Mahasiswa Didorong Kembangkan Potensi Wisata di Malang
Malang Raya adalah salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Timur. Mahasiswa pun diajak untuk mengembangkan potensi wisata di kawasan pegunungan tersebut.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Malang Raya adalah salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Timur. Pengembangan potensi wisata di kawasan pegunungan itu menjadi salah satu pekerjaan rumah bersama. Oleh karena itu, mahasiswa pun dilibatkan untuk mengembangkan potensi wisata di sana.
Mahasiswa Program Studi Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), misalnya, didorong menerapkan ilmu komunikasi pada pengembangan potensi wisata Malang Raya. Salah satu hal dilakukan adalah menguatkan branding suatu tempat wisata.
Misalnya pada situs Pertirtaan Nawonggo di Desa Ngawonggo, Kecamatan Tajinan, Malang. Mahasiswa UMM menjadi salah satu corong membangun dan menguatkan kelebihan potensi wisata di sana. Salah satunya dengan menonjolkan proses interaksi dengan masyarakat yang akan didapatkan saat berwisata ke sana. Selain makanan dengan sumbangan seikhlasnya, pengunjung di sana juga bisa menikmati sensasi memasak makanan di dapur tradisional dengan kayu.
Penggalian potensi wisata lain dilakukan pada kafe Sang Kelana, yaitu kafe mini menggunakan mobil VW Combi yang melakukan kampanye membeli kopi sambil menukar sampah. Demikian beberapa lokasi wisata di Malang Raya yang mendapat sentuhan penguatan branding dari mahasiswa UMM.
”Salah satu cara kami untuk menjembatani antara keilmuan dan praktik di lapangan adalah menciptakan inovasi baru, yaitu menggabungkan dua proses praktikum. Pada praktikum tahap pertama, mahasiswa diminta melakukan riset hingga menghasilkan proposal. Kemudian pada tahap praktikum kedua di semester selanjutnya, mahasiswa dapat melakukan demo dari hasil riset dan proposal langsung di lokasi yang dipilih. Jadi bagi mahasiswa, ini adalah bagian dari pembelajaran mereka agar bisa menerapkan keilmuannya di masyarakat,” kata dosen Ilmu Komunikasi UMM, Maharina Novia Zahro, Jumat (14/7/2023).
Maharina menjelaskan, hasil baik dari praktikum tersebut bergantung pada keberhasilan mahasiswa dalam mengatasi masalah di lokasi pilihan mereka. ”Kami berharap pada lokasi yang dikembangkan agar dapat dijadikan tempat untuk saling belajar dan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat luas,” katanya.
Mahasiswa lain didorong turut mengembangkan sektor wisata di Malang Raya adalah mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) melalui program Mahasiswa Membangun Desa (MMD). Salah satu lokasi MMD UB tersebut berada di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.
Di sini, tim menggali potensi wisata dengan mempromosikan tiga pantai, yakni Pantai Teluk Asmara, Pantai Watu Leter dan Tanjung Penyu Emas, serta Pantai Goa Cina.
Banyak masyarakat yang belum mengetahui ada tiga pantai yang indah di Desa Sitiarjo sehingga kurang maksimal dalam menggaet wisatawan. Untuk itu, kami melakukan upaya untuk mempromosikan keindahan pantai-pantai tersebut melalui platform media sosial, seperti Instagram dan Tiktok.
Yanuar Dandy Hardianto dari Humas Tim MMDUB untuk Desa Sitiarjo mengatakan, potensi ketiga pantai itu sangat besar. Namun, informasi tentang ketiga lokasi tersebut dinilai kurang sehingga membuat wisatawan kurang tertarik.
”Banyak masyarakat yang belum mengetahui ada tiga pantai yang indah di Desa Sitiarjo sehingga kurang maksimal dalam menggaet wisatawan. Untuk itu, kami melakukan upaya untuk mempromosikan keindahan pantai-pantai tersebut melalui platform media sosial, seperti Instagram dan Tiktok,” kata Yanuar.
Dalam unggahan-unggahan di medsos, Yanuar dan tim mendeskripsikan potensi Pantai Teluk Asmara di mana menawarkan pemandangan gugusan pulau-pulau. ”Pantai Teluk Asmara tak kalah menarik dengan pemandangan di Raja Ampat,” ungkap mahasiswa yang juga warga lokal Desa Sitiarjo itu.
Selain menikmati alam, pengunjung juga bisa melakukan beberapa kegiatan di Pantai Teluk Asmara, seperti snorkeling, menikmati matahari terbenam, serta mengunjungi goa atau gazebo yang ada di sekitar pantai. Potensi serupa juga ada di dua pantai lainnya.
”Melalui upaya promosi melalui Instagram dan TikTok, kami ingin membangun kesadaran masyarakat akan keindahan tiga pantai menarik di Sitiarjo sehingga sangat layak dikunjungi,” kata Yanuar.