Momentum Menjaga Keberlanjutan Pembangunan Kalimantan Selatan
Pembangunan Kalimantan Selatan selama 73 tahun ini wajib disyukuri dan dijaga keberlanjutannya agar melahirkan kuantitas dan kualitas pembangunan yang lebih baik.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Peringatan hari jadi ke-73 Provinsi Kalimantan Selatan jadi momentum untuk meningkatkan semangat persatuan, persaudaraan, dan kegotongroyongan membangun daerah. Semua pihak diharapkan tetap aktif bersama-sama mewujudkan kesejahteraan daerah lebih baik lagi.
Demikian disampaikan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor pada puncak peringatan hari jadi ke-73 Kalsel di Banjarmasin, Selasa (15/8/2023). Acara puncak peringatan hari jadi ini digelar sehari setelah hari jadi Kalsel yang jatuh pada 14 Agustus.
Sahbirin mengatakan, hari jadi provinsi diperingati setiap tahun sebagai bentuk rasa syukur, perenungan, penghayatan, dan rasa bangga atas perjuangan para pendahulu. Mereka telah berjuang mendirikan provinsi Kalsel pada 14 Agustus 1950.
”Di hari jadi ini pula kita meletakkan momentum mengukuhkan kesadaran dan kekompakan agar kita bisa bergerak bersama melanjutkan pembangunan di bumi Kalsel Babussalam (pintu keselamatan),” katanya.
Menurut Sahbirin, pemerintah bersama rakyat sudah di jalur yang benar membangun Kalsel. Hal ini terbukti dengan pertumbuhan ekonomi daerah yang cukup stabil dan positif. Selain itu, inflasi bisa dikendalikan, UMKM pulih dari pandemi Covid-19, serta peningkatan indeks pembangunan manusia yang bagus.
”Kita sudah mampu mencapai angka IPM 71,84 pada 2023. Ini juga dibarengi keberhasilan dalam percepatan menurunkan angka stunting (tengkes) di berbagai daerah,” ujarnya.
Kalsel juga disebut masih surplus beras. Saat ini, Kalsel juga sedang berupaya menuju swasembada daging dengan mengembangkan program Siska Kuintip (sistem integrasi kelapa sawit sapi berbasis kemitraan usaha ternak inti plasma).
Pembangunan infrastruktur juga terus ditingkatkan, baik infrastruktur yang mendukung sarana prasarana dan perekonomian daerah maupun infrastruktur yang membuka akses antarwilayah dan kawasan. Salah satu contohnya pembangunan jalan lintas tengah Banjarbaru-Batulicin.
”Cerita keberhasilan pembangunan ini masih cukup banyak. Namun, rasanya sudah cukup bagi kita menyatakan pembangunan Kalsel wajib disyukuri,” katanya.
Sahbirin pun mengajak semua pihak terlibat dalam berbagai program pembangunan. Sinergi antara provinsi dan kabupaten/kota harus ditingkatkan.
”Membangun daerah sesungguhnya adalah membangun provinsi dan membangun provinsi ini sejatinya membangun Indonesia,” kata gubernur yang akrab disapa Paman Birin itu.
Evaluasi pembangunan
Tak lupa Sahbirin mengajak semua pihak untuk memaknai tema hari jadi ke-73 Kalsel, yaitu ”Rakat basindat, Junjung martabat, Banua babarakat”, yang berarti persatuan yang sangat erat, selalu menjunjung tinggi derajat dan martabat, agar banua mendapatkan keberkahan.
”Mari kita maknai tema ini dalam kerja nyata untuk membangun Kalsel Babussalam yang lebih gemilang,” katanya.
Wakil Gubernur Kalsel Muhidin mengatakan, hari jadi Kalsel menjadi momentum introspeksi, evaluasi, dan giat memperjuangkan pembangunan.
”Saya berharap momentum ini dapat memberikan makna yang mendalam bagi kita semua, terutama untuk merefleksikan sejumlah program pembangunan daerah yang telah dilakukan demi mewujudkan cita-cita besar, yaitu Kalsel Maju (makmur, sejahtera, dan berkelanjutan),” katanya.
Menurut Pimpinan Madrasah Darussalam dan Tahfidz Ilmu Al Qur’an Martapura KH Muhammad Wildan Salman atau Guru Wildan, usia 73 tahun adalah nikmat yang sangat besar dari Allah. Provinsi Kalsel bisa bertahan sampai usia itu dan meningkat lebih baik dalam berbagai aspek merupakan nikmat dari Allah yang patut disyukuri.
”Kalau mau Banua kita bertahan dan lebih bagus lagi ke depannya tidak ada jalan lain selain pandai-pandai bersyukur. Kalau kita mensyukuri nikmat Allah, Allah akan menambahkan lagi nikmat-Nya kepada kita. Mudah-mudahan ke depan lebih baik, diberikan kemakmuran, keamanan, kesehatan, dan dihindarkan dari segala bala bencana,” katanya.