Tekan Polusi Udara, PT KAI Daop 3 Cirebon Tanam Ratusan Pohon
PT KAI Daop 3 Cirebon kembali menanam ratusan pohon berbagai jenis untuk menghijaukan stasiun dan jalur kereta di Cirebon, Jawa Barat. Kegiatan itu juga diharapkan mengurangi polusi udara.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 3 Cirebon menanam 654 pohon berbagai jenis untuk menghijaukan stasiun dan jalur kereta di Cirebon, Jawa Barat. Kegiatan itu juga diharapkan mengurangi polusi udara di tengah perubahan iklim.
Penanaman pohon secara simbolis itu berlangsung di kawasan Stasiun Cirebon Prujakan, Jumat (11/8/2023). Jumlah tersebut disesuaikan dengan usia Kota Cirebon yang telah mencapai 654 tahun, 19 Juli lalu. Perwakilan Pemerintah Kota Cirebon, Polri, TNI, dan organisasi masyarakat turut hadir.
Selain di Prujakan, lokasi penanam pohon juga bakal tersebar di Stasiun Cirebon Kejaksan dan sekitar rel kereta yang masih tampak gersang. Beberapa jenis bibit pohon yang ditanam adalah trembesi, ketapang, kencana, tabebuya, klengkeng, alpukat, glodokan, dan mangga.
”Sejatinya, kami punya program Railway Go Green atau menghijaukan semua area yang berhubungan dengan railway, kereta api,” ujar Vice President PT KAI Daop 3 Cirebon Dicky Eka Priandana. Ini juga selaras dengan Gerakan Penanaman Satu Juta Pohon untuk Indonesia.
Pihaknya pun terus menggiatkan penanaman pohon di area stasiun dan jalur kereta api. Awal tahun ini, misalnya, pihaknya menanam 300 pohon berbagai jenis di sejumlah lokasi pada wilayah kerja Daop 3 Cirebon yang tersebar dari Brebes, Jawa Tengah, hingga Subang, Jabar.
Upaya penghijauan juga dilakukan dengan membuat taman di area stasiun. Penghijauan stasiun dan sekitarnya, lanjutnya, akan membuat penumpang kereta api semakin nyaman sehingga tetap memilih moda transportasi itu. Pihaknya pun berkomitmen terus melakukan penghijauan.
”Kereta api harus mulai mengurangi efek karbon yang dimunculkan atau ditimbulkan oleh kegiatan lokomotif dan sarana lainnya yang bergerak ke sana kemari,” ungkap Dicky. Kini, terdapat 119 perjalanan kereta api di wilayah Daop 3 Cirebon setiap hari.
”Kami berharap, (penghijauan) ini jadi satu contoh untuk teman-teman di lingkungan stasiun agar menanam satu-dua pohon,” ujarnya. Dicky juga berharap ratusan pohon yang ditanam itu turut mengurangi polusi udara di tengah dampak perubahan iklim, termasuk di Cirebon.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cirebon Yuni mengklaim, polusi udara di kota berpenduduk sekitar 340.000 jiwa itu masih berada di bawah 30 persen. Angka itu berasal dari tiga alat pemantau kualitas udara yang tersebar di sejumlah lokasi.
Lokasinya berada di dekat Grage Mall, Dukuh Semar, dan Argasunya. Daerah itu dianggap mewakili wilayah padat di Cirebon. Meski demikian, ia mengakui ketiga alat itu belum menangkap secara keseluruhan kondisi udara di Cirebon. Masih dibutuhkan lagi dua alat serupa.
”Polusi udara di Cirebon juga berpotensi meningkat,” ucapnya. Sebab, kendaraan dari Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan kerap berdatangan ke pusat perekonomian Jabar timur itu. Setiap hari, pergerakan orang di Cirebon bisa mencapai 2 juta jiwa.