Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan dan Fokus Beribadah
Jemaah haji Embarkasi Banjarmasin diingatkan untuk fokus beribadah dan selalu memperhatikan aspek kesehatan karena cuaca di Arab Saudi jauh lebih panas dari cuaca di Indonesia.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARBARU, KOMPAS — Jemaah haji Embarkasi Banjarmasin dalam kelompok terbang pertama diberangkatkan menuju Arab Saudi, Senin (29/5/2023). Jemaah diingatkan untuk fokus beribadah sembari memperhatikan kesehatan. Saat ini, cuaca di Arab Saudi jauh lebih panas ketimbang Indonesia.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam sambutan tertulis yang disampaikan juru bicara Kementerian Agama Anna Hasbi mengatakan, ibadah haji memerlukan fisik prima. Untuk itu, mereka harus memperhatikan aspek kesehatan selama dalam perjalanan, di Arab Saudi, hingga nantinya kembali ke Tanah Air.
”Jangan terlalu memaksakan diri beraktivitas, termasuk beribadah sunah, terlebih bila merasa kesehatan tidak memadai. Di sana (Arab Saudi), cuacanya jauh lebih panas sehingga jemaah harus dapat menyesuaikan diri,” katanya dalam acara pelepasan keberangkatan jemaah haji kloter pertama di Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Senin.
Tahun ini, menurut Yaqut, jumlah jemaah haji lanjut usia (lansia) lebih banyak dari sebelumnya. Pemerintah pun berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi semua jemaah, termasuk lansia.
Para petugas diminta lebih ramah dan peduli kepada jemaah lansia. Jemaah lainnya juga diajak memperhatikan para lansia dalam rombongannya.
Yaqut juga mengimbau kepada semua anggota jemaah haji Indonesia untuk membawa barang seperlunya. Jemaah harus menghindari barang bawaan yang tidak ada kaitannya dan tidak mendukung jemaah dalam beribadah.
”Meskipun ini sudah masuk tahun politik, tidak perlu membawa atribut-atribut partai atau organisasi. Apalagi, dibawa foto-foto di area Masjidil Haram atau Masjid Nabawi. Bila tertangkap pihak keamanan Arab Saudi, bisa terkena hukuman,” ujarnya.
Yaqut juga melarang jemaah membawa jimat karena bisa terkena pasal sihir di Arab Saudi, dan hukumannya berat. ”Saya berharap jemaah juga bijak menggunakan media sosial selama di Saudi. Jangan sembarangan membuat konten negatif saat berada di Haramain lalu diunggah di media sosial. Jadi, sekali lagi saya pesan, fokus beribadah saja,” katanya.
Menurut Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, pelaksanaan haji merupakan ibadah yang berat dan penuh tantangan. Persiapannya tidak hanya kemampuan materi saja, tetapi juga kesiapan secara fisik dan mental, termasuk bekal pengetahuan terkait pelaksanaan ibadah haji.
Sahbirin mengatakan, panggilan Allah untuk menunaikan ibadah haji tidak dimiliki setiap orang. Saat ini, orang yang memiliki kemampuan sekalipun harus menunggu puluhan tahun untuk menunaikan ibadah haji.
Bahkan, Kalsel termasuk provinsi yang paling lama daftar tunggu untuk keberangkatan ibadah haji. Waktunya mencapai 36 tahun.
”Oleh sebab itu, kesempatan yang saudara dapatkan untuk menunaikan ibadah haji pada tahun ini hendaknya dimanfaatkan dengan maksimal sehingga mendapatkan nilai utama ibadah haji, yaitu haji yang mabrur,” katanya.
Jaga kebersamaan
Sahbirin juga mengingatkan jemaah haji agar menjaga kesehatan. Caranya, mengonsumsi makanan dan air yang cukup. Sebab, cuaca di Mekkah berbeda dengan cuaca di Kalsel.
”Jangan memaksakan ibadah-ibadah sunah jika kurang mampu. Hematlah tenaga untuk menghadapi ibadah wajib, seperti wukuf dan mabit di Mina. Jaga kebersamaan dan saling membantu antarsesama jemaah,” katanya.
Kepala Kantor Wilayah Kemenag Kalsel Muhammad Tambrin menyampaikan, pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, Embarkasi Banjarmasin memberangkatkan 5.430 anggota jemaah.
Sebanyak 3.818 anggota jemaah dari Kalsel dan 1.612 anggota jemaah dari Kalimantan Tengah. Jemaah haji Embarkasi Banjarmasin terbagi dalam 17 kelompok terbang (kloter).
”Untuk kloter pertama ada 323 anggota jemaah asal Kabupaten Banjar ditambah lima petugas kloter. Mereka diterbangkan dari Bandara Internasional Syamsudin Noor, Banjarmasin, menuju Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz, Madinah,” kata Tambrin selaku Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Banjarmasin.
Tambrin juga berpesan agar jemaah haji disiplin dalam menjaga kesehatan dan kebugaran, terlebih menjelang puncak Haji Wukuf di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
”Patuhi aturan dari Pemerintah Indonesia dan dari Pemerintah Arab Saudi. Jaga nama baik negara dan Banua (Kalsel) kita tercinta,” ucapnya.