada akhir pekan ini. Puncak arus balik gelombang kedua itu mulai terjadi Sabtu (29/4/2023) hingga Senin (1/5/2023). ”Lonjakan kepadatan kendaraan yang akan menyeberang dari Sumatera ke Jawa terjadi pada puncak arus balik kedua ini yang dimulai besok Sabtu. Lonjakan kendaraan tinggi yang dapat melebihi kapasitas pelabuhan itu perlu diantisipasi,” ucap Budi, Jumat.
Salah satu cara yang ditempuh, tutur Budi, dengan melakukan pengalihan arus kendaraan. Jika terjadi lonjakan kepadatan di Pelabuhan Bakauheni, yakni melebihi kapasitas 39.000 kendaraan, kendaraan akan dialihkan ke Pelabuhan Panjang, atau sebaliknya.
Direktur Utama PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, masih tersisa sekitar 50 persen pemudik yang belum kembali dari Sumatera ke Jawa melalui angkutan penyeberangan. Berbagai antisipasi dilakukan untuk menghindari kepadatan selama puncak arus balik kedua pada akhir pekan ini.
”Jika arus balik memuncak di Pelabuhan Bakauheni, lintasan kapal penyeberangan dari Merak menuju Bakauheni ditutup sementara. Kapal akan langsung kembali ke Bakauheni untuk memobiliasi pemudik arus balik. Mulai Sabtu besok pemotor juga telah dialihkan ke Pelabuhan Panjang,” kata Ira.
Selain itu, sejumlah langkah telah dilakukan, mulai dari pelayanan kendaraan yang dibedakan hingga sistem penundaan kendaraan di area istirahat di Tol Trans-Sumatera. Sebanyak 39 kapal juga telah dioperasikan dan akan ditambah sesuai dengan kepadatan.
Berdasarkan data ASDP, pada puncak arus balik pertama di lintas Bakauheni-Merak selama H+1 dan H+2 Lebaran, ada 211.990 penumpang dan 47.237 kendaraan yang telah menyeberang dari Sumatera menuju Jawa. Total mobilitas pemudik pada arus balik hingga H+4 (27 April 2023) sebanyak 467.269 orang dan 104.832 kendaraan.
Padahal, pada arus mudik lalu, total mobilitas penumpang dan kendaraan yang telah menyeberang dari Jawa ke Sumatera pada arus mudik H-10 (12 April 2023) hingga hari-H Lebaran (22 April 2023) ialah 920.054 penumpang dan 213.737 kendaraan.
Sementara itu, berdasarkan data Jasa Marga per 28 April 2023 pukul 13.00, tercatat 43,6 persen atau 699.000 kendaraan belum kembali ke wilayah Jabodetabek dari prediksi 1,6 juta kendaraan. Adapun sebanyak 903.169 kendaraan sudah kembali, di mana puncak arus balik pertama terjadi pada Senin dan Selasa pekan ini.
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati menyampaikan, ada kemungkinan pergerakan arus balik paling tinggi terjadi pada Minggu (30/4/2023). Sebab, masyarakat akan mengejar waktu agar bisa istirahat pada Senin. ”Meski ada kenaikan, seharusnya tidak terjadi lonjakan karena pemudik yang kembali akan terdistribusi,” ujar Adita saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (28/4).
Pengamat transportasi publik Djoko Setijowarno menilai, selama arus balik Lebaran 2023, para pemudik yang kembali ke kota tempat mereka bekerja telah terdistribusi karena libur yang panjang dan penambahan cuti. Namun, antisipasi tetap harus dilakukan agar menghindari penumpukan kendaraan, baik jalur laut maupun di jalur darat.