Hujan sejak Kamis (6/7/2023) mengakibatkan sebagian wilayah Bali mengalami bencana alam. Jumat (7/7/2023), tanah longsor, banjir, dan pohon tumbang melanda Bali. Tanah longsor di Karangasem menelan korban jiwa.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Cuaca ekstrem mengakibatkan sejumlah daerah di Bali, Jumat (7/7/2023), dilanda bencana alam, terutama tanah longsor, banjir, dan pohon tumbang. Di Kabupaten Karangasem, Bali, material longsor menimbun rumah warga di Desa Tribuana, Kecamatan Abang, pada Kamis (6/7/2023) malam, dan mengakibatkan tiga penghuni rumah tertimbun.
Satu orang dapat dievakuasi dalam kondisi cedera, satu orang ditemukan meninggal dunia, dan satu orang lainnya belum ditemukan akibat bencana tanah longsor di Karangasem itu.
Laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali hingga Jumat (7/7) sore menyebutkan terjadi 78 kejadian bencana di sejumlah lokasi di Bali, baik di Kota Denpasar, Badung, Gianyar, Klungkung, Bangli, Tabanan, Jembrana, maupun Karangasem. Bencana alam itu dipengaruhi hujan yang mengguyur Bali sejak Kamis (6/7).
Karena hari sudah sore dan kondisi di lokasi masih hujan, pencarian untuk sementara ini dihentikan dan dilanjutkan besok pagi.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali I Made Rentin mengatakan, tim BPBD di daerah sudah bersiaga dan segera menanggapi kejadian bencana. Begitu pula dalam kejadian bencana tanah longsor di Karangasem, menurut Rentin, tim BPBD bersama aparatur instansi lainnya turun menangani dampak bencana itu.
Dari laporan Kantor SAR Kelas A (Basarnas) Denpasar, Jumat (7/7), kejadian tanah longsor di Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Karangasem, pada Kamis (6/7), dilaporkan Jumat (7/7) pagi.
Tim SAR bersama BPBD Kabupaten Karangasem dan potensi SAR setempat bergerak ke lokasi bencana tanah longsor di wilayah Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana. Upaya pencarian dan pertolongan digelar sejak Jumat pagi untuk menemukan dua korban, yang belum diketahui kondisinya setelah rumah mereka tertimbun material longsor.
Masih hilang
Jumat (7/7) siang, upaya pencarian membuahkan hasil. Tim SAR gabungan bersama warga berhasil menemukan seorang korban dalam kondisi meninggal dunia. Adapun satu orang lainnya, yakni seorang remaja berusia 15 tahun, hingga Jumat sore, masih hilang. Sementara itu, seorang korban selamat dirujuk ke rumah sakit karena mengalami cedera patah kaki. Ketiga korban tertimbun longsor itu adalah satu keluarga, yang terdiri dari kakek, nenek, dan seorang cucu mereka.
Dihubungi terpisah, Jumat (7/7), Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Karangasem Ida Ketut Arimbawa mengatakan, lokasi kejadian tanah longsor berada di daerah perbukitan. Tim SAR gabungan berupaya maksimal untuk menemukan seorang korban yang masih hilang. Upaya pencarian itu juga melibatkan dua anjing pelacak.
”Karena hari sudah sore dan kondisi di lokasi masih hujan, maka pencarian untuk sementara ini dihentikan dan dilanjutkan besok pagi,” kata Arimbawa.
Selain di Karangasem, bencana tanah longsor juga terjadi di wilayah Abiansemal dan Mengwi di Kabupaten Badung; Ubud, Tegalalang, dan Payangan serta Gianyar di Kabupaten Gianyar; dan 10 lokasi di Kabupaten Bangli.
Adapun kejadian banjir terjadi di beberapa lokasi di Badung, Tabanan, dan Jembrana serta Karangasem. Dampak cuaca ekstrem berupa banjir di beberapa lokasi di Jembrana juga mengakibatkan kelancaran arus kendaraan di jalur Denpasar-Gilimanuk terganggu pada Jumat (7/7).