Jalan Dibangun, Pertanian di Liang Melas Datas, Kabupaten Karo, Bangkit
Setelah lebih dari setahun jalan di Liang Melas Datas, Karo, diperbaiki, pertanian di daerah itu bangkit. Harga pupuk menurun dan harga hasil bumi meningkat. Perbaikan yang baru 24 dari 38 km itu diharapkan dituntaskan.
Oleh
NIKSON SINAGA
·4 menit baca
KABANJAHE, KOMPAS — Setelah lebih dari setahun jalan kabupaten di kawasan Liang Melas Datas, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, diperbaiki, pertanian di daerah itu bangkit. Harga pupuk menurun drastis. Harga jual jeruk, cabai merah, dan hasil bumi lain juga meningkat. Perbaikan jalan yang baru sekitar 24 kilometer dari total 38 kilometer itu diharapkan bisa dituntaskan.
Pengerasan dan pengaspalan jalan di sentra pertanian Liang Melas Datas mulai dilakukan setelah perwakilan warga membawa oleh-oleh 3 ton jeruk ke Istana Presiden, Jakarta, Desember 2021. Oleh-oleh itu langsung diterima Presiden Joko Widodo. Presiden lalu mengunjungi daerah itu pada Februari 2022. Sepekan terakhir, Presiden kembali mengecek dan mengingatkan perbaikan jalan rusak di sejumlah daerah di Sumatera, termasuk di Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumut.
”Sudah lebih dari setahun jalan di Liang Melas Datas diperbaiki. Yang paling terasa, harga pupuk dan material bangunan menurun drastis. Harga hasil bumi juga mulai naik karena biaya angkutnya menurun,” kata Putra Salim Meliala (34), warga Desa Kutambelin, Kecamatan Laubaleng.
Liang Melas Datas adalah kawasan di lereng pegunungan Bukit Barisan, sekitar 78 kilometer dari Kabanjahe, ibu kota Kabupaten Karo. Kawasan itu terdiri atas enam desa, yakni Sukajulu, Kutambaru Punti, Batumamak, Pola Tebu, Kutambelin, dan Kuta Pengkih. Selain itu, ada tiga dusun, yaitu Barisan, Cerumbu, dan Kuta Kendit. Kawasan itu terdapat di Kecamatan Tiga Binanga, Laubaleng, Kuta Buluh, dan Mardinding.
Putra mengatakan, Jalan Liang Melas Datas sepanjang 38 kilometer sudah diaspal dalam dua tahap. Saat ini masih tersisa jalan yang belum diaspal dari Desa Kutabangun sampai ke ujung wilayah melewati Desa Kutambaru. ”Kami berharap pengaspalan bisa dilakukan di sepanjang Jalan Liang Melas Datas agar semua warga bisa menikmatinya,” kata Putra.
Putra mengatakan, setelah jalan mereka mulai diaspal lebih dari setahun ini, ekonomi di daerah itu bangkit dengan cepat. Tidak ada lagi truk-truk yang terjebak dalam kubangan lumpur di jalan. Truk juga tidak harus mengurangi muatan agar bisa melewati jalan-jalan rusak dengan tikungan dan tanjakan yang terjal.
Waktu tempuh truk bermuatan dari desanya ke jalan lintas Sumatera yang biasanya empat jam kini hanya sekitar 1,5 jam. Mereka mengirim hasil bumi ke Medan dengan waktu tempuh enam jam perjalanan dari sebelumnya sembilan jam.
Saat jalan masih rusak, ongkos kirim pupuk dari pusat Kecamatan Tiga Binanga ke desa mereka sekitar Rp 20.000 per zak. Setelah jalan diperbaiki, ongkos pupuk hanya sekitar Rp 12.000 per zak. ”Membawa 100 zak saja sudah hemat Rp 800.000 sekali jalan,” kata Putra.
Harga jual jeruk dan cabai merah yang merupakan komoditas utama di daerah itu juga sedikit lebih baik, tergantung harga pasar. Komoditas pertanian sangat dipengaruhi juga oleh kondisi pasokan dan permintaan pasar. Saat ini, harga jeruk di sana sekitar Rp 15.000 sampai Rp 18.000 per kilogram di tingkat petani.
Sudah lebih dari setahun jalan di Liang Melas Datas diperbaiki. Yang paling terasa, harga pupuk dan material bangunan menurun drastis. Harga hasil bumi juga mulai naik karena biaya angkutnya menurun.
Namun, harga cabai merah sedang jatuh menjadi sekitar Rp 9.000 per kilogram. ”Biaya angkutnya berkurang sekitar Rp 500 per kilogram,” kata Putra.
Kepala Dinas Pertanian Pemerintah Kabupaten Karo Matehsa Karo-Karo mengatakan, pertanian di daerah Liang Melas Datas berkembang pesat setelah jalan diperbaiki. Petani semakin bergairah memperluas kebun sehingga produksinya meningkat.
Daerah itu diproyeksi menjadi sentra jeruk di Karo. Di daerah lain di sekitar Sinabung, tanaman jeruk sudah berkurang dan diganti dengan komoditas kopi yang lebih tahan terhadap hujan abu dari Gunung Sinabung. ”Tahun ini kami menargetkan penambahan luas kebun jeruk di Liang Melas Datas sampai 200 hektar,” ujar Matehsa.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karo Edward Pontianus Sinulingga mengatakan, Jalan Liang Melas Datas sudah dikerjakan 18 kilometer pada tahap pertama dan 6 kilometer tahap kedua. Sisanya sekitar 14 kilometer lagi akan dikerjakan pada tahap ketiga.
”Jalan ini adalah jalan kabupaten, tetapi pengerjaannya dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara),” kata Edward.
Ia mengatakan, mereka sangat berterima kasih Presiden membantu pembangunan jalan di daerah mereka. Anggaran Pemerintah Kabupaten Karo sangat terbatas untuk memperbaiki jalan kabupaten sepanjang total 1.214 kilometer. Mereka hanya bisa mengalokasikan Rp 70 miliar-Rp 100 miliar per tahun untuk memperbaiki seluruh jalan kabupaten itu.