PONTIANAK, KOMPAS — Tahun Baru Islam 1445 H di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, dimeriahkan dengan pawai akbar, Rabu (19/7/2023). Dalam pawai tersebut, peserta menampilkan nuansa islami dan khazanah budaya Nusantara.
Putri Amelia (17), siswi SMAN 08 Kota Pontianak yang juga salah satu peserta pawai akbar, Rabu (19/7/2023), menuturkan, dirinya senang bergabung di pawai kali ini karena bisa turut berkontribusi memeriahkan acara. Dalam kesempatan itu, ia juga dapat berjumpa dengan teman-teman dari sekolah lainnya.
Peserta, selain menggunakan busana bernuansa islami, juga baju adat. Putri menggunakan baju adat Bugis. Dengan menggunakan baju adat Bugis, ia juga turut memperkenalkan busana tradisional.
”Saya tertarik menggunakan busana ini untuk memperkenalkan salah satu budaya yang ada di Indonesia. Rekan-rekan saya ada yang menggunakan baju adat Melayu,” tuturnya.
Marsam, guru SMAN 08 Kota Pontianak, menuturkan, SMAN 08 Pontianak telah beberapa kali turut memeriahkan Pawai Tahun Baru Islam. Dalam pawai kali ini, SMAN 08 Kota Pontianak menampilkan pakaian daerah dan pakaian yang bernuansa Islami.
”Makna yang ingin kami tampilkan, salah satu ukhuwah Islamiyah tidak ada membedakan suku ataupun ras dalam pawai ini,” ujarnya.
Muhammad Ezar Maulana Islami (17), siswa Madrasah Aliah Negeri (MAN) 01 Kota Pontianak, menuturkan, salah satu atribut yang dibawa dalam pawai tersebut ialah perahu lancang dengan warna dominan kuning. Mereka membuatnya bersama-sama.
”Kami berusaha menampilkan kreativitas. Oleh sebab itu kami menampilkan perahu lancang kuning,” kata Ezar.
Ada juga peserta yang menampilkan alat musik angklung. Kepala MAN 02 Kota Pontianak Edi Setiawan menuturkan, sekolahnya memilih alat musik angklung yang ditampilkan dalam pawai tersebut sebagai salah satu kegiatan ekstrakulikuler. Angklung juga bagian dari khazanah budaya Nusantara yang perlu diangkat.
”Keberagaman seni budaya harus kita hargai dan memberikan apresiasi positif. Pada pawai dulu, MAN 02 Kota Pontianak pernah mengangkat marching band. Pada pawai kali ini MAN 02 giliran mengangkat angklung,” tuturnya.
MAN 02 Kota Pontianak juga dalam kesempatan itu menyerahkan Al Quran tulisan tangan siswa kepada Wali Kota Pontianak. Hal tersebut sebagai bukti MAN 02 Kota Pontianak juga dekat dengan nilai-nilai relijius yang menjadi spirit dalam beragama dan berbangsa.
Ketua Umum Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Kota Pontianak Iwan Amriady menuturkan, kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan silaturahmi dan ukhuwah islamiyah sesama umat Muslim serta menyebarkan syiar-syiar Islam. Momen kali ini diharapkan lebih membudayakan nilai-nilai Islam ke dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk pengamalan ajaran agama Islam.
Tema yang ditetapkan dalam Tahun Baru Islam 1445 H ini ialah ”Melalui Pawai Akbar 1445 H, Mari Kita Eratkan Ukhuwah Perbanyak Ibadah untuk Memperoleh Berkah”. Kegiatan pawai akbar tersebut diikuti pengurus majelis taklim, pondok pesantren, lembaga dakwah, dan siswa-siswi SMP/madrasah tsanawiyah (MTs), dan SMA/madrasah aliyah (MA) maupun SMK.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, saat pelepasan peserta pawai akbar, menuturkan, pawai akbar di Tahun Baru Islam merupakan kegiatan rutin Pemerintah Kota Pontianak bekerja sama dengan PHBI Kota Pontianak. Pada momen tersebut, Wali Kota Pontianak mengajak generasi muda Pontianak menjadi penggerak untuk mengisi pembangunan Kota Pontianak ke depan.
Generasi muda merupakan generasi penerus yang pada tahun 2045 akan mengisi Indonesia Emas. Edi berharap kegiatan tersebut tidak sekadar silaturahmi, tetapi juga dimaknai dengan perubahan pola pikir dari pola lama ke pola baru.
Ratusan peserta telah berkumpul di Jalan Rahadi Oesman Kota Pontianak, tepatnya di depan Kantor Wali Kota Pontianak, sejak Rabu pagi. Setelah dilepas Wali Kota Pontianak, peserta mulai pawai. Pada barisan depan tampak peserta memainkan angklung. Kemudian disusul peserta yang memainkan marching band. Peserta lainnya juga turut menyusul.
Peserta pawai menyusuri sejumlah jalan di Kota Pontianak. Mereka berangkat dari Jalan Rahadi Oesman, kemudian menuju Jalan Pak Kasih. Selanjutnya menuju Jalan Jainudin, lalu melintasi Jalan Merdeka, Jalan Urip, dan kembali lagi ke Jalan Rahadi Oesman.