Begal Masih Marak, Siramkan Cabai ke Wajah Korban dan Rampas Sepeda Motor
Sudah tiga pekan patroli antibegal diluncurkan di Medan. Aksi begal masih terjadi dengan cara baru, yakni menyiramkan air cabai ke wajah korban. Aksi geng motor menenteng senjata tajam juga masih terjadi.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Sudah tiga pekan patroli antibegal diluncurkan di Medan, Sumatera Utara. Namun, aksi begal masih terjadi, bahkan dengan cara baru, yakni menyiramkan air cabai ke wajah korban dan menikam bahunya. Aksi geng motor menenteng senjata tajam juga masih terjadi. Tujuh remaja ditangkap saat konvoi membawa pedang.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Medan Komisaris Teuku Fathir Mustafa, Senin (14/8/2023), mengatakan, mereka sudah mengetahui ciri-ciri pelaku yang membegal korban bernama Ko Imei (59). ”Kami sudah memeriksa CCTV di sekitar tempat kejadian dan akan mengejar pelaku,” kata Fathir.
Korban yang merupakan seorang pedagang mi itu tiba di rumahnya di Jalan Tangguk Bongkar II, Medan Denai, Jumat (11/8/2023) sekitar pukul 21.35. Saat itu, Imei baru saja pulang dari tempatnya berjualan dan hendak masuk ke rumah. Pelaku yang bersembunyi di semak-semak di depan rumah Imei tiba-tiba muncul. Ia menyiramkan air cabai ke wajah Imei.
Pandangan Imei pun kabur dan matanya perih setelah disiram air cabai. Namun, dia tetap mencoba mempertahankan sepeda motornya. Pelaku mengeluarkan sebuah pisau dan menusuk bahu kiri Imei. Korban lalu melepas sepeda motornya. Pelaku langsung membawa kabur sepeda motor itu. Imei mencari pertolongan dan akhirnya dibawa ke rumah sakit.
Imei mendapat empat jahitan pada luka di bahu kiri. Korban sudah melapor ke Polsek Medan Area. ”Kami masih melakukan penyelidikan dan sudah mengetahui ciri-ciri pelaku,” kata Fathir.
Di tengah tingginya kejahatan jalanan di Medan, kata Fathir, Polrestabes Medan meningkatkan patroli rutin. Polda Sumut juga meluncurkan Mobil Patroli Perintis Samapta dan unit reaksi cepat untuk menekan begal dan kejahatan jalanan.
Geng motor
Fathir menyebut, unit reaksi cepat menangkap tujuh remaja saat konvoi sambil menenteng pedang. Setelah mendapat informasi dari warga, unit patroli itu langsung meluncur ke Jalan Karya Dame, Medan, Minggu (13/8/2023). Petugas menyita tiga sepeda motor dan senjata tajam dari mereka. Pengakuan tujuh pelaku, mereka membawa senjata tajam karena hendak tawuran.
Kami menjamin masyarakat bisa beraktivitas 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu dengan aman. (Kapolda Sumut)
Pemberantasan begal dan kejahatan jalanan lainnya menjadi prioritas Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara Inspektur Jenderal Agung Setya Imam Effendi sejak menjabat pada akhir Juli lalu. Dia meluncurkan patroli antibegal dan unit reaksi cepat di Polrestabes Medan, Senin (24/7/2023). Mereka dilengkapi Mobil Patroli Perintis Samapta yang disebut mempunyai peralatan lebih canggih dan personel yang terlatih.
”Mobil ini tidak hanya perangkat, tetapi ada petugas yang akan menindak tegas pelaku kejahatan jalanan. Kami menjamin masyarakat bisa beraktivitas 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu dengan aman,” kata Agung.
Begal kian marak di Medan dalam beberapa bulan terakhir ini. Pada akhir Juni, seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Insanul Ansori Hasibuan, tewas dibacok begal yang merampas sepeda motornya saat melintas di Jalan Mustafa.
Kasus begal lainnya terjadi hampir setiap hari dengan merampas harta benda hingga melukai korban. Polrestabes Medan sudah menangkap 140 pelaku kejahatan jalanan, termasuk empat orang yang diduga merupakan pelaku pembegalan Insanul.
Kriminolog Universitas Pembangunan Panca Budi Medan, Redyanto Sidi, mengatakan, kuantitas dan kualitas pencegahan serta penindakan begal harus ditingkatkan untuk mengembalikan rasa aman masyarakat. Maraknya kriminalitas jalanan di Medan, menurut Redyanto, bukan semata karena faktor ekonomi.
Ada faktor peredaran gelap narkoba yang kian marak. Hampir semua begal adalah pencandu narkoba. Mereka memilih jalan pintas karena terdesak kebutuhan untuk membeli narkoba. Para pelaku juga umumnya melakukan tindakan kejam di bawah pengaruh narkoba.