Kalsel Jajaki Peluang Kerja Sama Ekonomi dan Pendidikan dengan India
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menjajaki peluang kerja sama yang lebih intens dengan Pemerintah India, terutama di bidang ekonomi dan pendidikan.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARBARU, KOMPAS — Konsulat Jenderal India di Bali menyambangi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam upaya memperkuat silaturahmi dan meningkatkan kerja sama. Kedua belah pihak menjajaki peluang kerja sama yang lebih intens, terutama di bidang ekonomi dan pendidikan.
Konsul Jenderal India di Bali Neeharika Singh beserta rombongan berkunjung ke kantor Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di Banjarbaru, Senin (17/7/2023). Rombongan Konjen India disambut Sekretaris Daerah Kalsel Roy Rizali Anwar dan Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kalsel Nurul Fajar Desira.
Fajar mengatakan, pertemuan Konjen India dan Pemprov Kalsel ini bertujuan memperkuat silaturahmi serta meningkatkan kerja sama yang baik, terutama antara Pemprov Kalsel dan Pemerintah India. Sejak dibuka pada 2012, Konsulat Jenderal India di Bali telah aktif dan memiliki tanggung jawab yurisdiksi di berbagai provinsi, termasuk Kalsel.
”Pemerintah India melalui Konsulat Jenderal di Bali melihat adanya peluang besar untuk mengembangkan kerja sama dengan Provinsi Kalsel,” kata Fajar lewat keterangannya, Selasa (18/7/2023).
Menurut Fajar, India menawarkan berbagai hal ke Kalsel, terutama dalam sektor pendidikan dan ekonomi. Hal ini khususnya terkait perdagangan batubara dan sawit, yang merupakan komoditas ekspor terbesar dari Kalsel ke India.
”Kalsel juga dalam tahap pembangunan pabrik nikel di Tanah Bumbu. Ini akan menambah peluang kerja sama jika beroperasi pada 2024,” ujarnya.
Roy menyebutkan, India merupakan salah satu produsen kendaraan listrik terbesar di dunia. Dengan beroperasinya pabrik nikel di Kalsel pada 2024, Kalsel dapat menjadi penyedia baterai untuk kendaraan listrik, sedangkan India menyediakan teknologi kendaraan listrik.
”Nantinya kerja sama dalam bidang penyediaan baterai dan kendaraan listrik akan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak,” katanya.
Selain itu, ujar Roy, India juga terkenal dengan kemajuan teknologi informasi seperti Silicon Valley yang berada di Amerika Serikat. Dalam konteks ini, Kalsel berencana mengembangkan teknologi informasi sehubungan dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
”Kami memiliki rencana untuk membangun pusat data atau basis data (database) nasional di Kalimantan Selatan. Langkah ini akan memastikan keamanan dan keberlanjutan data yang penting bagi negara,” tuturnya.
Neeharika Singh turut senang mendengar beberapa ide kerja sama dan ketertarikan Pemprov Kalsel untuk bekerja sama dengan India. Ia pun memastikan, Pemerintah India dan Konsulat Jenderal di Bali siap menjembatani kerja sama dan memberikan bantuan dalam berbagai hal yang diperlukan.
Beasiswa pendidikan
Di samping peluang kerja sama tersebut, menurut Singh, India juga dikenal sebagai pusat pendidikan yang menarik pelajar internasional dari seluruh dunia. Sistem pendidikan yang kuat di India didukung oleh keragaman budaya, sejarah yang dinamis, dan keunggulan teknologi. Hal ini akan memberikan berbagai pilihan bagi para siswa Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan.
”Indian Council for Cultural Relations (ICCR) menyediakan beasiswa penuh bagi mahasiswa Indonesia setiap tahun, termasuk biaya kuliah, tunjangan hidup, serta akomodasi di asrama atau rumah sewa,” katanya.
Singh juga menyebutkan adanya peluang kerja sama dalam perdagangan permata, emas, dan perhiasan. Kalsel dapat mempromosikan industri permata di Martapura ke India. Hal itu mengingat salah satu negara bagian India, yaitu Gujarat, terkenal sebagai produsen permata terbesar di dunia.
”Pengembangan industri permata juga menjadi salah satu bidang yang dapat dikembangkan dalam kerja sama ini,” ujarnya.