Multilateral Naval Exercise Komodo di Makassar Diikuti Angkatan Laut 36 Negara
Latihan gabungan nontempur yang dikuti 36 negara digelar di Selat Makassar selama tiga hari. Penguatan diplomasi untuk keamanan wilayah laut menjadi salah satu fokus kegiatan ini.
Oleh
RENY SRI AYU ARMAN
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Latihan gabungan nonperang, Multilateral Naval Exercise Komodo 2023, digelar di Makassar, Sulawesi Selatan. Angkatan laut dari 36 negara mengikuti latihan yang dipusatkan di Selat Makassar ini. Kegiatan ini difokuskan pada kerja sama maritim di kawasan regional, penanggulangan bencana, dan operasi kemanusiaan. Hal ini diharapkan mempererat kerja sama antara TNI AL dan AL negara-negara sahabat.
Kegiatan bertema ”Partnership To Recover and To Rise Stronger” ini dibuka oleh Panglima TNI Laksamana Yudo Margono di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar, Senin (5/6/2023). Menurut rencana, kegiatan akan berlangsung hingga Rabu (7/6/2023).
”Kegiatan ini untuk penguatan diplomasi angkatan laut dan ini saya kira harus terus dipupuk. Selain sebagai sarana diplomasi, kegiatan ini juga untuk kerja sama dalam langkah stabilitas keamanan wilayah laut yang mana wilayah laut kita berbatasan dengan 10 negara. Karena itu, kita juga harus menjalin kerja sama yang baik melalui kegiatan-kegiatan seperti ini,” kata Panglima TNI.
Yudo Margono mengatakan, karena ini bukan latihan tempur, kegiatannya difokuskan pada bidang bantuan bencana dan kemanusiaan. ”Jadi, bukan latihan tempur. Walaupun kapal perang ini juga memiliki tugas untuk melaksanakan latihan tempur, dalam MNEK sudah kita sepakati dari awal MNEK 1 dulu, untuk lebih fokus pada disaster relief dan juga kemanusiaan,” katanya.
Angkatan Laut dari 36 negara yang mengikuti kegiatan ini di antaranya dari Amerika Serikat, Australia, Brasil, Brunei Darussalam, Bangladesh, Kamboja, Kanada, China, Chile, Fiji, India, Inggris, Jepang, Kenya, Korea Selatan, Malaysia, Myanmar, Selandia Baru, Belanda, Oman, Filipina, Pakistan, Perancis, Papua Niugini, Qatar, Singapura, Sri Lanka, Spanyol, Rusia, Thailand, Turki, Timor Leste, United Kingdom, dan Vietnam.
Para peserta yang terlibat akan mengikuti berbagai kegiatan, di antaranya Ice Breaking, International Fleet Review, International Maritime Security Symposium, Admiral Lunch, Bilateral Meeting, dan Maritime Exhibition. Pada seremoni pembukaan, sejumlah atraksi digelar, mulai dari atraksi pesawat bonanza, sukhoi, terjun payung, hingga tari kolosal.
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muhammad Ali mengatakan, kegiatan MNEK rutin digelar setiap dua tahun sekali. ”Adapun MNEK tahun ini merupakan yang ke-4 kali digelar setelah sempat tertunda akibat Covid-19. Sebelumnya, MNEK pertama dilaksanakan pada 2014 di Batam, kemudian tahun 2016 diselenggarakan di Padang, dan MNEK ketiga digelar di Lombok pada 2018,” katanya.
Dalam pembukaan kegiatan ini, Panglima dan sejumlah pimpinan angkatan laut dari sejumlah negara meninjau latihan bersama di Selat Makassar menggunakan KRI Bung Karno-369. Dalam latihan bersama ini, Indonesia menurunkan 14 KRI. Selain itu, hanya 10 dari 36 negara menurunkan kapal dengan jumlah total 17 kapal perang.