Kebakaran terjadi di lereng Gunung Andong, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (10/8/2023). Luas areal yang terbakar mencapai 24,3 hektar.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Areal hutan lindung seluas 24,3 hektar di Gunung Andong, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terbakar pada Kamis (10/8/2023). Api kebakaran mulai muncul hari Kamis pukul 11.00 dan akhirnya padam dengan sendirinya pada Jumat (11/8/2023) sekitar dini hari.
Kepala Resor Pemangkuan Hutan Pagergunung Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara, Muhlisin, mengatakan, asap kebakaran sudah mulai tidak terlihat sejak Kamis. Sekalipun masih ada titik api kecil, bisa dipastikan api tersebut akan langsung padam.
”Dengan kondisi cuaca dingin dan paparan embun, maka titik api yang sudah mengecil akan berangsur padam dengan sendirinya,” ujar Muhlisin, Jumat.
Kendati sudah tidak ada kobaran api, Gunung Andong sejak Kamis siang hingga Jumat masih dinyatakan ditutup untuk aktivitas pendakian.
Kebakaran terjadi di kawasan hutan lindung di petak 27-3 dan petak 26c pada ketinggian sekitar 1.800 meter di atas permukaan laut. Di dua petak tersebut terdapat lebih dari lima titik api. Vegetasi yang terbakar adalah semak belukar dan ilalang.
Api yang mulai muncul pada Kamis siang berkobar semakin besar pada Kamis sekitar pukul 22.00. Namun, setelah itu, kobaran api semakin mengecil.
Di tengah kondisi cuaca seperti sekarang, kami pun sudah berkoordinasi. (Sumarno)
Jumlah personel yang terlibat dalam kegiatan pemadaman api lebih dari 30 orang, yang merupakan gabungan dari personel Perum Perhutani KPH Kedu Utara, komunitas Masyarakat Peduli Api (MPA), sukarelawan, kepolisian, TNI, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang.
Karena berlokasi di lereng gunung yang curam, maka satu-satunya metode pemadaman yang bisa dilakukan adalah dengan metode pemadaman manual dengan sistem gebyok.
Upaya pemadaman
Kepala Bidang Kedaruratan Logistik BPBD Kabupaten Magelang Muzamil mengatakan, jumlah personel BPBD Kabupaten Magelang yang dikerahkan untuk membantu upaya pemadaman Gunung Andong sebanyak 14 orang.
Personel BPBD Kabupaten Magelang datang mulai Kamis sekitar pukul 15.00 dan baru meninggalkan lokasi sekitar 00.00.
”Ketika itu, sekitar pukul 00.00, terlihat tinggal tersisa satu titik api kecil di lokasi kebakaran,” ujarnya. Ketika tim BPBD Kabupaten Magelang tiba pada Kamis sore, terpantau ada empat titik api dan semakin bertambah pada Kamis malam.
Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Sumarno mengatakan, berdasarkan ramalan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, selama Agustus hingga September, wilayah Jawa Tengah, termasuk dalam daerah dengan warna hitam atau termasuk dalam kategori wilayah cukup kering.
Menyikapi situasi tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah berupaya mengantisipasi berbagai dampak yang mungkin terjadi, seperti mengatur pola tanam untuk mengamankan ketahanan pangan dan menginstruksikan segenap daerah untuk mulai membantu penyediaan air bersih.
Terkait dengan potensi kebakaran hutan, Sumarno mengatakan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan segenap pengelola kawasan hutan di area pegunungan untuk mulai mengantisipasi bahaya tersebut.
”Di tengah kondisi cuaca seperti sekarang, kami pun sudah berkoordinasi, meminta setiap pengelola wilayah gunung dan kawasan hutan, untuk mulai melakukan upaya pembatasan kegiatan pendakian,” ujarnya.