Polrestabes Medan meluncurkan mobil patroli modern untuk menekan aksi begal yang kian marak di Medan, Sumut. Mobil dilengkapi kamera definisi tinggi, sensor deteksi kendaraan, data kependudukan, dan pusat pengaduan 110.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Kepolisian Resor Kota Besar Medan meluncurkan Mobil Patroli Perintis Samapta untuk menekan begal dan kejahatan jalanan yang kian marak di Medan, Sumatera Utara. Mobil ini dilengkapi kamera definisi tinggi, sensor deteksi kendaraan, dan perekam data. Mobil juga terkoneksi dengan pusat pengaduan 110 agar bisa merespons kejadian kejahatan jalanan dengan cepat.
”Mobil ini tidak hanya perangkat, tetapi ada petugas yang akan menindak tegas pelaku kejahatan jalanan. Kami menjamin masyarakat bisa beraktivitas 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu dengan aman,” kata Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara Inspektur Jenderal Agung Setya Imam Effendi, Senin (24/7/2023) malam.
Sejak resmi menjabat Kepala Polda Sumut pada Jumat pekan lalu, Agung berfokus mengatasi begal dan kejahatan jalanan di Medan dan sekitarnya dalam beberapa bulan ini. Dia sudah mengumpulkan semua pejabat utama dan kepala kepolisian resor jajarannya untuk mengatasi kejahatan itu.
Agung menyebut, peluncuran 12 mobil patroli itu adalah bagian dari meningkatkan keamanan di Medan. Mereka juga sedang menyiapkan 12 mobil lainnya agar bisa beroperasi di 24 kecamatan yang ada di Medan.
”Kami juga siapkan personel terlatih. Seluruh zona yang menjadi tanggung jawab unit patroli ini akan dipimpin perwira lulusan akademi kepolisian yang saya anggap bisa memobilisasi kegiatan patroli dengan baik,” kata Agung.
Pantauan Kompas, petugas dari berbagai instansi kini berpatroli rutin di sejumlah ruas jalan di Kota Medan dan daerah penyangganya, yakni Deli Serdang. Petugas kepolisian berpatroli dengan mobil atau sepeda motor. Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Provinsi Sumut juga ikut berpatroli di beberapa tempat.
Begal kian marak di Medan dalam beberapa bulan terakhir ini. Pada akhir Juni, seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Insanul Ansori Hasibuan, tewas dibacok begal yang merampas sepeda motornya saat melintas di Jalan Mustafa.
Kasus begal lainnya terjadi hampir setiap hari dengan merampas harta benda hingga melukai korban. Polrestabes Medan sudah menangkap 140 pelaku kejahatan jalanan, termasuk empat orang yang diduga merupakan pelaku pembegalan Insanul.
Agung mengatakan, aspek keamanan sangat penting untuk menjamin pembangunan dan perekonomian di Kota Medan bisa berjalan baik. ”Kota Medan harus aman. Kami bersama seluruh pemangku kepentingan, baik Wali Kota Medan, Panglima (Kodam I Bukit Barisan), maupun seluruh jajaran lainnya, mencari solusi cepat,” katanya.
Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution mendukung inovasi Polda Sumut dengan meluncurkan mobil patroli yang dilengkapi peralatan modern. Pihaknya akan segera melengkapi mobil patroli dengan mengoneksikannya dengan data kependudukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Medan.
”Kami juga ada CCTV. Ini juga boleh digunakan personel di dalam mobil patroli. Ini akan menjadi bagian dukungan kami meningkatkan keamanan di Medan,” kata Bobby.
Bobby menyebut, dia juga mendukung pemberantasan peredaran gelap narkoba di sejumlah permukiman yang sangat marak peredaran narkoba. Narkoba dinilai sebagai salah satu akar penyebab maraknya kejahatan jalanan di Medan.
Kriminolog Universitas Pembangunan Panca Budi Medan, Redyanto Sidi, mengatakan, kuantitas dan kualitas pencegahan serta penindakan begal harus ditingkatkan untuk mengembalikan rasa aman masyarakat.
Maraknya kriminalitas jalanan di Medan, menurut Redyanto, bukan semata karena faktor ekonomi. Ada faktor peredaran gelap narkoba yang kian marak. Hampir semua begal adalah pencandu narkoba.
Mereka memilih jalan pintas karena terdesak kebutuhan untuk membeli narkoba. Para pelaku juga umumnya melakukan tindakan kejam di bawah pengaruh narkoba.