Bertahan di Laut 17 Jam, Penumpang Kapal Aceh Hebat Ditemukan Selamat
Pada Sabtu sore dalam pelayaran dari Banda Aceh ke Sabang, penumpang Kapal Aceh Hebat 2 bernama Raimah tiba-tiba terjun ke laut lepas. Tidak diketahui apa penyebab dia nekat lompat ke laut. Ia diduga depresi.
Oleh
ZULKARNAINI
·3 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Raimah (38), penumpang kapal Aceh Hebat yang terjun ke laut di perairan Sabang, Aceh, Sabtu (19/8/2023) sore, ditemukan selamat oleh nelayan pada Minggu (20/8/2023). Perempuan tersebut selamat meski terkatung-katung di laut lepas selama 17 jam.
Kepala Basarnas Banda Aceh Ibnu Harris Al Hussain mengatakan, korban belum mau diajak bicara terlalu dalam. Kepada petugas Raimah mengaku berasal dari Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah. Ia telah menikah dan memiliki tiga anak.
”Dia belum mau diajak bicara terlalu banyak, sepertinya depresi. Yang penting korban dalam keadaan selamat dan sehat,” kata Al Hussain.
Pada Sabtu sore dalam pelayaran dari Banda Aceh ke Sabang menumpang Kapal Aceh hebat 2, secara mengejutkan Raimah terjun ke laut lepas. Tidak diketahui apa penyebab dia nekat lompat ke laut.
Sebelum terjun bebas, Raimah berdiri di buritan kapal dan menghadap ke laut. Dia mengenakan baju putih bergaris hitam, celana jins biru muda, dan jilbab hitam. Dia membawa ransel hitam.
Dari rekaman kamera pemantau, Raimah melompat pada pukul 17.59. Para penumpang yang menyaksikan aksi nekat itu menjadi panik. Malam itu, tim SAR Banda Aceh melakukan pencarian, tetapi hasilnya nihil. Selain SAR, kapal Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan juga ikut mencari.
Pada Minggu siang, tim SAR memperoleh informasi bahwa korban telah ditemukan oleh nelayan di Desa Pasi Janeng, Kecamatan Pulo Aceh. Korban ditemukan pada pukul 11.30 di perairan Desa Pasi Janeng, sekitar 10 mil dari lokasi di terjun ke laut.
”Nelayan membawa korban ke rumah korban untuk diberi makan dan pakaian. Kondisi korban sehat, tetapi lengan dan kaki sakit karena berenang dalam waktu yang lama,” kata Al Hussain.
Raimah terlihat seperti depresi. Dia tidak mau diajak bicara. Kepada petugas dia justru menanyakan mengapa dia dikasihani dan ditolong.
Saat berada di laut, Raimah berusaha berenang mempertahankan diri agar tidak tenggelam. Dalam keadaan lemas, tubuhnya dibawa arus ke perairan Desa Pasi Janeng. ”Dia bertahan tanpa alat bantuan, tasnya tidak ditemukan,” kata Al Hussain.
Pada Minggu siang, tim Basarnas, TNI AL, dan KPLP menjemput Raimah untuk dibawa ke rumah sakit. Setelah merapat di Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, korban dirujuk ke Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin.
Plh General Manager PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Banda Aceh Tri Haryanto mengatakan, pihaknya sangat bersyukur karena penumpang ditemukan dalam keadaan selamat.
Menurut Tri, kejadian itu bukan karena kelalaian petugas, tetapi korban dengan sengaja terjun ke laut. Saat tahu ada penumpang yang terjun ke laut, kapten kapal melakukan pencarian dengan melakukan putaran di lokasi itu.
”Korban masih harus diperiksa oleh tim medis karena belum bisa digali lebih banyak,” kata Tri.