Arus Balik Lebaran di Tol Trans-Jawa Tersisa 13 Persen Lagi
Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan, puncak arus balik akan berakhir pada malam ini. Diperkirakan tersisa sebanyak 13 persen atau sekitar 161.000 pemudik yang belum kembali ke perantauan di hari terakhir libur ini.
Oleh
Stephanus Aranditio, HIDAYAT SALAM
·3 menit baca
KARAWANG, KOMPAS — Hingga hari terakhir arus balik Lebaran 2023, masih tersisa sebanyak 13 persen atau 161.000 kendaraan pemudik diperkirakan kembali ke Jabodetabek. Rekayasa lalu lintas satu arah dan lawan arah pun masih diterapkan hingga pukul 00.00 malam ini.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, puncak arus balik akan berakhir pada malam ini. Hingga Senin (1/5/2023) pagi, diperkirakan tersisa sebanyak 13 persen atau sekitar 161.000 pemudik yang belum kembali ke perantauan di hari terakhir libur Lebaran ini.
Rekayasa lalu lintas satu arah dari Gerbang Tol Kalikangkung, Jawa Tengah, Kilometer (Km) 414 sampai Gerbang Tol Cikampek, Jawa Barat, masih diterapkan. Rekayasa ini lalu dilanjutkan skema lawan arah dari Cikampek hingga Km 47 Tol Jakarta-Cikampek.
”Arus balik ini berjalan landai. Waktu tempuh arus balik dari Gerbang Tol Kalikangkung sampai ke Jakarta dari 7 jam menjadi 6 jam. Ini suatu kuantitas ukuran yang bisa kita banggakan, tetapi tetap kendalikan kecepatan berkendara,” kata Budi di Pos Pantau Kantor Jasa Marga, Gerbang Tol Cikampek Utama, Karawang, Jawa Barat, Senin (1/5/2023).
Budi menyebutkan bahwa puncak arus balik yang tersisa 13 persen pemudik itu akan kembali ke perantauan pada hari ini. Rekayasa lalu lintas tetap diterapkan oleh kepolisian hingga tengah malam nanti pukul 00.00.
Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Firman Shantyabudi menambahkan, volume kendaraan arus balik masih bisa ditampung oleh Tol Cikopo-Palimanan dan Tol Jakarta-Cikampek. Meski begitu, untuk memperlancar arus lalu lintas, tol fungsional seperti Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) juga tetap dibuka situasional. Tol lain juga disiapkan dibuka situasional saat volume kendaraan meningkat. Tidak hanya itu, personel kepolisian masih siaga sampai dini hari nanti untuk mengantisipasi kepadatan arus balik.
”Sampai hari ini masih bisa tertampung, contra flow (di Tol Jakarta-Cikampek) yang rencana tiga lajur masih bisa ditampung dua lajur saja. Artinya masyarakat yang beraktivitas ke luar Jakarta ke Bandung atau ke Cikampek masih bisa kami layani. Visi rasio jalan masih di bawah 0,7 sejak kemarin,” kata Firman.
Berdasarkan pantauan harian Kompas di Gerbang Tol Cikampek Utama, situasi lalu lintas yang mengarah ke Jakarta tampak ramai lancar, tidak ada hambatan yang membuat perjalanan tersendat. Pemudik yang mendominasi jalan dengan kendaraan pribadi dan bus masih bisa melaju dengan kecepatan maksimal 80 km per jam.
Berdasarkan data di Pos Pantau Kantor Jasa Marga Cikampek dari pukul 06.00 hingga pukul 13.00, lalu lintas gardu keluar di Gerbang Tol Cikampek Utama ada 28.788 kendaraan menuju arah Jakarta. Sementara untuk kendaraan arah ke Palimanan atau gardu masuk terdata sebanyak 8.805 kendaraan.
Sebagai pembanding, peningkatan volume kendaraan pada Minggu (30/4/2023) di tol yang sama lalu lintas gardu keluar atau arah ke Palimanan tercatat sebanyak 95.084 kendaraan. Ada pun rinciannya berjumlah 22.499 kendaraan pada pukul 06-14.00, sebanyak 32.654 kendaraan pada pukul 14.00-21.00, dan sebanyak 39.931 kendaraan pada pukul 21.00-06.00.
Direktur Utama PT Jasa Marga Subakti Syukur mengatakan, hingga Senin pukul 06.00, kendaraan yang belum kembali ke Jabodetabek dari empat gerbang tol utama, yakni Gerbang Tol Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Cikupa, dan Ciawi, sebanyak 13 persen atau 161.000 kendaraan.
”Kami mewaspadai sisa pemudik yang akan kembali ke Jakarta dengan memilih waktu secara bersama-sama mulai sore hingga malam hari. Kami terus memperhatikan rasio perbandingan volume kendaraan dengan kapasitas jalan,” ujar Subakti.
Dihubungi secara terpisah, Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Djoko Setijowarno menilai, penyelenggaraan arus mudik dan arus balik pada Lebaran 2023 sudah berjalan lancar. Pemberian cuti bersama yang panjang dan diskon jalan tol pada 15-18 April dan 27-29 April membuat volume kendaraan menjadi terdistribusi tidak menumpuk di satu atau dua hari saja.
”Pola mengatur arus balik sudah dimulai tahun lalu, dan tahun ini juga dilakukan, ada distribusi pergerakan hampir merata di rentang waktu arus balik,” kata Djoko.