Sebanyak 5.900 personel dilibatkan dalam latihan puncak Angkatan Laut Armada Jaya XLI Tahun Anggaran 2023 untuk penyempurnaan doktrin tempur, pengujian komponen sistem senjata armada terpadu, dan kesiapan prajurit.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Sebanyak 5.900 personel Angkatan Laut dilibatkan dalam manuver lapangan Armada Jaya XLI Tahun Anggaran 2023. Latihan puncak tahunan itu digelar untuk penyempurnaan doktrin tempur Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut.
Armada Jaya ke-41 terbagi menjadi dua kegiatan utama, yakni Gladi Posko dan Manuver Lapangan. Gladi Posko berlangsung kurun 12-20 Juni 2023 di Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan AL (Kodiklatal) di Surabaya, Jatim. Manuver Lapangan dilaksanakan kurun 23 Juni-2 Juli 2023 di wilayah barat, tengah, dan timur perairan Indonesia.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali membuka Gladi Posko yang diikuti oleh 1.916 personel di Kodiklatal, Senin (12/6/2023). Gladi Posko melibatkan personel Komando Armada RI, Pangkalan Utama AL, Komando Lintas Laut Militer, Pasukan Marinir, Pusat Komando Pasukan Katak, Pusat Hidro-Oseanografi AL, Dinas Informasi dan Pengolahan Data AL, serta Dinas Pengamanan dan Persandian AL.
Ali melanjutkan, Manuver Lapangan dilaksanakan di perairan barat, yakni Pangkalan Jakarta, Laut Jawa, Laut Natuna Selatan, dan Dabo Singkep. Di perairan tengah, latihan berlangsung di Pangkalan Surabaya, Alur Pelayaran Barat Surabaya, Laut Bali, dan Asembagus. Adapun Manuver Lapangan di perairan timur dilaksanakan di Pangkalan Sorong, Laut Halmahera, Perairan Morotai, dan Pulau Morotai.
Ali menyatakan, Armada Jaya penting dan menjadi bagian integral dalam pembinaan kekuatan dan pengembangan kemampuan personel. Dalam latihan akan diuji keterpaduan komponen sistem senjata armada terpadu (SSAT) untuk operasi militer perang laut guna pertahanan negara. ”Latihan puncak ini juga mendukung kampanye militer Komando Gabungan TNI,” katanya.
Latihan juga untuk meningkatkan kemampuan unsur pimpinan, staf komando gabungan, komando tugas gabungan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan militer (PPKM) pada operasi gabungan TNI. Selain itu, menguji dan menyempurnaan doktrin operasi gabungan.
Tiada prajurit yang hebat, tetapi yang ada prajurit yang terlatih.
Ali menegaskan, Armada Jaya bukan sekadar latihan tahunan untuk dijalankan, melainkan harus menjadi bagian penting bagi personel AL. Dalam latihan, kemampuan ditingkatkan, profesionalisme dijaga karena personel AL merupakan prajurit Jalasena dan pengawal perairan Nusantara yang harus tangguh dan unggul serta siap operasi militer.
”Lebih baik mandi keringat dalam latihan daripada mandi darah dalam pertempuran. Tiada prajurit yang hebat, tetapi yang ada prajurit yang terlatih,” kata Ali menukil ungkapan terkenal George Smith Patton Jr, salah satu jenderal legendaris militer Amerika Serikat.
Secara terpisah, Komando Armada 2 di Surabaya menerima kunjungan Royal Thailand Navy dan Royal Thailand Marine Corps untuk Latihan Bersama Sea Garuda 21 AB-23. Sebelum pelaksanaan latihan bersama, AL dan Marinir Thailand berkesempatan melaksanakan kunjungan kebudayaan di Tugu Pahlawan.
Dalam kunjungan kebudayaan, AL dan Marinir Thailand berkesempatan mengenal sejarah perjuangan bangsa Indonesia di Jawa Timur. Mereka juga diperdengarkan musik keroncong.
Menurut Panglima Komando Armada 2 Laksamana Muda Maman Firmansyah, Sea Garuda merupakan wujud pemeliharaan hubungan internasional AL kedua negara. ”Mendukung hubungan diplomatik kedua negara,” ujarnya.